Cinta Itu Dua Hati Bukan Tiga

Aku Dan Kamu

Namaku Dhea, umurku 17 tahun. Aku beruntung sekali memiliki seorang kekasih seperti Rendy. Wajahnya tampan dengan hidung mancungnya. Dia selalu menjadi idola di sekolahnya. Dia sangat cuek kepada cewe-cewe di sekolahnya. Bukan sombong katanya, ia hanya ingin menjaga perasaanku saja.

Aku tak secantik bidadari. Namun, aku mampu membuat Rendy merasa nyaman ketika berada di dekatku. Aku mampu membuat getaran cinta di hatinya. Aku adalah wanita beruntung karena menjadi kekasih Rendy.

Hubunganku dengan Rendy sudah berjalan selama 2 tahun lebih 5 bulan. Bukan waktu yang singkat untuk membina sebuah hubungan. Banyak sekali suka dan duka yang aku lewati bersama dengan Rendy. Aku telah mengorbankan semua yang aku miliki, termasuk keprawananku. Rendy bukan laki-laki yang baik. Ia sering menghabiskan waktu malamnya untuk dugem dan ML bersama gadis malam yang ada di club. Kadang aku cemburu dengan gadis malam itu hingga aku rela kehilangan keprawananku agar ia tak lagi berhubungan dengan gadis malam itu.

Yang semua orang tahu adalah aku mencintai rendy dan begitupun sebaliknya. Teman-temanku selalu mengira hubunganku dengan Rendy baik-baik saja. Tapi sebenarnya tidak begitu, hubunganku dengan Rendy berada di ujung tanduk semenjak wanita brengsek itu muncul di antara aku dan Rendy.