Past and Present.

4.4K 414 19
                                    

Hanya tinggal menghitung jari menuju pernikahan Chanyeol dan Baekhyun, mereka memutuskan untuk melaksanakan pernikahan mereka dengan tema garden party. Semua undangan sudah di bagikan kepada kerabat mereka namun kini tinggal satu orang lagi yang harus Baekhyun berikan undangannya.

"Kau yakin bisa memberikannya sendiri ?" Chanyeol memperhatikan Baekhyun yang sedang memasangkan dasinya.

"Aku yakin dan lagipula aku harus bertemunya sendiri untuk meminta maaf secara langsung, aku bahkan tak mengucapkan selamat tinggal ketika aku meninggalkannya di altar sendirian .."

"Baiklah, aku mengerti. Kita akan bertemu jam makan siang nanti di butique, okay ?" Chanyeol merapihkan jasnya dan juga mengambil tasnya yang sudah tergeletak di atas kasurnya.

"Okay, hati-hati di jalan. Aku mencintai mu,"

"Aku lebih mencintai mu, jaga diri mu baik-baik." Chanyeol memberikan ciuman terakhirnya di bibir tipis Baekhyun dan akhirnya pergi meninggalkan Baekhyun.

Baekhyun kembali masuk ke dalam kamarnya, ia duduk di depan meja kerjanya dan memperhatikan undangan berwarna putih tersebut tergeletak dengan nama penerima : Soe InGuk. Suara desahan panjang keluar dari mulut mungil Baekhyun bersamaan dengan pejaman matanya, semenjak hari dimana ia melarikan diri dari hari pernikahannya ia belum pernah bertemu lagi dengan InGuk.

InGuk sekarang menjadi pebisnis yang terkenal di Korea Selatan, wajahnya selalu muncul di koran maupun televisi. Melihat InGuk sukses membuat Baekhyun berpikir bahwa ia baik-baik saja walaupun tanpa Baekhyun dan mungkin kini ia sudah melupakannya, melupakan semua perasaan yang pernah InGuk miliki untuk Baekhyun. Mungkin memang sudah takdirnya mereka untuk tidak bersama.

Namun tanpa Baekhyun ketahui InGuk masih terperangkap dalam bayang-bayang Baekhyun, tak jarang di malam hari ia menangis merindukan keberadaan Baekhyun yang biasanya tertidur di sampingnya. Ia tak bisa melupakan Baekhyun walaupun kini ia sudah memiliki kekasih baru, ia cantik, baik, dan juga memiliki sikap yang di idamkan oleh seluruh pria, tapi InGuk tak dapat menipu hatinya. Ia masih menginginkan seorang Byun Baekhyun di hidupnya.

Baekhyun turun dari taksi setelah membayar supir tersebut sesuai dengan harga yang tercetak di argo taksi tersebut. Bahkan sebelum ia masuk ia dapat melihat InGuk dari luar tengah menyesap kopinya dan tak lama matanya mengarah keluar, bertemu dengan mata Baekhyun. Awalnya ia sedikit terekjut namun senyumannya mengembang dan kini tatapannya melembut. InGuk masih sama seperti 2 tahun yang lalu, tampan, tubuhnya masih terlihat bugar sebagaimana terakhir kali Baekhyun melihatnya, dan wajahnya masih mengingatkannya dengan Siberian Husky.

Senyum Baekhyun muncul membalas senyuman InGuk dan kemudian melambaikan tangannya pelan. Dengan langkah yang sedikit takut akhirnya ia masuk ke dalam cafe dimana mereka janji akan bertemu, cafe Julliete, dimana mereka pertama kali 'berkencan'.

"Apa aku terlambat ?" Baekhyun duduk tepat di depan InGuk.

"Tak masalah, aku baru 10 menit menunggu .."

"Ah, maafkan aku. Aku tak bisa menghilangkan kebiasaan telat ku," Baekhyun tertawa pelan membuat jantung InGuk berdetak lebih cepat dari biasanya, ia hanya bisa berdo'a bahwa penyebab jantungnya berdetak tak karuan adalah kafein dari Americanonya.

"Masih sama seperti dulu, kau tak berubah, ya, Baekhyun ?" Baekhyun tersenyum tipis dan kemudian permisi untuk memesan latte.

Baekhyun tak langsung kembali ke tempat duduknya melainkan kini ia tengah memandang wajahnya di cermin kamar mandi. Ia merasa tidak mempunyai nyali untuk bertatap muka dengan InGuk. Bukan, bukan karena ia masih memiliki perasaan pada InGuk, kini yang ada di hatinya hanyalah Chanyeol seorang namun ia tak memiliki nyali untuk bertemu dengan InGuk karena ia tak mau melihat wajah sedih maupun kecewa InGuk ketika ia memberikan undangan pernikahannya dengan InGuk.

Our Ending Friends with Benefit : Book 2.Where stories live. Discover now