3

2K 160 3
                                    

Semoga ada yang baca :((

****
Kini mereka duduk dihadapan meja makan sambil menyantap makanan yang dibuat alif. Walau makan yang mereka makan tak semewah sepertinya namun mereka tetap bersyukur. (Namakamu) terus memandang mike dengan tatapan yang aneh dibenaknya dia bertanya tanya
'Benarkah pria ini berkampus dikampusku?'
'Bahkan aku hampir tak pernah melihat nya ! Sekarang dia ada dirumahku bagaimana bila terjadi sesuatu pada alif atau aku sendiri'
'Bagaimanapun aku tak mengenalnya dan bagaimanapun dia adalah bagian dari brandal brandal itu'

(Namakamu) menuduk saat mike memergoki memperhatikannya.(namkamu) yang sudah salting duluan secepatnya beranjak dari duduknya

"Lo boleh pulang pas hujannya udah reda! Atau boleh lo nginep semalem ini aja" (nama kamu)pun beranjak pergi menyimpan piring didapur dan menuju kamarnya

Kini ia terduduk diujung ranjangnya menatap dinding dengan tatapan kosong memikirkan mike. Seakan pikirannya sedang bertengkar dengan batinnya. Pikirannya memikirkan bahwa mike orang yang tidak baik dan akan melakukan kejahatan , namun didalam hati terdalamnya menyatakan bahwa mike adalah pria baik baik 'tadisaja ia menolong ku . kalo benar mike punya niatan buruk mungkin saja saat ia diboncengi, mike harusnya membawa aku kabur bukannya mempulangkanku ke rumahku' dan kini (namakamu) menatap dinding dengan mantap dan yakin bahwa mike adalah laki laki baik baik

***
(Namakamu) menerjap nerjapkan matanya mengatur pandangannya yang masih agak buram karna cahaya yang masuk dari sela sela gorden nya. Dengan pikirannya yang masih setengah melayang dalam mimpi malamnya ia memcoba menyadarkan dirinya sepenuhnya dengan sesekali menggeleng gelengkan kepalanya. Mengingat kejadian semalam yang memberi selimut dan bantal untuk mike yang akan tidur di sofanya.

Setelah (namakamu) selesai mandi dan memakai kaos pink polos dengan celana levis robek robek dan tas kecil yang mengandung indah dipunggunya lalu beberapa buku tebal yang ia meluk di tangannya.

Alif yang sedang sarapan di meja makan memandang kakanya aneh karna (namakamy) terlihat bingung,seperti ada seseorang yang dia cari
" mike udah pulang tadi subuh banget" ucapan alif membuat (namakamu) terlihat agak tenang dan kini ia terduduk di depan meja makan sambil meraih roti dan selai

"Lif cepet gue telat" (namakamu) menarik tangan adiknya menuju garasi dan menyuruh adiknya memakai motor besar yang tersimpan rapih di garasi. Motor itu memang tak pernah alif pakai karna semenjak ia menabrak seekor kucing hingga kucing cacat kaki selamanya. Alif yang lembut sangat begitu tersentuh dan sangat merasakan rasa bersalah karna dia juga seorang yang mencintai

" lo gila kali ye! Gue gak mau naik motor lagi, gue aja mau naik taksi"alif yang akan meninggalkan dan mengabaikan motornya yang terlihat masih sangat mulus

"Eeeett" (namakamu) menarik kerah baju belakang alif hingga ia kembali ketempat " lagian lif kucing itu gak matikan? Kucing nya adakan? Lagian itu udah lama kali 2 thn yg lalu lif " alif yang didorong oleh kakanya membuatnya lebih dekat denga motor itu. "Cepet dah ahh jangan banyak drama" ( namakamu) yang melihat adiknya membelai pelan motornya mendorong dorong adiknya itu hingga alif terduduk di jok motor ia tersenyum melihat (namakamu) dan mulai memutar kuncinya.

Saat alif menyalakan motornya dan menggasnya tak maju(?) Hati (namkam) merasakan malam itu kembali mendengar raungan motor alif. Ia terdiam sejenak hingga alif menyadarkannya dalam lamunnya.

Saat sampai di kampus (namakam) memarkirkan motornya di deretan motor lainnya. (Namkam) yang membawa motornya karna alif tak mau bila teman temannya melihatnya memakai motor lagi, karna pastinya ia akan di masukan pada genk motor disekolah. Alif memang pencinta motor namun ia tak ingin kecintaannya itu dipergunakan tidak benar alif lebih suka belajar dan melakukan hal yang lembut dan tal berbahaya.

" motornya bagus" (namakamu) menoleh ke arah samping kanan dan melihat pria yang menubruk mobilnya itu. Ia hanya tersenyum paksa dan turun dari motor.

" jadi kau juga suka motor" (namakamu) yang belaga cuek pada iqbaal hanya menjawab ketus " punya adik gue" (namkamu) mulai melangkah meninggalkan motornya.

Iqbaal yang mecoba mengsejajarkan langkah namakamu yang kini berjalan cepat dikoridor kampus.
"Jidat lo kenapa?" (Namkam) menghentikan langkahnya dan menatap iqbaal malas

"Bukan urusan lo! Dan gue peringatin lo jangan usik hidup gue. Gue sekarang udah kenal lo, gue tau lo, gue udh save no lo, dan plis hanya boleh sebatas itu" (namakm) menjauhi iqbaal satu langkah pelas dan melihat iqbaal memastikan iqbaal tidak mencoba mendekatinya. Setelah iqbaal mengangkat bahunya dengan eksperi bertanya tanya gadis itupun berbalik đan meninggalkan iqbaal di koridor yang ramai.

(Namakm) yang bekali kali melihat jam dengan wajah yang kesal dan marah. Kelas dosennya sudah akan berakhir 10 menit lagi bila ia masuk bukannya ia mendapatkan pelajaran malah dia akan mendapatkan semburan ludah dari sang dosen yang berceramah. Ia pun memutuskan untuk mendatangi kantin kampus dan mencoba menenangkannya dengab segelas jus dan makanan.

'Steffi' guman (namkam) pelan. Ia heran mengapa steffi ada di kantin padahal bukannya sekarang ad kelas? Apa ia juga telat? Atau ia malas pikirnya. Iapun segera menghampiri sahabatnya yang duduk di tengah tenag kantin

" kok lo gak masuk kelas?"tanya (namkam) yang langsung dusuk di hadPan steffi tanpa menyapanya terlebih dulu.

"Kebiasaan lo! Dateng salam dulu. Pak hendranya katanya ada keperluan mendadak jadi gak ada klas hari ini" steffi menatap luka dijidat (namkam) lekat lekat sampai ia menyiritkan matanya dan mendekati pandanganya pada sahabatnya. "Kenapa lo?"
Steffi yang meraih luka sahabatnya denga hati hati, walaupun ia hati hagi tetap saja (namkam) meringgis kesakitan.

"Waktu malem gue......"

" gue gabung ya" seorang bersuara berat benghentikan pembicaraan (namkm). Merekapun menoleh pada sang pemilik suara. (Namakam) memutarkan bola matanya sepertinya ia malas melihat lelaki kemarin yang memberi no hp iqbaal padanya.

"Kenal aje kagak main gabung aja " (namkam) yang brgerutu kecil namun masih terdengar hingga steffi memukul sahabatnya pelan " ssshhut"

" die kawannya si curut itu? Denger ye semenjak gue ketemu sama si curut hari gue jadi gini. Jidat gue, mobil gue, gue kedinginan, gue shok. Brandal brandal sial itu buat gue ketakutan" walau (namkam) hanya bertanya dan bercerita pada steffi namun pria di sebelahnya tersedak mendengar cerita (namakamu)

" kenapa lo?" Steffi yang kaget melihat pria igu tiba tiba tesedak memberikan minun.

" apa lo bilang ? Mobil? Brandal? Jidat lo kenapa?" (Namkam) memincingkan mata sinis pada pria itu baru saja ia bergabung, kenal aja kagak

" jadi gue itu mau pergi ke apartement lo stef tapi karna jalan macet ampe malem dan gue puter balik dong dan lewat jalan itu karna kan itu cuma jalan atu atunya kalo bukan jalan besar. Nah kan jalan gelapkan trus gue ngeliat si brandal brandal itu tauran gue panik dong trus ada yang nolongin gue untung juga tuh dia datang. Pas gue mau dianter balik si mobil bam bocor trus mereka dateng tuh trus gue naik motor tuh sama tuh cowo tapi ada yang lempar kaya balok gittu ke gue. Nah ni gara gara tuh ujung balok" (namkam) yang asik bercerita pada 2 orang dihadapannya.

" jadi yang nolong lo itu bagian dari mereka? " (namkam) mengangguk menjawab pertanyaan pria itu. Dan pria itu pun pergi tampa berucap meninggalkan makannya dan mereka.

Problem (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang