Prolog

94 9 0
                                    

Aku meghadap ke arah matahari. Sunset saat itu terlihat indah.Ku rentangkan tanganku merasakan hembusan angin.Tanpa ku sadari, 'dia' memelukku dari belakang.Ia merangkul pinggangku. Jantungku berdebar merasakan hangatnya pelukan itu.Kini kepalanya bertengger di bahuku. Aku dapat merasakan hembusan nafasnya di leherku. Kini pelukannya semakin erat. Angin menerpa rambutku. Ku elus tangannya yang kekar itu. Aku tak bersuara,bahkan dia pun tak bersuara. Hanya hantaman ombak yang memecah keheningan.

"Kenapa?"
Aku memulai untuk bersuara walau terasa berat. Dendam yang dulu ku pendam,kini semuanya ku luapkan.

"Maaf.."
Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.

"Setelah yang kau lakukan terhadapku,lalu begitu mudahnya kau meminta maaf?"ingin rasanya aku meluapkan semua rasa ini.

"Aku janji,aku tidak akan meninggalkan mu lagi. Ini untuk yang terakhir kalinya. Beri aku kesempatan sekali lagi. Aku janji."

Ku tak tau harus menjawab apa. Ku tak ingin kejadian itu terulang lagi. Aku tak mungkin mempercayainnya secepat itu.

"Aku mohon..berikan kesempatan sekali lagi" ia memohon sekali lagi.

"Janji?" jawabku ragu.

"Ya,aku janji. Ini untuk yang ter-"

Author POV

Mimpi. Ya,Vanessa terbangun dari mimpinya. Nafasnya tak beraturan. Keringat dingin bercucuran. Tak ia sadari matanya sembab,ia menangis.
Kini jam menunjukkan pukul 07.00
Tanpa pikir panjang,ia bersegera ke kamar mandi mencuci muka dan bersiap siap berangkat sekolah.Ia berusaha untuk melupakan mimpi yang ia alami itu.

You And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang