1

55 6 0
                                    

Kegelapan hutan membuatku takut dan ingin segera cepat-cepat keluar dari sini. Tapi,aku tak kunjung menemukan dimana jalan keluarnya.

hingga suara gerak-gerik melintasi dedaunan terdengar. aku mengikuti arah suara, siapa tahu itu adalah manusia yang sedang berkemah di hutan ini mungkin? jadi aku bisa mengikutinya hingga keluar hutan ini.

Setelah cukup jauh mengikuti gerak-gerik itu, suara erangan binatang pun terdengar. Memang sedikit menakutkan sih, tapi karena rasa penasaran ku yang sangat tinggi melebihi Monas aku pun berjalan ke arah suara tersebut,

aku mengintip dibalik sebuah pohon dan kutemukan beberapa orang seperti menggerubungi sesuatu,

Tak sengaja tanganku mengenai duri-duri semak belukar, darah segar mengalir ke tangan putih ku.

tak menghiraukan luka ku aku pun kembali menperhatikan beberapa orang tadi yang sekarang sudah beralih pandangan nya ke arah ku

Dan bisa kulihat seekor rusa sekarat yang disekitar tubuhnya terdapat sedikit bercak darah

aku kembali mengalihkan pandanganku ke arah orang-orang tadi dan baru kusadari wajah mereka sangat pucat dan ada sisa darah di ujung bibir mereka.

Dan akhirnya aku menyadari jika mereka adalah Vampire.

Mereka berjalan mendekat ke arah ku, aku segera berlari tanpa arah tetapi mereka sudah ada di hadapanku, aku lupa kalau vampire itu larinya sangat cepat,

dan sekarang aku merasa seperti mangsa mereka setelah rusa tadi.

Ketika salah satu vampire diantar mereka yang memiliki rambut berwarna coklat berjalan ke arah ku.

tatapan yang ia berikan padaku seolah-olah akan memakan ku detik itu juga, sangat berbanding terbalik dengan beberapa kawanannya dibelakang, mereka tidak lagi menatap ku seperti mangsa.

Refleks, Aku pun berjalan mundur untuk menghindari nya. Ia pun semakit dekat dengan ku, tetapi aku tidak bisa mundur lagi karena di belakang ku jurang.

Ketika ia hanya tinggal beberapa senti lagi dengan ku, tiba - tiba---

"Wey dek bangun kali, udah jam berapa ini." suara seseorang membuatku terbangun. gue mengucek mata dan melihat kak Dylan berdiri di tepi ranjangku sudah memakai seragam.

jadi tadi hanya mimpi? syukurlah.

"Kok kaka udah make seragam aja, emang jam berapa sih ini?" ucap gue yang masih mengumpulkan nyawa.

"Jam 06.30 dan lo masih aja ngebo, ayo buruan mandi kalo lo jam 7 belum juga siap gue tinggal." ucapnya lalu pergi.

gue langsung bergegas menuju kamar mandi dan melakukan ritual pagi gue. selesai nya gue langsung memakai seragam SMA Harapan Bangsa.

terlihat di meja makan sudah ada kak Dylan yang makan sarapannya, gue segera turun dengan kecepatan super. Apaan nih?

gue langsung duduk di kursi yang bersebrangan dengan kak Dylan.

Kak Dylan berhenti mengunyah roti nya lalu berkata. "Untung aja lo cepet, kalo nggak siap-siap naik angkot deh,"

gue cemberut,dan menatap kak Dylan kesal. "kok gitu sih?! jahat bet dah sama adek sendiri." lalu mengunyah roti dengan kasar.

"Lah, lagian lo juga sih pake acara ngebo di bang--"

"Lah lo juga kenapa gak bangunin gue pagi-pagi sih?!" potong gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang