CAKE RED VELVET

306 17 4
                                    

DEDICATED TO @WritersId

Revanya pov

Aroma kopi hitam menyeruak, dipadukan dengan bunyi gemericik hujan.

Dinginnya hujan membuat aku mengeratkan sweater yang saat ini ku kenakan.

Kuedarkan pandangan ke sekeliling cafe, terlihat ramai seperti biasanya.

Sudah biasa bila aku duduk sendiri disini.

Terpaksa aku sendiri, sementara saja kini.

Bersabar kan datang hari, meskipun ku lelah. -Geisha

Lagu terbaru dari band yang akhir-akhir ini booming dinyanyikan oleh penyanyi cafe.

Sekali lagi kuedarkan pandangan, tetap seperti tadi.

Ku benci sendiri, ku benci sendiri.. harus terus begini -Geisha

Hingga akhirnya bunyi lonceng cafe membuat aku mengalihkan pandangan.

Mata kami bertemu.

Dan entah kenapa, jantungku berdegup kencang.

Bermula dari tatap matamu
Menyihirku dan merasuk dalam hati -Geisha

Tepat sekali penyanyi cafe mengganti lagu.

Perawakannya yang tinggi, rahang tegas, dan wajah tampan.

Aku tersadar, lalu mengalihkan pandangan kearah lain.

Terdengar suara dehaman. "Boleh duduk disini?, tempat lain penuh"

Aku mendongak, cowo tadi! Lalu kuedarkan pandangan, dan ternyata benar semua tempat sudah terisi. "Boleh. Silahkan"

Lalu ia pun duduk, ia menyodorkan tangannya. "Nama gue Revan, lo?"

Mataku mengerjap beberapa kali. "Revanya, panggil Vanya" kataku seraya tersenyum manis.

Ia terkekeh kecil. "Nama kita mirip"

Oh! Astaga, lesung pipinya.

Aku pun tersenyum tipis.

"Bahkan kita sama-sama punya lesung pipi"

"Kebetulan mungkin?" Tanyaku.

"Bukan kebetulan, tapi takdir" katanya.

Aku hanya tertawa kecil.

Lalu, tiba-tiba ia bangkit. "Gue duluan ya, pesenan gue udah jadi. Makasih udah nemenin ngobrol, dan makasih tempat duduk nya, see you"

Katakan aku bodoh, tapi aku tak bisa mengelak.

Aku jatuh cinta.

***

Revan pov

Udah lebih dari setengah jam gue berdiri di pinggiran jejeran toko, menunggu hujan reda.

Tertangkap sesosok wanita yang lagi menghirup isi cangkirnya, matanya yang tertutup menandakan ia menikmati aroma nya.

Ku teruskan menatap dirimu

Perlahan ku larut dalam khayalan ku -Geisha

Kulihat ia mengeratkan sweater nya, lalu matanya berputar mengedar ke segala arah.

Cafe Teratai

Ku putus kan untuk masuk ke dalam sana, dan tepat ketika lonceng berbunyi.

Mata kami bertemu.

Red Velvet with PaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang