"Minggu depan lo udah bisa masuk sekolah." Kata Grande, sepupunya Shilla yang menjaga nya selama berada di Korea. Ia dan Grande hanya terpaut 3 tahun. Shilla hanya menanggapi dengan dehaman yang tidak jelas. Mereka berdua sekarang sedang menikmati sarapannya masing - masing di meja makan.
"Sekolah? Dimana?" tanya Shilla.
"Jonggol," jawab Grande cuek.
Shilla cemberut menatap kesal sepupunya itu. Grande balik menatap Shilla dengan tatapan kenapa? ada masalah? Dan mereka berdua saling menatap dengan tatapan kejam satu sama lain.
Pagi hari yang cerah secerah senyuman gadis bermanik mata cokelat si empunya senyuman. Dia turun ke lantai bawah dengan sumringah. Grande baru saja hendak menguap tetapi ditunda karena melihat Shilla. Agak aneh dengan gadis itu bisa sesumringah dan secerah ini."Cie yang katanya jadi anak baru," goda Grande.
Shilla hanya menoleh sekilas. "Bukan katanya lagi. Tapi emang anak baru."
Grande mengangkat bahunya lalu ia duduk di sofa ruang tamu dan menyalakan televisi. Shilla pamit dan berjalan terburu - buru menuju mobil di halaman depan.
***
Shilla sedang berjalan santai menuju kelasnya. Ia mengekor di belakang seorang guru perempuan yang mengantarnya ke kelas. Mereka berjalan dengan diam. Tak satupun yang ingin memulai pembicaraan. Sebenarnya, Shilla ingin mengajak guru itu berbicara. Namun, ia bingung harus basa - basi bagaimana.
"Sudah sampai," kata guru tersebut membuyarkan lamunan. Shilla mendongak dan mengangguk cepat. "Tunggu disini." tambahnya lagi, kemudian guru berambut hitam tersebut masuk ke dalam kelas. Tak sampai 1 menit. Guru itu keluar dan menginstruksikan kepada Shilla untuk masuk. Gadis itu mengangguk mengerti.
"Annyeonghaseyo. Jae ireumeun Ashilla Zahwa Park imnida. Saya pindahan dari Indonesia. Senang bertemu dengan kalian semua. Saya harap kita bisa menjadi teman."
"Oke, Ashilla-ssi. Silahkan duduk di sana di belakang Lee Yoora." tunjuk Guru berkacama tersebut. Oh, Miss. Kim. Shilla tersenyum lalu mengangguk. Ia segera menuju bangku yang ditunjuk tadi oleh Miss. Kim. Dan pelajaran pun berlanjut.
KRIIINGGG
Bel istirahat berbunyi. Shilla masih duduk manis di bangkunya. Dia lebih memilih berinternet ria di kelas daripada ke kantin. Bukan karena dia tidak disapa atau diajak. Cuman lagi malas saja.
"Yo man. Di kelas kita ada murid baru pindahan," suara seseorang yang sedang berjalan sepertinya ingin masuk ke kelas.
"Oh ya? Aku tidak perduli."
"Ayolah, lumayan cantik."
"Yaa, Minho-ah. Diamlah." Laki - laki yang menyuruh diam tersebut segera meninggalkan temannya, Minho yang masih terus berceloteh. Ia memasuki kelas. Laki - laki itu terpaku. Ditatapnya seorang gadis yang sedang asik dengan ponselnya. Shilla yang sadar sedang ditatap. Ia mematikan ponselnya dan balik menatap seorang lelaki berdiam diri sambil terus menatap Shilla.
"Dia....As-Ashilla?" gumam lelaki tersebut. Tetapi masih dapat didengar jelas. Shilla menautkan kedua alisnya.
---
Hayyyysss. Itu laki lakik siapa ye? Hmm. anggap ae mereka ngomong korea ye tapi udh di trans WAKKAKAKA. Gue tunggu vomments u pada. Trs yg foto on mulmed anggap ae itu eunha yo wkwkz Pengen di lanjut apa gak?