Mel - 1

592 32 6
                                    

Mel hanya bisa berdoa di dalam hati supaya tidak diberi hukuman dengan anggota Osis di sekolah baru nya karena ia akan mengikuti Masa Orientasi Sekolah.

Ya dia hanya seorang siswa didik baru di menengah keatas.

"Ampun deh... Ini angkot lama banget nyari penumpang nya!!!" gerutu Mel dalam hati dengan bibir yang ia cebikan.

Mellowdy Amira atau yang sering di panggil Mel itu tidak seperti anak-anak lainnya yang di antar jemput dengan mobil mewah.

Mel hanya bisa naik turun angkot berbeda-beda tiap hari nya.

Seperti sekarang ini, ia baru saja turun dari angkot dengan masih memakai baju putih biru dan peralatan untuk MOS dengan lengkap.

Setelah turun dari angkot, Mel langsung menyebrang dan lari ke sekolahnya yang berjarak lumayan jauh dari ia turun angkot.

Mel melirik jam tangan nya yang menunjukan pukul 06.40, sedangkan ia masuk pukul 07.00 kalau sudah terlambat, yasudah seperti sekolah-sekolah lain mendapat hukuman dari anggota Osis yang bisa dibilang mengerikan.

"Udah jam segini?! Sekolahan masih jauh jaraknya, ya tuhan tolong hambamu ini." ucap sisi batin Mel yang panik.

Mel menyeka keringat yang sudah dipelipisnya itu.

Mel panik hingga dia berlari sekencang-kancangnya menuju sekolah yang masih lumayan jauh dari tempat Mel berlari sekarang.

Mel merasakan ada yang perih di daerah tumit dan mata kakinya sampai ia tidak bisa berlari kencang dengan alat-alat MOS nya.

Ia melirik lagi jam tangannya yang sekarang pukul 06.50 ia semakin panik dan ia berlari lagi dia tidak peduli rasa sakit di daerah tumit dan mata kakinya itu, karena ia tidak sempat memakai kaus kaki dirumah karena buru-buru.

"Mungkin hanya lecet dikit kaki gue."

Sekarang Mel sudah seperti orang gila dengan peralatan yang membuat badan nya gerah dan ingin membuang semua peralatan MOS ini.

Mel sudah tidak tahan dengan kaki kirinya yang sudah sangat perih itu dan ia membuka sepatu yang sudah menempel dikaki nya sejak satu jam yang lalu.

"Bodoamat yang penting gua nyampe sekolah! Kenapa sih Ibu nggak nganter hari pertama gue sekolah?!" Lagi-lagi ia menggerutu dalam hati.

Mel berlari dengan kaki yang sudah seperti ceker ayam tanpa ada alas apapun di kakinya kecuali kerikil-kerikil kecil yang menusuk kakinya.

Agaknya Mel ingin menjerit "TODAY IS SIAL DAY!!!!"

Tetapi ia masih mempunyai otak yang agak waras untuk tidak menjerit-jerit di pinggir jalan.

Sampai aktivitas berlari pagi tanpa alas kaki Mel berhenti sejenak karena ada yang mengkelakson untuk dirinya mungkin.

Mel menengok kebelakang dan melihat cowok memakai bedge nama SMA baru Mel, memakai motor ninja merah dan helm full facenya.

Ternyata benar untuk dirinya.

"Woy! Ngapain lo bengong? Ngapain lo nggak pake sepatu? Malah lo tenteng aja itu sepatu di tangan lo? Lo anak Tri Bhakti? Mau telat lo? Udah jam segini! Lo mau disiksa sama Osis? Lo mau bereng sama gua kesekolah, nggak?" cerocos anak laki-laki yang sudah di tebak Mel kakak kelasnya.

Mel tidak mendengar jelas apa yang Laki-laki itu bilang Mel cuma denger 'lo mau bareng sama gua nggak kesekolah'
Pasti Mel jawab

"Mau banget." jawab Mel penuh harapan supaya bisa dapet tumpangan gratis sih plus nggak telat.

MELLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang