Author POV
Penerbangan dari Tokyo ke Seoul memakan waktu yang cukup lama. Aku berangkat dari bandara Narita sekitar pukul 08.00 pagi tadi dan aku baru sampai di bandara Seoul pukul 5 sore.
JeongNim POV"Ahh.. melelahkan sekali harus duduk berjam-jam di dalam perut burung baja itu",keluhku sambil memegang punggungku yang masih terasa sakit. "Aku harus menelpon Taeyeon sekarang",ucapku."Omona!handphoneku?",panikku sambil mencari handphoneku yang ntah dimana.
"Ojousan!"ucap seseorang dari balik sayap burung baja."Ojousan,Ojousan!"teriak laki-laki itu dengan mengangkat tangannya yang memegangi sebuah handphone."Hai!"ucapku sesekali melihat handphone yg di peganginya.Laki-laki itu berjalan ke arahku."Doushita no",ucapku lagi."apa ini milikmu? Tadi aku menemukannya di dekat kursi pesawat"jelasnya."Iya itu milikku, arigatou gozaimasu"kataku dengan membungkukkan badanku 80°. "Bisa ku ambil sekarang?"ucapku lagi. "Tentu!mengapa tidak?inikan milikmu"ucapnya lalu menarik tangan kananku dan menaruh handphone milikku di genggamanku. "Baiklah aku harus pergi sekarang nona, sampai ketemu nanti"sambung laki-laki itu lalu meninggalkanku yang mematung di hadapannya. "Sampai ketemu nanti? Apa maksudnya?"gumamku. "Ohya, HAJIMEMASHITE"teriakku.
Author POV
Tak lama menunggu, Taeyeon akhirnya datang menjemputku. Sekian lama aku menunggunya dan akhirnya Taeyeon datang juga.
Aku yang memasang headset di telingaku sibuk dengan aktivitasku (mendengar lagu) tidak mendengar teriakan Taeyeon sama sekali. Sampai akhirnya aku tidak merasakan Taeyeon sudah berada di sampingku dan...
"Mengapa kau tidak mendengarkanku hah? Kau tau,suaraku hampir habis karena meneriakimu"kesalnya. "Mianhae Taeng, aku tidak mendengarnya"mohonku. "Sudahlah aku benci jawabanmu"ucap teoyeon kesal. "Kau marah? Seharusnya aku yang marah Taeng.. kenapa kau lama sekali, apa kau tidak kasihan padaku, hah? Aku lelah sekali menunggumu sendiri"ucapku. "Mian JeongNim"ucapnya. "Huhh.. sudahlah, sekarang bantu aku mengangkat koperku! Aku sudah sangat lelah hari ini"keluhku.