Low - 2

248 31 0
                                    

Gue sudah mengedit dan mengubah semua cerita yang ada di part 2 ini, jadi baca aja walaupun udah baca part yang lama.

M E L L O W.

Sekarang Mel tidak tahu lagi kemana ia akan pergi, tetapi didalam lubuk hati nya ia membutuhkan toilet.

Jadi, lebih baik ia ke toilet saja.

Dengan jalan yang agak memincang, ia tetap kuat dengan rasa perih di sekitaran telapak kaki kiri nya.

Setelah sudah sampai ditoilet yang sepi, tidak ada satupun siswi yang bertujuan ke toilet. Mungkin karena belum saatnya kakak-kakak kelas Mel untuk masuk sekolah.

Mel duduk dikursi yang tersedia di depan toilet, ia meratapi betapa malang telapak kaki mungilnya.

Dengan cepat ia mengambil beberapa lembar tissue. Pelan-pelan tapi pasti ia menghapus darah yang daritadi mengalir.

Dengan pelan-pelan juga ia menarik beberapa serpihan pecahan kaca, air mata yang sudah dipelupuk pun akhirnya keluar juga.

Beres!


Kaki Mel sudah tidak ada yang menusuk-menusuk lagi, memang kaki nya sudah beres di bersihkan, tetapi rasa sakit masih saja perih.

Mel duduk dengan menempelkan kepalanya di dinding, matanya mengarah kebawah dari kiri palanya.

"Hufttt . . . Ini gimana sepatu gue, basah banget lagi dan bau busuk lagi!!!" Gerutu Mel yang masih sangat amat kesal dengan kakak tingkatnya yang terkesan sok ganteng dan judes.

Mau tak mau juga, Mel berdiri dan berjalan kearah toilet. Ia memasuki salah satu bilik dan membersihkan sepatu yang perasaan yang kesal.

"Gue tuh kesini mau MASA ORIENTASI SEKOLAH, bukan mau nyuci sepatu yang bau nya nggak ketulungan gini." Omel gadis berumur 16tahun tersebut tidak perduli ada siapa yang ada didalam toilet ini.

Setelah ia merasa cukup untuk mencuci sepatunya, walaupun tidak memakai sabun sih . . . . .

Yang ia rasakan ketika kaki nya kena cipratan air adalah pedih iya benar-benar pedih. Tetapi Mel adalah gadis remaja yang kuat dalam menghadapi apapun.

Ia keluar dari toilet dengan menenteng sepatu yang baru saja ia cuci, entah kemana ia akan pergi tetapi ia tidak mau mengikuti MOS hari ini.

Sampailah ia di taman belakang sekolah yang sepi sekali tak ada satupun warga sekolah yang menghampiri taman yang sangat amat rapi ini.

Mel menjemur sepatu nya yang memanfaatkan sinar matahari yang pas mengarah ke beberapa pohon yang tak cukup besar.

Setelah menjemur sepatunya, ia duduk di kursi taman yang sekolah sedia kan.

M E L L O W

Azrar, kalian tau siapa dia?

Dia adalah laki-laki yang membuang sepatu milik Mel dengan entengnya.

Dan tak disangka-sangka ia memikirkan gadis yang pendek dengan rambut sebahu itu dari tadi.

MELLOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang