Suasana Take Your Time, sebuah Coffee Shop di salah satu ground floor Platteu Mall tidak pernah ramai seperti biasanya.
Ya! Mayoritas pengunjung tersebut remaja SMA yang tengah mengadakan surprise party untuk temannya yang baru ultah. Jadilah, seluruh karyawan Take Your Time sibuk dari pagi menyiapkan menu untuk memenuhi kebutuhan party siang ini.
"Biasanya ultah kan ngerayain di resto atau gedung gitu. Lah, ini malah di tempat ngopi. Mana ceriwis banget tuh bocah-bocah!" Sungut Jenar sambil melempar tissu basah ke tong sampah.
"Hush! Itu bocah yang kamu omongin ponakan yang punya tempat ini. Emang kamu mau dipecat?" Dio menyahut dari balik pintu belakang sambil membawa baki berisi gelas-gelas yang baru dicuci.
"Aku gak peduli dia anak yang punya apa enggak, Bang. Tapi realistis dikit dong, masak iya reservasi tempat baru setengah jam sebelum acara! Mana request dessert yang aneh-aneh lagi. Untung ada Mbak Hana." Cerocos Jenar. Tangannya sibuk merapikan tatanan choco lava dalam mangkuk kecil sebelum ia bawa ke meja display.
Di Take Your Time, ada 3 pegawai operasional dan 2 pegawai part-time yang selalu sigap. Jenar di bagian server merangkap cashier, Dio sebagai barista dan Mbak Hana bagian dessert. Sedangkan Kaia dan Galih seorang server sama seperti Jenar tapi mereka hanya bisa part-time tiap weekend, seperti hari ini. Oh, ada satu lagi supervisor mereka yang sabar banget yaitu Mbak Maura, owner Take Your Time sekaligus tante remaja SMA itu.
"Ya kalo aku yang punya ini tempat juga, aku buat acara nikahan sekalian sih. Hahaha." Dio tertawa keras.
Jenar mencibir kesal. "Itu sih gak modal namanya, Bang."
Mbak Hana hanya diam mendengarkan obrolan penting-gak penting antara Jenar dan Dio. Tangannya tetap sibuk membuat cheesecake untuk nanti malam.
"Mbak, aku bantuin ya?" Tawar Jenar. Dia mengambil alih pengaduk di bowl sementara Mbak Hana menuang cream cheese.
"Gimana sama yang kemarin?" Mbak Hana membuka obrolan. Dari semua pegawai Take Your Time, Mbak Hana yang sering Jenar jadikan tempat curhat. Mbak Hana bahkan tahu tentang hobi Jenar yang sering mengajak ketemu kenalan online datingnya di Take Your Time.
Jenar mendesah malas. "Gatot, Mbak. Orangnya bilang single tapi pas dia balik, aku kroscek lagi medsosnya ternyata udah punya anak satu. Edan!"
Mbak Hana terkekeh. "Lagian kamu sih, udah mbak bilangin gak usah terlalu percaya sama yang begituan. Apa lagi kenal lewat online. Kenapa gak nyoba kenal real life aja? Tiap mbak kenalin ke temen-temen mbak kamunya nolak terus."
"Enggak deh, Mbak. Males! Lebih enak online, ga keluar duit banyak."
One message from jodohkuitukamu.com
Jenar mengambil ponsel dari saku apronnya. Dia menepi dibalik kitchen bar.
Hai, Jenar Swastika! Saya Juna. I see your profile, dan sekarang kamu di surabaya kan? Apa kita bisa bertemu?
Gile, gercep amat nih abang! Batin Jenar. Dia mengklik profil Arjuna Prajogo sebelum membalas pesannya.
Name :
Arjuna Prajogo L.
Age :
30 years old
Live :
Currently South Jakarta
Hobby :
Photography and Traveling
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Your Time
General FictionApa yang kamu pikirkan saat mendengar 'online dating'? Aneh? Biasa? Tertarik? Kalau aku malah kepo. Apa benar kita bisa menemukan jodoh melalui sebuah aplikasi maya?
