Maaf
"Maaf" sebuah kata yang tak terlalu dipahami orang lain ketika kita mengucapkannya.
Mungkin akan mudah dipahami jika kita mengucapnya dengan setetes embun buta.
Aku mulai meracau, dikala keadaan mulai terasa kacau. Ketika benakku mulai berkata...
Maaf....
Maaf telah menempatkanmu di sisi paling terang di dalam hati.
Maaf telah menjadikan tiap frasa katamu sebagai pemantik cahaya hati.
Maaf jika aku telah melipat dan menyimpan senyumanmu.
Maaf jika aku tak pernah berpikir kau akan pergi.
Maaf jika masih berharap adanya kau kembali.
Maaf jika aku adalah permainan sederhana bagimu.
Maaf jika aku menjadi seberkas debu diatas bukumu.
Maaf memaksamu ikut menyulam rajutan mimpiku tentang bersamamu.
Maaf jika harapanku terlalu tinggi.
Dan maaf jika harapanku tak jua mati.
Maaf jika telah memaksamu mengenalku jauh lebih dalam lagi.
Bahkan sebelum...
Maaf telah jatuh hati, bahkan sebelum aku benar benar mengenalmu.
Maaf jika otakku terus meneriakkan mengapa, ketika kutahu kau tak mau menjawabnya.
Maaf jika namamu membatu didalam pikiran dan hatiku. Menjadi prasasti yang tak mau ku kubur ke dalam bumi.
Maaf jika masih kusebut namamu sebelum tidurku.
Maaf jika sebelum lelapku masih memandangi tiap gambar wajahmu.
Maaf jika aku masih membaca percakapan kita yang dulu.
Maaf jika itu semua membangunkanmu.
Maaf telah jatuh hati, maaf telah jatuh hati, maaf telah jatuh hati.... dan belum bisa pergi...