8. Fightclub

45 11 5
                                    

Begitu Nefer dan Eva mendekati Rumah Besar Femme, suara teriakan dan makian serta apa yang terdengar seperti bentrok internal besar-besaran menyambut mereka bahkan sebelum mereka menyeberangi halaman depan yang tak terawat dan menyembunyikan motor-motor Cewek Femme di balik ilalang tinggi. Eva berlari mengejar Nefer yang langsung memelesat begitu mendengar suara bentrok pertama.

Ketika Nefer membuka pintu, ia disambut oleh dua orang cewek Femme yang saling bergulat dan hampir menjatuhkannya ke lantai, sama sekali mengabaikan pemimpin mereka yang berdebar-debar keras dengan keringat mengucur dingin di punggung, mengira Greendogs telah melakukan serangan balasan.

Alih-alih, yang ia lihat adalah kegilaan betina.

Kegilaan betina gila-gilaan.

Di mana-mana, Cewek Femme saling ricuh satu sama lain; tendangan dilayangkan, pukulan ditangkis, dan rambut-rambut yang dijambak keras serta kuku-kuku yang mencakar ganas. Tidak seorang pun dari mereka tampak menyadari keberadaan dua orang pemain baru dalam arena liar tersebut, dan Nefer harus menundukkan kepala saat sesuatu melayang.

"Ini gila," desisnya. Ia berlari ke tengah ruangan, tempat seharusnya takhta Nefer berada, dan hanya menemui panggung kosong yang disinari oleh cahaya bulan dari ventilasi atap dengan ironis. Nefer menoleh ke sana-kemari, berharap melihat secercah kewarasan di ruangan yang luas itu, namun yang ia lihat hanya kalap.

"Ugh!" seorang cewek Femme menabrak Nefer, punggung duluan dan nyaris merosot seandainya Nefer tak segera menangkapnya.

"Hei!" panggilnya. "Kamu gak apa-apa?"

Dari balik kerumunan, seorang cewek Femme lainnya menghampiri dengan tinju terangkat tinggi, matanya fokus pada mangsanya yang sudah setengah tak berdaya dan pasti akan kehilangan gigi depan seandainya saja Nefer tak menahan tinju tersebut terlebih dahulu.

Cewek Femme itu mengalihkan tatapan biadabnya pada Nefer sebelum menyadari siapa yang kini ia lawan. Seketika juga tatapan matanya beralih menjadi keterkejutan, lalu ketakutan dalam waktu kurang dari satu detik saat ia memekik nyaring, "Nefer!"

Nyaris saat itu pula baku hantam yang sedang terjadi di ruangan tersebut berhenti.

"Nefer...?" seseorang berbisik.

"Nefer!"

"Nefer!" lebih banyak orang memanggil namanya.

"Nefer!" cewek Femme yang tadinya hendak meninju Nefer tersungkur jatuh. "Oh, astaga! Syukurlah! Nefer!"

Sebagian penghuni ruangan tersebut membombandir tubuh mereka ke arah Nefer, membentuk sebuah lingkaran besar yang mengintimidasi gadis tersebut. "Nefer!" seseorang berlari menembus kerumunan dan praktis melemparkan tubuhnya pada Nefer. "Kukira kamu masuk penjara!"

Nefer limbung sesaat dan membalas pelukan Skorpeon dengan tepukan canggung di bahu dan mendorongnya menjauh. "Apa maksud kamu 'penjara'?"

"Kami meninggalkan Nefer!" seseorang berseru. "Tadi kami udah yakin Anjing-anjing Greendogs pasti bakal menyerahkan Nefer sama polisi!"

"Tapi—"

"Kita harus balas Greendogs!" seru yang lain. "Berani-beraninya mereka.... Mereka yang bunuh Nat dan Angga, dan sekarang mereka berusaha menjebak Nefer!"

"Apa—"

"Aku udah bilang kan sama kalian, Greendogs itu gak bersalah!" Skorpeon berputar menghadap gerombolan gangster betina yang marah. "Mereka bersih!" Skorpeon kembali menatap Nefer. "Nefer, kamu harus percaya sama aku. Greendogs gak terlibat sama konflik yang akhir-akhir ini bergejolak; mereka bahkan gak tahu kalau Nat mati sampai waktu polisi akhirnya merilis data diri Nat secara luas ke publik."

[ID] Femme Fatale | Novel: Old Version, CancelledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang