2. Lupakan

6 0 0
                                    

Seseorang yang sudah 1 bulan ini selalu mengangguku. Untuk apa pagi-pagi dia kerumahku.

"Ada perlu apa yah tuan? untuk apa kau kemari?" Tanyaku sinis menatap tajam kepadanya.

"Aku ingin mengantarmu ke kampus lah, Mau apa lagi. Ah sebelum itu Aku boleh masuk? Katanya lalu menerobos masuk kedalam unitku.

Kurasakan dia masih mengamati rumahku lalu melihat adikku yang sedang di makan. Dia menghampiriny Dan bergabung bersamaan adikku. Aku pasrah saja setiap selama 1 bulan ini harus diikuti olehnya, menolak pun rasanya percuma.

" Hai boy, sedang sarapan? Apakah aku boleh gabung?" Tanya lekaki tersebut kepadanya adikku.

Lekaki ini, aku kenal nama nya dia ada lah Vandra, kami bertemu pertama kali saat aku pementasan sebuah drama di Taman Ismail Marzuki, saat itu kami dikenalkan oleh sutradara yang memegang pementasan malam ini. Semenjak malam itu dia selalu munjul di hadapanku kapanpun dan dimanapun.

Siang hari ini di kampus ku sedang ada acara. ya aku sebagai humas dari acara ini sekaligus mc yang akan memeriah acara kali ini. parnerku kali ini adalah dimas assagaf cowo tampan yang sangat di senangi oleh semua perempuan tak terkucuali juga aku. ya aku akui aku juga menyukai dia tapi hanya sebatas suka. aku tak seperti adik junior yang mengejar-ngejar dan juga teman seangkatan ataupun senior yang selalu tebar pesona jika dia lewat atau apalah. aku tau diri jika aku bukan siapa siapa yang penting bagi hidupnya.

" vania apa kau sudah siap??" tanya dimas yang membuyarkan lamunanku tentangnya

" Ya dimas aku sudah siap. mari kita meriahkan acara kali ini" kataku semangat sambil menggandeng tangannya tanpa sengaja.

Acara pun dimulai tanpa disangka acara kali ini, yang aku bawakan dengan dimas cukup meriah atau mungkin memang karna mcnya dimas mangkanya sangat meriah.

Selesai acara pukul 20:00 WIB. Aku bergegas pulang kerumah karna aku yakin adikku pasti sekarang sendiri. Terlebih bibi yang menjaganya pasti sudah pulang.
Di perjalanan menuju apartemenku tak sengaja ku lihat ada segerombol pria sedang menghabisi seseorang. Tapi kasihan juga dia. Apa aku bantu aja kali yah.

"hei kalian jangan main keroyokan dong. Atau mau gua teriak minta tolong. Karna gua pikir hari ini masih terlalu ramai" kataku berusaha membantu

"heh bocah jangan urusin kehidupan orang, kalo lu sampe berani buat teriak atau minta tolong, gua pastiin nih cowo bakal babak belur" jawab pria yang memakai jaket.

"lu pikir gua takut?? Heh gua gak takut yah sama lu. Badan doang gede otak gak ada" kataku menantang

Sebenarnya aku takut, hanya saja aku harus menolong pria itu kasihan sekali dia.

" wah nantangin nih cewe, mau main main sama kita yah, kita apaan nih bro cewe ini" kata si botak plontos yang tadi menghajar laki laki itu

"gimana kalo gua dulu aja bro, dada nya boleh juga" kata temen si preman yang menatapku penuh nafsu

"jangan mendekat atau kalian akan di bawa ke kantor polisi karna telah melecehkanku" kataku ingin berteriak

Tapi tiba-tiba datang seseorang menghajar para preman itu dan akhirnya preman itu kabur, aku membantu laki laki tadi yang sudah babak belur di kroyok oleh preman

"kau tak apa?" tanyaku pada si laki laki yang sudah babak belur itu

"aku baik, terima kasih mba dan mas, saya permisi" katanya berlalu pergi

"hati-hati yah, atau ku antar saja? Kau masih sekolah bukan?"

"iya mari saya antar saja" kata laki-laki di sampingku, sumpah aku sedang tidak ingin bertemu dengan nya.

"ah tidak apa apa rumah ku dekat dari sini, hanya saja ini jalanan sepi mangkanya aku kena kroyok preman, sekali lagi makasih yah mas dan mba" katanya undur diri

Aku berlalu pergi menuju apartment ku, tapi tiba tiba seseorang menariku dan aku terjatuh di pelukannya

"mau apa sih kau, lepaskan!! aku ingin pulang adikku menunggu, pergi sana"

"tidak mau, sebelum kau mau ku antar pulang dan aku boleh menginap" katanya sambil mengeratkan pelukannya

"kau gila" kataku berusaha melepaskan diri dari kungkungannya

"Kalo begitu aku tidak ingin melepaskanmu" katanya sambil mengeratkan pelukannya.

"Kau boleh mengantarku tapi tidak untuk menginap. Karena tidak ada tempat di rumahku untukmu" ucapku berusaha melepaskan pelukannya.

Dia diam tak berbicara namun juga tak merenggangkan pelukannya.

"Baiklah, ayoo ke mobilku" ucapnya sambil menariknya kedalam mobil nya.

----------
Akhirnya 1 bab terselaikan, semoga kalian suka yah, jangan lupa vomment nya yah teman teman wattpad.
kritik dan saran aku sangat terima yah. luv you all

-asmhnda-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lagu KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang