Mataku terasa semakin berat setiap kali angin berhembus membelai wajahku. Tidak henti-hentinya aku memeriksa hpku untuk mengganti lagu yang sedang aku degarkan menggunakan headset, melihat jam, atau hanya sekedar kalau ada pesan atau apapun dari Sasuke. Seharusnya aku sudah pulang dari tadi, nonton acara tv fovoritku sambil makan ramen. Kalau bukan karena Uchiha Sasuke. Hari ini Sasuke sedang ada rapat OSIS dia sudah memberitahukannya padaku sejak tadi pagi saat dia menjemputku pergi ke sekolah. Aku tidak terbiasa pulang sekolah sendirian, karena itu walaupun harus menunggunya 3 jam pun tidak mengapa. Itu alasanku saat di menyuruhku pulang duluan tapi sebenarnya aku hanya ingin pulang bersamanya.
Uchiha Sasuke murid kebanggaan sekolah kami, memiliki nilai paling tinggi dan juga jago dalam semua bidang olang raga, Uchiha Sasuke teman masa kecilku yang memiliki kepribadian yang buruk.
"Naru" aku mendengar seseorang memanggilku. Ternyata orang itu adalah Haruno Sakura teman sekelas Sasuke, sekretaris osis. Gadis cantik berambut pink, seperti sasuke dia juga pintar dan cukup bagus dalam bidang olah raga.
"Sakura-senpai" kataku riang sambil melambaikan tangan kearahnya.
"Aku memanggimu dari tadi tau" katanya sambil berjalan kearahku.
"Maaf aku pake headset senpai" jawabku sambil melepaskan headset yang kugunakan.
"Senpai, rapatnya udah selesai?"
"Iya ini aku udah mau pulang, nungguin sasuke? Kayaknya dia juga udah mau keluar" Sakura tidak pernah mengatakannya langsung tapi aku tahu kalau dia menyukai sasuke, atau bisa dibilang sangat menyukai Sasuke.
"Ah, makasih senpai" kubereskan barang-barangku.Sakura tiba-tiba duduk di sampingku.
"Senpai tidak pulang?"
"Naru menurutmu bagaimana kalau aku menyatakan cinta pada sasuke" pembuluh darahku serasa membeku, aku juga menyukai sasuke. Tapi kenapa aku tidak punya keberanian seperti orang lain untuk menyatakannya. Aku cemburu pada sakura. Aku cemburu pada semua orang yang menyatakan cintanya pada sasuke. Walaupun pada akhirnya mereka ditolak tapi Sasuke mengetahui perasaan mereka. Jadi kenapa aku tidak bisa seperti mereka.Apa karena aku tahu kalau Sasuke tidak punya perasaan seperti itu tehadapku? Aku memang hanya seorang penakut.
"Ah, sepertinya itu bagus haha" jawabku dengan ketawa yang dipaksa.
"Eh, naru apa sasuke tidak pernah cerita tentang perasaannya padaku atau tentang perempuan yang dia sukai?"
Aku menggeleng "Sasuke ga pernah cerita hal-hal kayak gitu" jawabku kembali dengan cengiran yang dipaksakan. Tidak tahu kenapa hatiku terasa sakit. Ketakutanku Sasuke akan menerima cinta Sakura, mengambil alih pikiranku.Tanganku gemetar menahan sedih, marah, dan takut namun aku berusaha menyembunyikannya dibalik tasku. Aku menggengam tas ku denfan sekuat tenaga berharap tanganku berhenti bergetar. Sasuke dan Sakura mereka memang pasangan yang serasi. Beberapa orang bahkan berkata rela ditolak Sasuke asal pacar Sasuke nantinya Sakura. Mereka benar-benar tidak masuk akal dan menyebalkan. Tapi aku tidak lebih baik dari mereka, aku penakut dan bodoh. Aku harap ada obat untuk menghilangkan kebodohan. Aku harap aku punya keberanian. Aku harap Sasuke mau menyukaiku.
"Kalo gitu aku duluan, sopirku udah nunggu dari tadi" kata Sakura dengan riangnya.
Walaupun sekarang sakura sudah tidak ada, tapi dia terus ada di pikiranku. Kalau orang lain yang bercerita ingin mengungkapkan perasaannya pada sasuke aku pasti tidak akan segelisah ini tapi kali ini berbeda Haruno Sakura siswi paling populer karena kecantikan dan kepintarannya kalau aku jadi sasuke disuruh milih antara aku dan sakura ga mikir dua kali udah pasti aku bakal pilih sakura.
"Naaaaru-chan" panggil seseorang yang membangunkanku dari lamunanku. Aku melihat kekiri dan kekanan untuk mencari sumber suara. Tertanya itu adalah Sai, yang sedang bejalan dengan Shikamaru, Neji, Gaara dan Sasuke.
"Naru-chan kau lama menunggu yah" kata Sai sambil memelukku dari belakan dengan sok akrab.
"Ga juga kok senpai"
"Nunggu 3 jam itu lama, maaf yah rapatnya lama selesai habis si Ketua Osisnya kepo banget" kata Sai dengan nada yang aneh. Sepertinya dia baru membaca buku aneh lagi sampai kalakuannya bisa jadi begini. Tapi kata-katanya benar kalau Sasuke pimpin rapat memang sudah pasti ga pernah sebentar.