Welcome Home

34 1 1
                                    

Ku tiba di rumah itu.Segala kenangan dulu terbayang di benakku.Kenangan yang lalu itu,seperti dejavu dimata ku.

"Hey,Jes!jangan ngelamun.Ayo masuk,udah gasabar nih liat isi rumah lo!".Stephannie membuyarkan lamunanku.

"Oh,iya.Yuk,masuk!"aku membalas perkataan Stephannie.Mempersilahkan untuk masuk ke rumah itu.

"Eh non Jessica!,silahkan masuk non,biar Gaga nanti yang bawa barang-barangnya"sambut seorang gadis yang lebih muda dariku.
Dia Gaga,pembantu baru di rumah ini.Dia yang selama ini juga menjaga mama.

"Eh Gaga,gapapa biar saya aja yang bawa.Kamu siapin makan siang aja untuk teman-teman saya ini"balasku menolak bantuan Gaga.

Aku masuk ke rumah yang telah lama aku tinggalkan itu demi melanjutkan kuliah di Indonesia.Tak banyak yang berubah.Semuanya masih sama persis seperti terakhir kali aku meninggali rumah ini.Foto-foto kecilku dulu menghiasi dinding rumah.Aku masih teringat dengan saudaraku itu.

"H-hm,Justin,Zack,and Aldy,ini kamar kalian.Aku dan Stephannie tidur di kamar sebelah.Kalau perlu apa-apa panggil saja aku atau kalian bisa memanggil Gaga".Aku menunjukan kamar untuk tiga sekawan itu.Mereka mengangguk tanda mengerti.

Aku dan Stephannie masuk ke kamarku-kamar yang dulu aku tempati.Cukup lama untuk membuka pintu kamar itu.Maklumi saja,rumah ini memang sudah tua.Di dalam kamar itu,udara terasa sesak.Debu-debu berterbangan di udara.Bahkan sinar matahari saja tidak dapat masuk ke dalam kamar ini.

"Astaga,Jes.Udah berapa lama nih kamar ga dibersihin?kotor banget"comment Stephannie.

"Lama.Lama banget.H-hm,kalo gitu,aku mau bersihin kamar ini dulu ya"balasku.

Sebenarnya kamar ini tidak layak disebut sebagai kamar lagi.Kamar ini bahkan terlihat nenyeramkan.Aku,dibantu Stephannie,membersihkan kamar ini.Dari menyapu,membersihkan debunya,semuanya dibersihkan.Gaga membantu membersihkan kamar ini saat kami mulai merasa lelah.Untungnya Gaga datang di waktu yang tepat,jadi kami merasa sedikit terbantu.Tak butuh waktu lama untuk membersihkan kamar ini.

"Finally!kelar juga bersihin nih kamar"ucap Stephannie lega.

"Yasudah,Non Jessica dan non Stephannie makan siang dulu.Makanannya sudah saya siapkan di bawah.Selebihnya,biar saya yang urus"ucap Gaga.

Kami menyusuri tangga.Terlihat tiga sekawan itu sudah duluan makan.Aku cekikikan sendiri melihat mereka makan begitu lahapnya.

"Eh,udah makan duluan aja.Dasar rakus,huh!"dengus Stephannie.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah laku keempat sahabatku itu.Tak salah jika aku berteman dengan mereka.

"Terus,abis ini kita mau kemana lagi nih,gengs?"Justin memulai percakapan senja itu.

"Nanti malam,kira-kira jam 8,aku mau ke rumah sakit ngeliat mama.Kalian ikut?"tawar ku.

"Boleh juga.Lagian toh,kita kesini jauh-jauh juga mau ngejenguk mama kamu dan nemenin kamu disini,Jes"jawab Zack lantang.

Malamnya..
"Non,Gaga izin pulang ke rumah ya"ujar Gaga menemuiku di kamar.

"Lho?!Kamu ga nginap disini Ga?"tanyaku heran.

"Gak non,jam kerja Gaga cuma sampe 6 pagi sampe jam 7 malam.Gaga gaboleh lebih dari jam 7 disini sama mamanya non Jessica"

"Lah?kenapa?"tanyaku.

"Gatau juga,non.Itu sudah peraturannya dari mamanya non Jessica.Gaga cuma menjalani peraturan yang ada.Lagian,nanti yang jaga adik Gaga dirumah siapa?kan Gaga masih ngurus adek Gaga yang satu ini,non"

"Oiya non,non gaperlu cemas.Besok,jam 6 pagi Gaga kesini lagi kok.Gaga punya kunci cadangan pintu belakang,non.Jadi,non gausah susah-susah bangun jam 6 pagi cuma buat bukain pintu untuk Gaga.Oke?"Gaga tersenyum simpul.

"O-oh,yadeh Ga.Titip salam ke adek kamu ya,dari non Jessica bilang"balasku.

"Baik non,nanti Gaga sampaikan.Kalo gitu,Gaga pulang dulu ya non"ucapnya pamit.
-
-
"Stephannie!ayo!semuanya udad pada siap nih!"
Zack berteriak di luar rumah memanggil Stephannie.

"Mana sih tu anak?lama banget?"omel Justin.

"Iyaa,bentar!"ucap Stephannie setengah berteriak dari dalam rumah.

Stephannie keluar rumah.Ia menggunakan kemeja putih,hot pants,dan sneakers di kakinya.Ia berdandan.

"Astaga,ternyata nunggu seorang Stephannie lama itu karena dia dandan?"omel Zack.

"kayak cabe-cabean tau ngga?"tawa Justin mengejek.

"Rese' kalian!"cetus gadis manja itu.

Kini dia berbalik nanya padaku.

"Jes,menurutmu cantik ngga?berlebihan kah?"tanyanya.

Aku ragu mau jawab apa.

"H-hm.Ga sih,tapi kan kita cuma mau pergi ke rumah sakit,Stef.Ngapain dandan?"begitu jawabku ragu.

"Cuma mau tebar pesona aja.Siapa tau bakal ketemu cowo Thailand ganteng?lagian cuma make bedak sama lip gloss doang kok"ucapnya malu.

"Udah-udah,jangan ribut.Semuanya udah siapkan?yaudah yuk cabut!"Aldy melerai.

Aldy segera masuk ke mobil,menghidupkan mesin.Aku masuk ke mobil dan duduk di jok paling depan,disamping jok kursi pengemudi.Justin,Stephannie duduk di jok belakang dan disusul oleh Zack.Mobil melaju ke rumah sakit.
Selama di perjalanan,aku hanya tersenyum melihat ekspresi sahabat-sahabatku ini yang takjub dengan kota Bangkok.
-
-
Finally,sampe juga di rumah sakit.Aku tak sabar melihat keadaan mama.

Bersambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alone..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang