This is how the story begins

29 2 0
                                    


Ini aku dan tulisan hatiku.
Sudah lama ingin ku buang penat di hati.
Aku ingin keluar dari kurungan ini dan berteriak "Aku Chatalya, dan aku ada!!!"

Ya, selama ini aku hanya jadi bayangan sahabatku, Anna. Kuakui ia memang cantik, supel, suaranya indah, postur tubuh nya pun dapat dibilang hampir sempurna. Jangan ditanya lagi berapa cowok yang suka padanya dan memang ia sering berganti ganti pacar meski baru 3 bulan masuk SMA.

Lalu, bagaimana diriku?

Aku yang kuakui pemalu dan penakut ini memang pecundang. Aku tak berani melakukan apapun di muka pria yang kusukai. Tidak seperti Anna, ia sangat pandai dalam hal PDKT dengan pria manapun. Hampir semua cowok yang dia sukai pasti pada akhirnya akan jadi miliknya. Terkadang, aku iri dengan Anna yang sering diberi ajakan untuk jalan jalan bersama atau hanya sekedar nonton. Memang, Anna sering mengenalkan diriku pada cowok cowok yang sedang mendekati dirinya atau terkadang Anna mengajakku untuk jalan bersama 'gebetannya'

Tapi, aku yang sadar dengan posisi ku ini pun selalu mencari berbagai alasan untuk menolak ajakan Anna. Lagian, aku takut Anna akan diledek karena berteman dengan seorang seperti aku yang tak pernah dianggap oleh siapapun kecuali orangtuaku dan Anna. Oleh sebab itu aku tak ingin Anna malu dan pergi meninggalkanku.

OK, curhatnya cukup sampai disini.

Aku harus tetap hidup dan menjalani besok tanpa ada gejolak apapun. Doi? kusimpan di dalam hati dan aku disini hanya mampu memandangnya dalam diam.
.
.
.
"Chata!!!" seru Anna yang terlihat ngos-ngosan. Melihatnya, kulirik jam tangan ku.

07.15

"An, liat deh kamu telat 45 menit hari ini. Aku heran banget deh sama kamu kok datengnya bisa jam segini padahal kan kita masuk jam 06.30" omelku kesal dengan Anna karena ia terus terusan terlambat.
"Oh, come on Chata. It doesn't matter now. I really really happy now. Kamu tau gak tadi malam Kak Dandy ngajak aku nonton! dan hebatnya, dia ngajak kamu juga. Kamu tau Dandy, kan? Dia itu waketos kita loooh" ucap Anna dengan raut wajah gembiranya.

Ini memang sedikit aneh.

Tidak biasanya kalau cowok yang mengajak Anna jalan juga mengajakku.

Dan oops! Kak Dandy? dia kan cowok yang kutaksir sejak bertahun tahun lalu. Dia juga suka dengan Anna? hatiku benar benar gelisah. Perih. raut wajah sedihku tak dapat kusembunyikan lagi.
Aku termenung.
"Chata, kamu denger aku gak sih? kok malah bengong gitu!" ucap Anna yang turut mengejutkanku.
"Eh iya Ann, aku denger kok. By the way, kenapa kamu kelihatan seneng banget sih?" tanyaku menahan perih. "Ah, masa kamu gangerti? kan belakangan ini aku lagi deket sama Dandy! He's Cool, you know? cewek goblok mana coba yang gasuka sama dia?" jawabnya dengan wajah berseri seri.

Apa?

Anna...

Juga menyukai

Kak Dandy?

Inikah saat bagiku untuk melepaskan Kak Dandy ditangan sahabatku sendiri?

Entah mengapa ada desakan dalam hati untuk berteriak 'JANGAN!!!' kepada Anna.
Tanpa kusadari, aku terpaku.
"Oh my god Chata, kamu kenapa sih? ngelamun mulu dari tadi? ada masalah apa? cerita dong" tanyanya dengan tulus. Jujur, aku bingung harus bagaimana. Bibirku beku. Tak mampu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Anna. Alih-alih, aku hanya berkata, "Gapapa Ann, I'm ok. Kamu tau kan nanti ada ulangan? Nah, aku lupa belajar tadi malem. Udah kebayang bayang sama nilai ku nanti..." ucapku bohong.
"Yaelah gitu doang. Kirain apaan ih kamu murung banget. Yaudah, daripada sedih mulu, ntar pulang sekolah ikut kita kita aja nonton. Ayo dong ikut, plisss." bujuk Anna. Memang, hatiku lunglai kalau melihat Anna memasang raut wajah memelas. Akhirnya setelah pertimbangan yang kurasa cukup, aku menyetujuinya.
"Nah, gitu dong. Nanti kamu jam 3 kerumahku dulu ya, aku males berangkat sendiri, OK? Eh iya nanti sahabatnya Kak Dandy, itu, Kak Afa yang jadi ketua volly itu looh, ikut juga. Lumayan loh, gak jelek jelek amat"

hmmph...
muncul deh sifatnya Anna yang suka nyomblangin aku. Males banget nanggapin Anna kalau sudah begitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Kita di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang