Part 3

11 1 0
                                    

Daniel on mulmed :A btw, di part sebelumnya itu mulmed untuk Shessy.

~~~~~~~

Author's POV
Sepulang dari lokasi syuting, Shessy langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang king sizenya. Moodnya benar-benar sedang kacau sekarang.

"Sutradara sialan!" umpatnya sambil memukul-mukulkan guling yang ada di sampingnya.

Shessy bangkit dari rebahannya. Ia menatap bantal guling itu dengan nanar. Ia membayangkan bahwa bantal guling itu adalah Daniel. Seketika itu pula emosinya kembali memuncak.

Dipukul-pukul lagi bantal itu sambil sesekali ia benturkan ke lantai. "Akh..! Berani-beraninya kau memaki ku! Aku akan membunuh mu! Mati kau Daniel! MATIIII...!!!!"

Mendengar Shessy berteriak, Hengky langsung berlari ke kamar Shessy dan merebut guling yang menjadi sasaran emosi Shessy. "Heyy Shesssyyy.. sudah.. sudah. Bantal mu bisa rusak nanti!"

"Ah benar! Sebaiknya aku langsung bunuh saja dia kan?" Shessy menyunggingkan senyum horornya dengan tangannya yang siap untuk mencabik-cabik apapun yang ada di hadapannya.

"Hey.. calm down, sist! Kekerasan tak akan menyelesaikan masalah!"

"TAPI DIA PANTAS MENDAPATKANNYA!"

"Sudahlah sudah.." dengan sedikit memaksa, Hengky mendudukkan Shessy ke atas ranjang. Ia kemudian berjongkok di hadapan Shessy. Tangannya tergerak untuk merapikan helai-helai rambut Shessy yang tak teratur. "Kalau kau ingin balas dendam, tunjukkan bahwa dia salah. Buat dia malu atas ucapannya. Itu yang harus kau lakukan. Bukankah itu yang selama ini kau lakukan? Kau bukan seseorang yang menyelsaikan masalah dengan tangan. Tapi kau menggunakan ini.." Hengky menunjuk-nunjukkan kepalanya.

Hengky menatap Shessy dengan intens, ia dapat melihat Shessy yang lebih tenang dari sebelumnya.

Kedua mata Shessy tertuju pada lembaran kertas yang sedari tadi Hengky pegang."Apa itu?"

"Ah.. ini.. aku sudah mendapatkan segala hal tentang Daniel"

"Benarkah? Waah.. cepat sekali kau dapat infonya" ucap Shessy dengan nada kagum.

"Tentu saja cepat! Di internet sudah banyak orang yang memposting biografi si Daniel"

"Ah.. iya yah.." Shessy menggaruk kepalanya yang tak gatal itu dengan 'cengiran' di bibirnya. "Kalau begitu.. jangan bilang kau hanya mengambil info yang ada di internet" Shessy menatap Hengky dengan selidik.

"Ish.. aku tak sebodoh itu! Aku bawa info yang mengejutkan"

"Mengejutkan? Apa itu?" Shessy memasang ekspresi penasarannya.

"Dia..tinggal di.." Hengky mengacungkan jari telunjuknya ke atas.

"Hah? Apa maksud mu? Apa dia sudah mati mangkanya dia tinggal di langit?"

"Ish.. kau ini! Dia tinggal di apartement ini. Tepat di atas apartement mu! nomor 2592"

"APA?" kedua mata dan mulut Shessy membulat sempurna. Pasalnya ia tak mengetahui bahwa Daniel selama ini tinggal di apartement yang sama dengannya. "Kau pasti bercanda kan?"

"Tidak! Aku sudah bertanya ke astrada sampai ke para kru" ucap Hengky meyakinkan.

"Ok, makasih Hengky"

Mendengar info dari Hengky, cepat-cepat Shessy turun dari ranjangnya dan bergegas keluar dari apartementnya.

"HEI SHESSY! KAU MAU KEMANA?" Hengky berusaha menahan Shessy yang tiba-tiba pergi. Namun percuma saja, dia kalah cepat dengan Shessy. "Jangan-jangan dia mau pergi ke apartement si sutradara! Akh.. gawat! Dia tidak boleh membunuh sutradara itu! Gawat.. gawat.. gawat!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ACT IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang