Om Iqbaal, Kiss Me

12.5K 462 12
                                    

Short Story
Created By : ISP (Suci)

* * *
Maaf typo dan ga nyambung. Tinggalkan jejak and don't be Dark Readers.
Happy Reading

* * *

Iqbaal mencak-mencak tidak karuan sedaritadi. Memohon-mohon kepada keluarganya dengan memasang tampang semelas mungkin. Tapi hasilnya sama saja. Kalau sudah begini Iqbaal lebih memilih gantung diri.

"Kita cuma dua minggu le disana, itupun paling cepat mungkin" Iqbaal menjambak rambutnya frustasi. Dua minggu? itupun paling cepat. Berarti masih bisa lebih lama lagi dong.

"Kenapa ga dibawa aja sih teh? Ale kan harus kerja" sekali lagi Iqbaal memohon kepada Teh Ody.

"Kan baru masuk sekolah Ale masa iya mau izin lagi. Lagian teteh juga takut dia kena virus ebola itu. Ga repot kok, pagi kamu anter pulangnya kan naik bus sekolahnya"

"Sshhh iye iye" Iqbaal menyerah. Harus dengan cara apalagi memohon kepada keluarganya ini? Sudah beribu alasan Iqbaal katakan tapi tidak ada satupun yang dapat diterima.

* * *

Hari ini Iqbaal dan keluarganya tengah berada di Bandara Soetta. Ayah, Bunda, Teh Ody dan Mas Derien akan berangkat umroh. Iqbaal tidak bisa ikut karna pekerjaannya menumpuk.

"Jangan nakal dan jangan buat om Iqbaal frustasi. Kamu harus nurut apa kata om Iqbaal oke?" Gadis kecil dengan wajah yang sangat manis dan cantik itu mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

"Kamu mau oleh-oleh apa dari Ayah?" tanya Mas Derien. "Terserah Ayah aja deh" Mas Derien mencubit gemas pipi anaknya itu.

"Iqbaal mendingan kamu dirumah aja selama kita pergi". Iqbaal menggeleng. "Ga yah, Iqbaal di apartement aja" Ayah Herry mengangguk meng'iya'kan ucapan Iqbaal.

Pesawat yang akan mereka naiki akan segera take-off. Bunda Rike, Ayah Herry, Mas Derien dan Teh Ody menciumi (namakamu). (namakamu) melambaikan tangannya saat mereka pergi.

"Ayo pulang" Iqbaal mengenggam lengan gadis kecil itu. Tujuan pertama adalah pulang kerumah dulu untuk mengambil baju dan perlengkapan sekolah (namakamu) dan setelah itu pergi ke apartement-nya.

* * *

"Ssshhhh..." Iqbaal mendesah memegangi kepalanya yang berdenyut akibat tidur jam 3 pagi semalam. Baru sehari gadis kecil itu bersamanya sudah benar-benar membuatnya ingin gantung diri.

(namakamu) adalah anak Teh Ody dan Mas Derien yang tak lain keponakan Iqbaal. Gadis kecil itu berumur 6 tahun. Sebenarnya Iqbaal sangat menyukai keponakannya yang cantik itu dan tidak masalah jika dirinya harus menjaga (namakamu). Tapi mengingat sifat ingin tau (namakamu) yang tinggi serta tingkah-nya yang aktif itu membuat Iqbaal berpikir dua kali untuk menjaganya.

(namakamu) tipe anak yang serba ingin tau dengan apa saja yang belum pernah dilihatnya. Ia akan terus bertanya dengan bijaknya. Ditambah lagi dengan tingkahnya yang aktif dan ocehannya yang ngaler ngidul.

Pernah saat ia-(namakamu)- berkunjung ke apartement Iqbaal. Gadis kecil itu nyelonong masuk kekamar Iqbaal dan tidak keluar-keluar. Iqbaal yang penasaran menyusul (namakamu) kedalam kamarnya. Diranjangnya Iqbaal melihat (namakamu) sedang tengkurap sembari mebolak-balikkan halaman majalah dewasa milik Iqbaal. Melihat hal itu Iqbaal langsung merampas majalahnya. Dan gadis kecil itu protes mengatakan 'Isss Om Iqbaal aku lagi liatin cewek-cewek hot juga kok malah diambil sih'
"Woii bro kenapa lo?" Bastian masuk keruangan Iqbaal tanpa mengetuk pintu. Dan duduk dikursi yang berhadapan dengan Iqbaal. Bastian memperhatikan sahabatnya itu. Rambut acak-acakan, kantung mata yang menghitam, dasi yang tidak beraturan.

"(namakamu)" ucap Iqbaal pasrah. Semalaman gadis kecil itu benar-benar membuat Iqbaal tidak tidur. Pasalnya (namakamu) terus mengajak Iqbaal mengobrol tidak jelas, menanyakan ini itu sampai jam 3 pagi. Iqbaal juga heran dengan keponakannya itu. Padahal semalam dirinya dan (namakamu) sama-sama tidur jam 3 pagi tapi kenapa tadi pagi (namakamu) tetap bersemangat pergi sekolah. Bahkan wajah mengantuk pun tidak terukir di wajah gadis kecil itu.

Om Iqbaal, Kiss MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang