P2

992 10 5
                                    

"Hey, kamu yang namanya
Lutfi yah?"

"Iyah, aku Lutfi. Ada apa?"

"Bu Wahyuni menyuruhku untuk memberimu dokumen dokumen ini."

"Oh, makasih ya"

"Yurwelkem. Eh kalo boleh tanya, kamu dulu SD nya di SD Hoshinoumi bukan?"

"Iya, kok kamu tau?"

"Dulu aku punya temen, namanya Luthfi Ayu Lestari. Dia temen SD ku, walau nggak sekelas.."

Luthfi pun berpikir sejenak

"Nama panjang kamu siapa?"
Ujar Luthfi.

"Bryan Mac Cready, kenapa?"

"Aku Luthfi Ayu Lestari, kita teman SD yang dulu!"

Aku pun terkaget mendengarnya. Seketika, aku langsung ingat dirinya yang dulu.

"Serius?! Wah, ternyata kita bisa satu SMP lagi! Kenapa tadi aku tidak mengenali wajahmu ya?"

"Aku juga lupa wajahmu tadi, sampai kamu mengingatkanku nama panjangmu." Ucapnya.

"It's good to see you again, then. Oh iya, nomor hp mu ganti ya?"

"Iya, hp ku hilang saat aku di angkutan umum. Nih, nomor baruku." Ia pun menunjukan nomornya di hp nya.

Aku pun menambahkan nomornya kedalam kontak ku.

Bel masuk kelas pun berbunyi

"Oh iya, aku balik ke kelasku dulu ya. See u tomorrow."

"Ok!" Sahutnya.

Aku pun berjalan kembali ke kelasku untuk menyelesaikan pelajaran terakhir.

.
.
.

Akhirnya, aku bisa istirahat setelah sekian lama beraktivitas disekolah. Jam di dinding kamar asrama ku menunjukkan pukul 08:42 PM. Oh iya, aku teringat ingin mencoba membuka kunci sampul buku yang kemarin......

*klik*

"Yay, kunci nya bisa ku lockpick. Saatnya membuka buku ini.."

sfx: nada dering hp

Luthfi menelponku...

"Halo Bryan?"

"Ya halo, kenapa Lut?"

"Enggak papa, pengen nanya kabarmu aja. Gimana?"

"Baik, kamu?"

"Aku juga baik. Besok jajan ke kantin bareng yok"

"Ayok. Kamu-"

Telponnya terputus

"Maaf, pulsa anda tidak mencukupi untuk membuat panggilan ini. Silahkan membeli pulsa lagi di toko pulsa terdekat, terimakasih."

"wtf, pulsaku habis lagi. Besok lagi dah ngobrolnya" Ujar Luthfi dalam hati.

"Kok telponnya putus ya? Paling pulsa dia habis. Besok aja dah ngobrolnya."

Aku pun melanjutkan membaca isi buku mantra tersebut, sampai aku menemukan sebuah teks mantra:

Ya gotov obmenyat' zhizn' s moikh sobesednikov viy posledniy raz ya zasnul

Aku pun iseng membacanya dengan bersuara. Lalu dibawahnya tertulis :

"Barang siapa membaca mantra tersebut dengan bersuara, maka disaat ia tertidur ia akan bertukar nyawa dengan orang terakhir yang ia ajak bicara"

"Hah, paling ini mantra palsu, mana ada orang bisa tukeran jasad.." Lalu aku melirik jam dindingku lagi

"Udah malam, tidur dulu ah, daripada besok kesiangan."

SWAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang