BAB 3. Christina Adelicia (Evelyne)

7.9K 530 6
                                    

Tina pov

Aku senang karena pagi ini adalah pagi yang cerah. Pagi ini aku harus pergi lebih awal ke kantor dan sekarang aku sudah siap. Aku memakai sepatu kerjaku. Sepatu berwarna hitam dengan high heels 5 cm.

"Tina, kau mau pergi ke kantor sekarang? ini baru jam 06.30." ibuku tiba-tiba datang dari arah dapur.

"ya ada yang harus ku kerjakan pagi ini" aku merapikan pakaian kerjaku.

Hari ini aku memakai baju berkerah warna hitam yang kupadukan dengan jas kerjaku berwarna biru muda, dan aku memakai celana panjang warna putih. Rambutku sengaja ku ikat satu kebelakang. Tak lupa aku memakai bando dikepalaku serta anting dan gelangku yang membuatku tampak manis.

"Aku pergi dulu, bu."

"hati-hati sayang,"

.

Aku mengendarai mobil sendiri pergi ke kantor. Kantorku adalah kantor cabang. Kantor pusatnya ada di Sunrise City. Dari kotaku menuju Sunrice City ditempuh dengan 2 jam perjalanan mengendarai mobil. Tapi aku belum pernah pergi Sunrice City, karena setiap ada rencana pergi ke Sunrice City selalu saja ada hambatannya dan berakhir dengan batalnya rencana. Sebenarnya aku ingin sekali pergi ke Sunrise City.

Di kantor sudah ada beberapa orang yang sibuk bekerja. Sampai di ruangan aku langsung duduk di depan komputer dan mulai mengetik.

Terlalu serius mengetik ternyata aku tidak tahu kalau Ibu Rose sudah ada diruangan. Ibu Rose adalah manager keuangan dan aku adalah asisten beliau.

"Tina bagaimana laporan yang harus diperbaiki kemarin?"

"Sudah diperbaiki, ini bu"aku langsung menyerahkan laporan yang diminta.

"Saya senang kamu bisa memperbaiki laporan ini tepat waktu" Ibu Rose sepertinya puas dengan perbaikan laporan tersebut, "Orang pusat sedang dalam perjalanan ke sini, kira kira paling cepat jam 9 rapat akan dimulai."

Hari ini cukup sibuk di kantor karena akan ada rapat penting dan sebagai asisten dari ibu Rose, aku harus menyiapkan bahan untuk rapat.

"Kamu akan ikut rapat bersama saya. Kita akan mewakili divisi keuangan."

"iya bu,"

Aku sangat gugup hari ini karena ini pertama kali ikut serta rapat dengan orang dari kantor pusat. Aku sudah 2 tahun bekerja diperusahaan dan belum pernah bertemu dengan pimpinan dari kantor pusat. Aku dengar dia orang yang sangat galak dan pemarah. Ugh aku tidak suka orang yang kasar. Jadi aku akan kerja keras sehingga tidak akan melakukan kesalahan.

Sebenarnya aku merasa pusing karena Evelyne –wolfku- yang bertingkah aneh sejak tadi pagi. Dia terus mengeluarkan suara geraman kecil dikepalaku. Seperti sedang menunggu sesorang. Apakah mate? Entah mengapa tiba-tiba aku memikirkan tentang mate. Ya aku adalah shewolf. Usiaku saat ini adalah 24 tahun. Aku bersyukur belum menemukan mate karena aku masih suka bekerja. Aku berharap menemukan mate saat 1 atau 2 tahun lagi. Tidak apa-apa bukan?

.

Author pov

Perjalanan ke kantor cabang terasa aneh bagi Chris. Jantung Chris berdebar tak karuan selama perjalanan. Eric juga bersikap tidak seperti biasa. Eric bahkan meloncat-loncat dan mengeluarkan suara geraman kecil.

'Apa aku sedang mabuk perjalanan?' pikir Chris sambil menyentuh dadanya tetapi kemudian dia merasa konyol dengan pemikirannya sendiri. Chris adalah tipe orang yang tidak pernah mabuk perjalanan.

'Ada apa denganmu Eric?'

Chris mencoba bertanya pada Eric tetapi Eric hanya mengeluarkan suara geraman kecil. Dan akhirnya selama sisa perjalanan Chris hanya diam.

.

Begitu tiba di kantor Chris langsung disambut oleh pimpinan kantor cabang. Mereka berbincang sebentar sebelum rapat dimulai. Sampai dikantor Chris berpikir Eric akan lebih tenang tetapi justru Eric bertingkah semakin aneh. Kepala Chris rasanya menjadi pusing karena Eric.

Chris berjalan menuju ruang rapat dan David berada disampingnya. Samar-samar Chris mencium wangi vanilla yang sangat harum. Aroma vanilla tersebut terasa memabukkan dan membuat Chris ketagihan. Chris tidak pernah mencium aroma vanila seperti ini. Chris merasa jantungnya semakin berdebar dan Eric bertingkah semakin aneh. Eric semakin jadi melompat-lompat dan suara geramannya semakin nyaring.

Mendekati ruang rapat, aroma vanilla tersebut terasa semakin kuat. ketika pintu ruangan rapat terbuka Chris masuk dan Tina berada di dalam ruang rapat.

Dan pandangan mata mereka bertemu.




Terima kasih yang sudah masukkan cerita ini ke reading list nya ya~, see you next week

hope you like and enjoy my story.

Kritik dan saran sangat diperlukan supaya lebih baik lagi.

Love, HS

17 JAN 16




LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang