Part 1 of 3

12.5K 806 76
                                    

Lewat lagu ini, dia memanggilku.

Lewat alunan nada ini, ia sampaikan perasaannya.

Cinta yang sudah tak mungkin dapat terwujud.

Fur Elise, kisah kasih yang tak tersampaikan ....

#

"Mereka lihat apa, sih?"

Gadis itu menatap sekumpulan siswa yang memenuhi mading sekolah. Tampak di antara mereka berwajah murung, bahkan beberapa siswi menangis. Hal yang cukup menarik untuk memancing rasa ingin tahunya.

"Lho? Kau tidak mendengar berita hari ini, Lis?" sahut gadis lain menanggapi pertanyaan itu. Sosok yang dipanggil "Lis" menggeleng.

"Kemarin, salah satu adik kelas kita dari kelas sepuluh mengalami kecelakaan dan meninggal. Karena itulah, hari ini sekolah kita sedang berkabung," jelas gadis sebelumnya, Natha, membuat gadis bernama asli Elisa itu sedikit terkejut.

"Sungguh? Siapa?"

"Daffa. Anak kelas 10-1. Kau pasti tahu dia, 'kan?"

"Ohh ...." Elisa mengangguk.

Sesungguhnya ia tidak begitu mengenalnya, tetapi ia cukup sering mendengar nama itu. Siswa tahun pertama dengan banyak prestasi dan paras menarik yang seolah dapat memikat semua orang. Itu rumor yang sering ia dengar.

"Sayang sekali dia meninggal secepat ini, padahal dia keren dan prestasinya bagus," gumam Natha, membuat Elisa melirik ke arahnya.

"Kau tertarik padanya, heh?"

"Sejujurnya, dulu aku pernah menyukainya," aku Natha di sela senyum lima jari.

"Ckk, katakan itu pada Danny, dan aku akan melihat pertunjukan martial art di lapangan siang ini." Elisa menyeringai.

"Aish, itu kan dulu! Jangan katakan padanya! Dia bisa mengubahku jadi double stick jika mengetahui hal itu." Natha bergidik membayangkan kekasihnya yang lembut, tetapi sangat menyeramkan jika marah.

"Mengetahui apa?"

Dan suara manis dari orang yang baru saja dibicarakan membuat keduanya terdiam. Natha menjadi pucat pasi ketika menoleh ke belakang dan mendapati kekasihnya, Danny yang sedang tersenyum dengan aura mistis di sana. Sementara Elisa hanya cengar-cengir gaje.

"Aa--anu ... itu, tentang penyebab kebotakan yang dialami Pak Tono!" jawab Natha asal.

Seorang guru yang tiba-tiba melintasi mereka menjadi inspirasinya. Untung saja, guru berkepala plontos itu tidak mendengar percakapan mereka. Dan untungnya lagi, kalimat aneh itu berhasil menyelamatkan Natha dari amukan sang kekasih.

Mari kita berkenalan sejenak dengan orang-orang ini.

Gadis pertama yang tadi disebutkan, namanya Elisa Sriwidya, atau lebih biasa dipanggil Elisa oleh teman-temannya.

Sementara gadis yang satu lagi adalah sahabatnya, namanya Nathasya, lebih akrab dipanggil Natha, dan Natha memiliki seorang kekasih. Namanya Danny.

Mereka bertiga adalah siswa tahun terakhir di sebuah akademi yang khusus mengajari siswa dan siswinya dalam bidang kesenian. Elisa dan Natha adalah siswa di jurusan seni musik, sementara Danny di seni teater.

"Aish!" gumaman Elisa membuat Natha dan Danny menoleh.

"Kenapa?" tanya Natha.

"Aku lupa membawa uangku. Kalian duluan saja, ya? Aku akan mengambilnya di kelas," sungut Elisa menyadari kelalaiannya.

Fur EliseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang