She

994 78 15
                                    

Niall POV

Sekeras apapun aku mencoba, pada akhirnya aku memang tidak akan mampu melupakan gadis bermata violet itu.. Steff gadis yang begitu aku mencintai kini tengah berada pada masa tersulitnya, rasanya baru kemarin aku melihat senyum mematikannya saat dia terbangun dari komanya.. Tapi kini senyum itu kembali memudar karena pria sialan itu! sungguh, aku bersungguh-sungguh membencinya.. dia,pria sialan itu sudah benar-benar menghancurkan hati gadis yang begitu aku cintai.. melihat air matanya yang terus menerus menetes bagaikan hujan yang tak kunjung terhenti.. Beberapa hari belakangan ini stef benar-benar sedang dalam kondisi terburuknya dan aku berusaha untuk terus ada didekatnya sekalipun aku harus membolos, aku tidak perduli asalkan senyum itu bisa kembali padanya..

Hari ini aku kembali datang kerumah stef,tentu saja untuk menemaninya.. Aku seharusnya datang dengan zayn,tapi dia pergi menemani mile membeli ice cream.. Mobilku berhenti tepat didepan sebuah rumah yang tidak lagi asing bagiku,rumah ini terlihat begitu sepi dan kosong.. Tidak lama setelah menekan bel, pintu mulai terbuka dan menunjukan sosok si pemilik rumah yang terlihat kacau.. Entah apa lagi yang telah terjadi, tiba-tiba saja gadis itu terjatuh dan menangis,oh Tuhan ku mohon jangan lagi air mata itu..

Me : stef!! Heii,kamu kenapa?? Kamu pusing??

Stef : gak,aku gak apa-apa.. Kamu sendiri??

Me : iyaa,seharusnya aku sama zayn.. Tapi tadi dia nyusul mile yang lagi beli ice cream..

Stef : ah iya,mile emang lagi beli ice cream.. Silahkan masuk ni..

Tidak ada yang berubah dari dirinya,entahlah aku tidak bisa mengatakan apakah kondisinya lebih baik atau lebih buruk,yang pasti senyum itu belum kembali pada dirinya.. Tidak banyak yang bisa aku lakukan untuknya,menangkannya hanyalah satu-satunya hal yang menjadi fokusku saat ini..

Setiap kali air mata itu terdesak untuk keluar,setiap kali pula ia mengatakan bahwa dirinyalah yang bersalah,dia selalu mengatakan bahwa dirinya begitu tidak pantas untuk dicintai.. Oh ayolah Stef,bahkan orang buta sekalipun tahu siapa yang tersakiti disini.. Lagi aku berusaha menangkannya saat air mata itu kembali terurai dan kata-kata itu kembali terucap darinya..

Me : ssttt ssstt,ku mohon berhentilah berkata yang tidak-tidak.. Dia meninggalkanmu karena dia tahu bahwa dirinya tak cukup baik untukmu steff, hentikan air mata ini..

Stef : tapi aku mencintainya..

Kalian tahu bagaimana rasanya saat mendengar orang yang kalian cintai mengatakan bahwa dia mencintai orang lain?? Bagaikan bumi ini runtuh diatas kepalaku,sakit bahkan teramat menyakitkan.. Aku tidak pernah mengerti apa yang dipikirkan pria sialan itu sampai tega melakukan hal ini kepada wanita seperi Stef..

Me : dan aku mencintaimu steff..

Bukan lagi hal yang asing bagiku untuk mengatakan itu kepada stef,ini bukan pertama kalinya aku mengatakan ini kepadanya.. Semenjak dia tersadar dari komanya,entah mengapa kau seakan memiliki keberanian lebih dan aku menjadis ering mengatakan hal itu,walaupun aku tahu dia tidak akan mengatakan " aku juga mencintaimu ni " .. Oh Tuhan tolong jangan buat aku bermimpi disiang hari seperti ini..

Stef : ni, bisa tolong kamu ambilin aku minum? Aku mau ke toilet sebentar..

Membangunkanku dari mimpi siang ini,suara lemahnya mulai terdengar di kupingku.. Begitu jelas dari suaranya,tidak ada semangat di sana,terdengar begitu lelah dan parau..

Me : dengan senang hati princess :)

Setelah memberi jawaban kepadanya,aku segera bergegas menuju dapur yang jaraknya tidak terlalu jauh dari ruang tengah ini.. Dapur ini terlihat berbeda,sangat terlihat bahwa dapur ini sudah beberapa hari tidak digunakan,padahal biasanya tangan terampil Stef akan memasakan sesuatu buat aku,mile,dan zayn.. Tidak mau terlalu lama,setelah mengambil air aku memutuskan untuk segera kembali ke ruang tengah,Stef belum kembali..

Sudah hampir setengah jam Stef di toilet dan dia juga belum kembali,jujur saja aku merasa khawatir dengannya,tidak mungkin dia buang air selama ini.. Sekarang aku benar-benar bingung,tanpa berpikir panjang ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi..

Me : Stef,are you there? Kenapa lama sekali Stef?

Nihil,tidak ada jawaban darinya.. Sial,aku menjadi semakin panik..

Me : Stef? Kamu bisa mendengarku kan? Cepat buka pintunya atau akan aku dobrak.. STEF!!

Tidak ada cara lain,aku harus mendobrak pintu sialan ini.. Tepat saat pintu itu terbuka,dapat ku lihat sosok Stef yang telah terendam didalam bathub..

Me : STEF!!

Ku angkat tubuhnya dari dalam bathub,sialan begitu dingin dan wajahnya sangat pucat.. Tidak tidak,aku mohon Tuhan selamatkan dia,aku tidak ingin kehilangan dirinya lagi.. Ku letakan tubuhnya diatas sofa,siapa perduli bahwa sofa itu akan basah.. Kutekan dadaanya berkali-kali berarap air yang mungkin tertelan olehnya akan keluar,nihil tidak ada respon darinya.. Akhirnya aku putuskan untuk memberinya nafas buatan,satu kali,dua kali,tiga kali..

Stef : ohok ohok..

Me : Astaga Tuhan! Stef akhirnya!

Melihatnya yang kembali dapat menunjukkan mata violetnya membuatku seketika itu juga memeluknya erat membisikannya bahwa aku mencintainya dan betapa takutnya aku akn kehilangan dirinya lagi..

Me : aku benar-benar menciintaimu stef,kamu tau tadi aku takut banget,aku panik.. kamu kenapa sih bisa sampe kayak gitu? kamu mau buat aku mati jantungan ya?

Stef : i'm sorry ni..

Me : lebih baik sekarang kita ke atas dan mengganti pakaianmu,aku tidak mau kamu sakit okay..





























Jangan lupa voments ya girls :) Author mohon maaf kalau ceritanya makin kesini malah makin gak jelas :(

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will you be the last for me??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang