Paper Heart

479 43 5
                                    


Note: ff pernah saya terbitkan di blog pribadi saya.

            raenayaworld.wordpress.com

***********************

Soojung mendengus saat melihat lokernya penuh dengan surat. Surat cinta tentunya. Sejak ia pindah ke Korea dan bersekolah di Shinhwa High School, tiga bulan yang lalu, ia selalu saja mendapat surat cinta. Satupun tak ada yang pernah ia baca. Surat-surat itu selalu berakhir di tempat sampah. Tentu saja Soojung tidak langsung membuangnya tapi ia akan membawanya pulang terlebih dahulu sebelum melemparnya ke tempat sampah. Soojung takut jika ia membuangnya sekarang, saat ia berada di sekolah orang yang mengiriminya surat akan melihatnya. Ia tak mau menyakiti siapapun, terlebih ia anak baru.

Tangannya terulur mengambil satu persatu surat itu dan memasukannya ke dalam tasnya. Tangannya terhenti saat matanya melihat kertas berbentuk hati berwarna biru. Entah kenapa ia begitu tertarik dengan paper heart itu. Sebelumnya ia tidak pernah mendapat kertas berbentuk hati apalagi berwarna biru. Karena kebanyakan surat yang ia terima berwarna merah muda dengan wangi yang membuatnya pusing. Tangannya bergerak meraihnya dan jantungnya memacu. Hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Padahal itu hanya kertas biasa namun kertas itu begitu berbeda. Dengan hati-hati dan berdebar ia membuka lipatan kertas itu. Ia takut jika ia membukanya dengan tergesa, kertas itu akan robek. Matanya kemudian menangkap deretan kata yang begitu singkat. Tapi ia menyukainya.

You are the reason

I go to school

In the morning

-CM-

Soojung menggeleng pelan saat ia menyadari bibirnya membentuk senyuman. Merasa heran dengan tingkahnya sendiri. Ia mulai bertanya-tanya siapa pengirim paper heart itu? Kenapa jantungnya berdebar? Kenapa ia menyukai kata-kata yang tertulis di sana? Lagi, ia tersenyum lalu menyelipkan paper heart berwarna biru itu ke dalam buku agendanya.

**********

"Soojung,"

Merasa namanya disebut ia pun mendongkakan kepala, menatap ke arah pintu dan mendapati seorang gadis berambut sebahu tersenyum memamerkan deretan giginya yang putih. Gadis itu adalah Sulli. Orang pertama yang Soojung kenal begitu ia menginjakan kakinya di sekolah itu. Ia masih ingat dengan jelas saat gadis itu menghampirinya dan membantunya yang sedang kebingungan mencari ruang guru. Dan sejak saat itu mereka berteman. Soojung segera mengemas bukunya.

"Ah, aku tidak sabar melihat pertandingan ini," seru Sulli begitu Soojung berdiri di hadapannya.

Soojung hanya tersenyum. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan ajakan Sulli tapi ia tak tega menolaknya saat gadis itu begitu antusias dengan pertandingan ini. Apalagi pria yang Sulli sukai tergabung dalam kesebalas itu. Tidak ada salahnya kan jika ia menemani Sulli, ia juga ingin tahu sehebat apa Taemin hingga temannya itu terus saja mengelu-elukan namanya sebulan terakhir ini.

"Oke. Tapi sebelum kita ke lapangan aku ingin meletakkan ini di lokerku," ujar Soojung sembari menunjukan setumpukan buku yang ia pegang. Sulli pun mengiyakannya. Kemudian mereka berjalan beriringan menuju loker.

Sesekali Soojung tersenyum dan tertawa mendengar celotehan Sulli. Gadis yang satu ini memang banyak bicara. Kadang ia tertawa bukan karena ucapan Sulli lucu tapi karena tawa Sulli yang begitu lepas membuatnya ikut tertawa.

Soojung merogoh saku roknya meraih kunci lokernya sementara Sulli bersandar di sisi loker.

"Aku harap tim kita menang. Akan sangat menyenangkan melihat Taemin Oppa dan Minho Oppa mencetak gol cantik dan melakukan selebrasi," ujar Sulli dengan mata berbinar. Ia bahkan sedang membayangkan hal itu sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paper HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang