Know-you? [1]

15 0 0
                                    

Oh iya, kenalkan aku Candy Godiva soal umur saya rahasiakan karena aku sudah hah, lumayan cukup umur untuk punya 'pacar' dan bekerja. saat ini saya duduk di bangku dan senderan ditembok. Sambil sesekali memerhatikan dosen unyu berkacamata nan berperut gendut yang sedari tadi berlenggak lenggok bak model didepan kelas. Ingin rasanya men-cat seluruh rambutnya berawarna merah biar terlihat sedikit punk dan macho. yah sudahlah, lebih baik aku memikirkan tentang kenapa bisa sekarang aku dengan 'dia'?

Tahun itu, tahun dimana awal aku kenal dia. Belum pernah kepikiran bakal secepat itu.. cepat iya benar-benar cepat sampe ga kalah cepat debaran jantung ini sehabis lari-lari unyu... dipikirian kamoe. next..

5tahun yang lalu, tepat dimana awal ajaran baru SMK. awal dari semua hal-hal baru yang bakal aku rasain dan jalanin. begitupun awal aku tau 'kamu'. ini bukan semacam 'jodoh' atau apa ya-_- terkadang saya masih bingung jodohku beneran dia atau bukan.

Pagi itu, aku sudah menjamur didepan rumah nenek. kebetulan sekali Saat dimana semuanya terjadi aku sedang liburan awal ajaran baru, daku gadis lucu nan polos saat itu baru saja lulus sekolah menengah pertama dengan nilai sederhana dan nem yang tidak begitu mengecewakan ataupun memalukan diri ini *tsah* dan saat itu pula libur lebaran jadi dimana kita ketahui ada istilah keren yang bernama"mudik" sejenis ritual orang indonesah.

Aku sedang menunggu sodara perempuan yang sedang mandi, ya ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya wanita bila mandi itu sangatlah lama-_-. dan saya sendiripun begitu, untungnya aku mandi duluan jadi enyaaaakkk ga ditunggu maupun menunggu. karena menunggu itu melelahkan dan membosankan. seperti saya ini menunggu datangnya 'kamu' 'jodoh' 'wah' 'haha'. oke skip

Dari arah berlawanan aku melihat sesosok pria bertubuh lumayan tinggi dan berkulit... ow... eksotis syekaleeh permisa, sedang mengendarai sepeda motor maticnya kearah saya. ah,jodohku pikir saya dengan tatapan aneh. Ah dan pikiran itupun runtuh seketika saat yang aku liat ternyata, Mas Fajri--" . Dia tetangga depan masjid, teman mainnya Mas Awan. Mas Fajri itu udah aku anggap seperti mas ku, gak ada bedanya sama mas Awan, jadi aku sudah anggap dia semacam keluarga walaupun bukan kandung. Tapi mas Fajri sayang banget dan ngejaga aku selama aku dikampung halaman sejak dulu. Dan pertemuan kami saat itu pun bisa dibilang 'janggal' bagi manusia. Bukan karena Mas fajri itu kelainan atau apa ya-_- dia punya semacam jiwa humoris yang bikin kita terhipnotis. Dan kalau bahas tentang dia pun gak ada abisnya, sama halnya aku kalau sedang ngobrol sama dia duh bakal ga kerasa kalo udah mau wisuda (?) oke agak lebay memang.

Mas Fajri turun dari motornya dan menghampiri aku yang saat itu lagi masang muka lucu dan menggemaskan sambil duduk anggun bak putri keraton didepan rumah. 

"loh dek, sendirian aja? Mas Awan ada?" tanyanya sembari duduk disebelahku. 

"Berdua kok tambah mas jadi ber-empat nih" kataku sambil menghitung aku-dia dan kedua bayangan yang tertegun elok dibawah kaki masing-masing. 

"Lawak aja kamu de" ujarnya sembari mengusap lembut ujung kepalaku, dan membuat kerudungku sedikit bergeser kesamping.

"Tumben mas kesini ada apa?" tanyaku kebingungan, karena gabiasanya pagi-pagi dan sekarangpun masih jam 10. pria semacamnya berkeliaran keluar rumah. Dari yang terlihat saja Mas Awan masih terbujur kaku dikasur tercinta(read:tidur pulas yang terlalu pulas). Biasanya jam mereka keluar dan mencari mangsa itu sehabis Isya dan pulang bisa subuh jadi wajar saja jam segini jiwa mereka yang sedang jalan-jalan tubuhnya aja masih teronggok lemas dikasur.

"Mau ngumpul aja nih, nanti juga pada kesini kok main" ujarnya santai, sesekali memperhatikan sekitar. Takut dikira mau nyulik anak kecil.

"Mas Awan masih tidur kayanya mas....." belum selesai bicara, Mas Fajri bangun dan segera masuk kedalam rumah.

Ish, dasar pria menyebalkan.

Ga berapa lama segerombolan kawanan lelaki turun dari atas. (FYI, keberadaan rumah nenek ku itu ada dibawah) menuju kearah rumah dengan pandangan yang tidak dapat diartikan(?). Ga sempet mikir apa-apa si cuma karena malu, yah terpaksa aku masuk kedalam dan duduk dikursi dengan kaki ku tekuk keatas.

"De, rame?" tanya Mas Awan yang sepertinya baru sadar karena mukanya bener-bener kucel dan berantakan gajelas

"Iya noh kaya mau tawuran" jawabku asal.

"Keluarlah dek, kenalan sama temen-temen mas" cetus Mas Fajri yang baru keluar kamar Mas Awan dengan rambut yang udah ga rapi lagi. -mereka abis ngapain sih?-

"Gamau ah malu, nunggu Anggi aja disini" ucapku tidak bergeming sama sekali.

Gak berapa lama Anggita masuk kedalam dari pintu belakang dan bingung melihat dua makhluk aneh yang dari tadi gak berpindah tempat dan ga bergerak masih ditempat yang sama, didepan kamar Mas Awan.

"Kalian ngapain?" Ucapnya dengan nada aneh

"Nih si kunyuk bangunin gua-___-" dengan nada kesal Mas Awan menjawab

"Abis lu tidur apa mati sih, dibangunin lemah lembut ga bangun-bangun. sekalian aja gua tekep pake bantal" jelas Mas fajri sembari menahan kesal dan tawanya. dan setelahnya mereka cuma bertatap tatapan dengan kesal

"Yaudah mandi sana" teriakku memecahkan keheningan sesaat.

---------

Setelah semuanya rapih, Mas Fajri dan Mas Awan pun berkumpul dengan teman-temannya. Yang sama sekali gak ada yang kami kenal (Anggi dan aku). Cuma ada satu pikiran yang sama, "Ada motor nganggur, kenapa ga minjem aja(?). 

kebetulan yang sangat baik, karena aku bisa mengendarai motor. yah ga kaget sih-___- cuma karena Anggi emang penakut dan apa-apa takut jadi sayalah yang turun tangan dan kaki untuk semua hal.

"Mas, Candy minjem motor boleh ga?" Pintakku ke Mas fajri dengan wajah yang ku buat-buat memelas dan meyakinkan.

"Mau kemana emang kamu?" tanyanya dengan wajah yang sulit diartikan, mungkin sedikit cemas banyak rindunya (?). terlihat sedikit kekhawatiran dimuka mas Fajri

"Mau ke Kali Erang, boleh?" izinku. karena kampung halamanku benar-benar dikampung yang masih ada kali-sawah. jadi tempatku main ya sekitaran sawah dan kali--" dan itu menyenangkan kalau kalian mau coba.... ^^v

"Yaudah tapi ati-ati ya, sama Anggi kan?" tanyanya lagi, sembari memberikan kunci motornya.

"Iya mas sama Anggi kok. Yaudah Candy pinjem yah" ucapku seraya menghidupkan mesin motor.

Baru beberapa detik aku menghidupkan mesin dan mulai menjalankan,Aku dan Anggi jatuh tersungkur ditanah. ada perasaan malu yang tak dapat diungkapkan-_-. setelah itu aku kembali menghidupkan motor dan tancap gas sekeceng kencengnya.

Yang aku pikir cuma "Pasti mereka semua menertawakan aku"

tapi nyatanya, tidak 'semua'.

'dia' yang tidak melihat itu dan 'dia' pula yang tidak tertawa saat itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Awal kenal ya?

Next Chap yaaah hehe

Maap rada rancu dan rada aneh ceritanya, udah lama ga nulis nulis sih jadi berantakan banget alurnys-_-. maaf.

terimakasih untuk kalian yg udah nyempetin buat baca cerita ini. terimakasih^^v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Realition-shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang