Hari kedua di mana dia telah mengutarakan hal itu . saat ku berpikir di tengah sunyi'nya malam handphone ku bergetar lirih ku lihat ada pesan masuk ''
Sudahku duga trnyata benar pesan dari dia bukan ku tak mau membalasnya tapi ku takut dia membahas topik yang kita bahas kemarin.
Lalu tanpa ku pikir lagi ku non'aktifkan hp ku yang sederhana ini . tujuanku aku menonaktifkan hpku hanya ingin menghindar sementara dari yajid sahabatku itu.
Hari mulai senja ku kira ini saatnya ku istirahat sejenak. tetapi yang terjadi ketika ku menoleh ke arah jendela kamarku dia sesosok lagi menatap jendela kamarku dengan penuh senyuman.
Langkah kaki ku yang mengiringi aku agar menemui dia, sesampainya ku di depan pintu ku ber'hentikan langkahku aku takut jika persahabatan yang kita jalin selama tiga tahun ini sampai ku akan meninggalkan bangku sekolahku akan hancur sia-sia hanya karna cinta yang konyol.
" ku buka pintu rumahku perlahan-lahan , ada apa kamu kesini' ucapku
"Pertanyaan yang bodoh"jwbnya
" maksudmu" jawabku kembali
"Sebelumnya kita memang seperti inikan , knpa kamu menghindar dariku " apa perasaan ini yang membuatmu jauh dariku" tanya'nya padaku
Aku mengerti dia mengharapkan hubungan kita lebih dari sahabat . bukannya ku naif aku hanya takut kehilangan dia .
