Part 2

53 3 0
                                    

Harry terkekeh geli setelah membalas mention dari gadis itu lalu kembali bersama teman-teman band-nya yang sudah berlatihan vokal "masih penasaran dengan gadis impianmu itu, huh?" Liam tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"sure daddy, aku jadi penasarannya jika berjumpa dengannya, aku yakin dia adalah gadis baik dan cantik" jawab Harry dengan senyuman bahagia di wajahnya.

**

-Harry's POV-

Hari ini aku dan ke empat teman bandku berjalan-jalan di salah satu mall yang berada di London, berjalan-jalan? ya, kami menyamar dengan memakai topi, kacamata, jaket tebal, dan yang lain-lain agar bisa menutupi indetitas siapa kami agar orang-orang tidak curiga bahwa kami adalah one direction.

Aku dan ketiga temanku mengumpat kesal Niall saat berbelanja makanan di supermarket mall ini. kau pasti tahu bahwa Niall adalah raja dari kerajaan makanan, hampir semua makanan di supermarket ini ingin dia masukkan ke dalam keranjang makanannya.

Zayn dia adalah pria yang menurutku bisa menjaga perasaan Niall dan membujuk agar Niall mempercepat dirinya, aku hanya melihat tingga bujukan Zayn yang berhasil terhadap Niall lalu aku memalingkan wajahku menatap kearah lain. Oh, damn! Gadis yang kupuja di social media, nyata! Gadis itu berjalan dengan para sahabat wanitanya dan menurutku dia sangat cantik dengan make up natural beserta baju yang dipakainya terlihat sopan, wanita yang benar-benar kuidamkan!

Ketika Niall setelah selesai membayar semua makanan yang dibelanjakannya, gadis yang hanya kukenal di social media itu sempat menoleh kearahku dan tersenyum tipis. Kau tahu? aku seperti mau mati sekarang! Senyumnya manis sekali mengalahkan coklat Niall yang sering kucuri darinya.

Aku menoleh kearah Niall yang sudah selesai dan menatap semua belanjaan yang sangat banyak memenuhi kantongan plastik sehingga membuat Niall kesulitan membawanya dan aku beserta teman-temanku membantunya membawakan plastik belanjaannya ketika aku menoleh kembali kearah gadis itu namun sialnya gadis itu menghilang entah kemana.

"kau kenapa? seperti terlihat kebingungan" Liam menegurku dan menatap arah pandangku "kau mencari siapa?"

"oh, Liam! kau tahu gadis yang kupuja di social media? dia gadis nyata! dan kau tahu tadi dia tersenyum di arah sana" tunjuk Harry arah toko yang tidak jauh darinya.

"Harry, ayolah ke starbucks. Kau banyak menghayal tentang gadismu itu" Louis berjalan tidak percaya dengan apa yang kukatakan ingin sekali aku menjambak mulutnya, apakah mulut bisa dijambak? ah aku tidak peduli akan hal itu.

Aku beserta teman-temanku memasuki toko starbucks banyak orang sempat menoleh kearah kami melainkan bukan tersenyum melainkan menatap kami aneh karena pakaian kami beserta masker dan topi yang kami pakai untuk penyamaran.

"Ck! Kenapa hari ini starbucks penuh? Apa hari ini starbucks mempunyai voucher gratis? sampai-sampai bangku penuh semua" gerutu Niall yang melihat keadaan toko starbucks dipenuhi banyak orang.

"bagaimana dengan meja dan bangku panjang disana?" tunjuk Louis kearah sudut dinding yang masih tersisa cukup untuk kami.

"bergabung dengan gadis, huh? kau ingin menggoda mereka?" Zayn menaikkan alis kanannya yang membuat kami menoleh menatap Louis.

"tidak, karena hanya disana yang kosong. Ya, sekalian menggoda mereka juga boleh, aku kan pria bukan wanita jadi apa salahnya Zayn?" Louis berjalan meninggalkan teman-temannya.

Harry, Liam, Louis, Zayn, dan Niall sudah berada duduk disebelah gadis yang sebaya dengan mereka, dan mereka berlima sempat menguping bahwa gadis-gadis ini ternyata seorang penggemar dari One Direction.

"siapa nama kalian?" tanya Liam menyamarkan suaranya seperti orang lain agar mereka tidak curiga tentang Liam.

"aku Perrie dan ini Selena sahabatku" jawab seorang gadis dengan senyum di bibirnya.

Something GreatWhere stories live. Discover now