Hujan baru sahaja reda hanya tinggal titis-titis halus . Namun , langit di atas sana masih kelabu . Tanah masih terasa lembap . Bau basahnya menguar ke sekitar kawasan perkuburam yang sepi itu .
Akan tetapi , dia masih juga berteleku di sebuah pusara . Tatapan mata coklat gelapnya terus melekat pada batu nisan . Dia langsung tidak menghiraukan dirinya yang basah kuyup ditimpa hujan sebentar tadi . Dia tidak peduli pada udara dingin yang menyentuh kulit putihnya . Dibiarkan sahaja angin membelai rambutnya .
Nama yang tertulis pada batu nisan itu , tidak akan pernah dia lupakan . Tidak akan pernah dia lupa bagaimana senyuman insan itu . Dia tidak akan pernah lupa bagaimana suara insan itu setiap kali memujuk dan menenangkan dirinya . Dia tidak akan pernah lupa rasa hangat saat dia memeluk insan itu hingga sekarang .
Paling penting , dia tidak akan pernah lupa betapa besar cintanya pada insan itu .
' Berkali-kali aku berjanji , mencuba tidak menangis . Tetapi , sering kali bayangan itu hadir lagi . Sumpah , aku tidak berdaya menentang perasaan ini . Aku terus memikirkannya sehingga membuatkan imaginasiku semakin terusik oleh kenangan lalu . Kisah yang tidak boleh dilupakan bersamanya . Entah bila perasaan ini akan hilang . Untuk kali terakhir aku cuba bertahan . Menangkis segala perasaan sakit yang aku rasakan selama ini ... '
YOU ARE READING
Cinta Dua Dunia
De TodoPertembungan Ryn dengan Danish Danial , memulakan segalanya . Ryn yang aegyo , menarik minat Danish yang selama ini dingin kepada gadis lain di kolej . Biarpun mereka bagaikan kucing dan anjing , Danish menemukan bahagia di kafe comel milik ibu Ryn...