Author : Rose
Lenght : One shoot
Genre : Sad, Romance
Cast : Lee Dong Hae
Lee Soo Ae
Jung Yong Hwa
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Aku tidak pernah tahu tentang perasaan ini, perasaan yang tak pernah bisa terhapus oleh lamanya sang waktu, tak pernah pergi walau tlah kucoba mengikisnya berkali-kali, namun pada kenyataannya semua rasa ini masih tersimpan indah di dalam sanubari.
Detik, menit, jam, bahkan kini hari berganti menjadi minggu, bulan bahkan tahun kini telah berlalu dan akupun tahu bahwa semuanya telah berubah, kau sudah memiliki dia dan akupun sama, kini aku telah memiliki seorang calon pendamping yang akan menjadi teman hidupku, orang yang seharusnya aku cintai sepenuh hati.
Namun pada kenyataannya aku hanyalah seorang yeoja biasa, yeoja yang masih rentan akan godaan, seorang gadis remaja yang masih bimbang dalam menentukan sebuah pilihan.
Seorang namja bernama Lee Donghae, telah masuk ke dalam kehidupanku, menjadi sosok seorang malaikat bagiku, namun dia juga yang secara tidak langsung menuntunku ke dalam kisah indah yang terkesan salah, dan tidak seharusnya kami lalui.
Aku selalu ingat bagaimana senyum manis di bibir tipisnya itu selalu membuatku bergetar karenanya, dia menjelma seolah menjadi dunia baru bagiku, dunia yang terbalut dengan keindahan, begitu menyilaukan. Bahkan ketika untuk terakhir kalinya , Donghae tersenyum manis sekali untukku. Sebelum tangannya menggenggam tangan lain, dan sebelum tanganku ditarik oleh tangan lain, yang membuatku terpisah dengan cintaku yang sesungguhnya.
Aku kembali menatap langit yang nampak murung, gelap gulita seakan ingin menangis, dan aku pun segera menghela nafasku berat dan sesak, menyiratkan kalau luka itu masih ada dan cinta pun masih tertinggal di dalam dada. Ketika kata melupakan dan melepaskan menuntutku untuk segara mengikhlaskan.
Tiba-tiba mataku menangkap sosok namja yang tak asing lagi bagiku, seorang namja yang selalu aku rindukan, kini dia berada di halaman depan rumahku.
Namja itu sedang berdiri menatapku.
Sosoknya tampak mengurai sebuah senyum, dan sosok itu pun semakin mendekat dan akhirnya menjadi sosok yang sangat nyata, kini sedang berdiri tegap tepat di depan mataku.
"Annyeong." sapanya.
Aku terkesiap, dan akupun tetap kaget walaupun ia tadi sudah berbicara di telpon dan mengatakan akan datang ke rumahku, aku tetap saja merasa kaget dan canggung akan kehadirannya.
Akupun membungkuk sopan, namja tampan itu nampak terkikik melihat reaksiku.
"hmm, kau gugup sekali eoh, apa kau sudah lupa padaku?Sooae-ya,,,,hmm mian, maksudku calon adik ipar." ucapnya.
Aku mendengus kesal, tentu saja itu tidak benar, bagaimana aku bisa lupa sosok dihadapanku ini? Sosok yang telah sekian tahun selalu berada di relung hatiku. Sosok yang tida bisa aku musnahkan dari pikiranku selama ini.
"Jangan bercanda, kau Lee Donghae- ssi, ikan amis, calon kakak iparku." timpalku dengan kekehan pelan, menutupi rasa sakit yang tiba-tiba meyeruak dari dalam hatiku. Sakit karena menyadari kalau aku harus puas, jika orang yang aku cintai hanya mampu menjadi seorang kakak ipar bagiku. Lee Dong Hae dan Jung Yong Hwa mereka adalah saudara sepupu. Dan setatusku sekarang ini adalah sebagai tunangan dari Yonghwa adik sepupunya Lee Donghae.
Seulas senyum lembut kini terukir di wajah Donghae oppa, sampai akhirnya dia terduduk di kursi kosong tepat dihadapanku.
"Bagaimana kabarmu oppa?" tanyaku basa-basi. Donghae oppa nampak meluruskan tubuhnya sejenak dan nampak berfikir.
