Part 1

21 0 0
                                    

15th January 2016

"And baby i be moving on and i think you should be something..." Aku bersenandung sambil melihat keluar jendela. Berharap jika dengan menyanyikan lagu ini, aku dapat melupakan segalanya.

"Alah nyanyiannya love yourself tapi belum move on lo curut" sahabatku tiba tiba saja merecoki ku yang sedang bergulat dengan pikiranku sendiri. Tapi memang benar, aku yang sosoan udah moveon pada kenyataannya belum move on ha.

"Suka suka gw kek bacod luuu ah"

"Do you hear me? I'm talking to you, across the water, across deep blue ocean under the open sky oh my baby i'm tryin" dia bernyanyi atau lebih tepatnya mengejek dengan lagu 'itu' lagi. Dia tak pernah lelah menyindirku dengan lagu itu. Bikin kezel tau ga. Minta ditimpuk sendal swallow.

"Mulai lagi deh mulai. Mau ngajak perang atau gimana sih? Sandra, please jangan ungkit masa lalu"

"Cherilyn bukan gw yang ngungkit. Lu yang selalu nginget masa lalu itu Cher."

"Terserah apa kata lu San" Gw pun pergi. Mungkin benar, aku yang tak dapat berdamai dengan masa laluku

..
25th August 2014

Pagi ini, tak ada yang berbeda. Semua masih sama seperti biasanya. Hari yang sederhana akan dimulai. Aku menyisir rambut kecoklatanku dikelas karna tak sempat menyisir dirumah. Aku menguncir rambutku dengan gaya kuncir kuda. melihatnya sudah rapi, aku tersenyum puas. Dikelas ini baru aku saja yang datang, selalu seperti ini.

"Pagi Cherilyn Klarizsa. Duh pagi banget datengnya jangan jangan lu nginep disekolah ya?" Kata seorang cowo yang baru saja datang dan langsung meletakkan barang barangnya di sebelah mejaku

aku menoleh padanya dan tersenyum "Pagi juga Darrele Alexandre"

"

Lu cantik banget sih hari ini Cher," katanya sambil tersenyum manis

"

Gombal lu. pasti ada mau nya nih" Tebak ku

"Hehe mau nyontek pr matematika dong" dia menebar cengiran lebarnya pada ku.

"Tuhkan bener. nih," akupun memberi buku matematika ku padanya

"makasih yaa cantik kuuu" katanya sesaat sebelum akhirnya ia sibuk menyalin pekerjaanku

Darrele Alexandre, dia adalah sahabat ku dari aku masih kecil. Orang tua kami bersahabat bahkan kami lahir di hari yang sama. Darrele adalah siswa idaman para siswi disini. entah, orang bilang dia ganteng, jago main musik. mereka gatau aja sebejat apa dia didepan gw.

"Cheriiiiiiiii" Teriak seorang perempuan saat masuk kelas

"Apa sandra? pagi pagi udah teriak teriak aja. lu ga kasian apa sama telinga gw" protesku

"ups, sorry kebiasaan," katanya "lo tau ga sih cher?"

"Ya gatau lah. kan belum lo kasih tau"

"Ada murid baru ganteng banget cher" katanya dengan antusias

"oh ya?" acuh tak acuh aku menanggapinya, aku tak tertarik. kalau murid baru itu adalah Shawn Mendes atau Manu Rios atau Cam Dallas, baru aku tertarik.

"iyaaa, dan dia akan masuk ke kelas kita Cher"

"Oh ya? wah wah Darrele punya saingan dong sekarang" sindirku pada Darrele yang masih sibuk menyalin pr

"Apa?" Darrele menoleh dan menatapku tajam

"Adaa---"

"Anak anak, duduk di kursi kalian masing masing" wali kelasku datang diikuti seorang anak laki laki yang tak lain adalah murid baru yang disebut sebut sandra dari tadi

"Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu" ucap wali kelas ku ketika kami semua sudah duduk dikursi kami

"Nama gw Gerard Adlar, gw pindahan dari Aussie" penampilannya cool, tampaknya dia orang yang cuek. benar kata Sandra, dia memang ganteng.

"baik, kamu boleh pilih tempat duduk kamu"

"saya mau duduk disebelah cewe itu" katanya sambil menunjukku

"Eh apa apaan. Kan ada gw. pilih yang kosong kek. kalo lo mau duduk di samping cewe, tuh disamping Chika kosong. Modus aja lo" protes Darrele

"Bu, pokoknya saya mau duduk disamping cewe itu" Gerard memaksa untuk duduk di sebelahku

"Saya ga mau bu. saya udah duduk sama Darrele." Aku angkat bicara

"begini saja. Darrele kamu ngalah aja, kamu kan sudah sering duduk sama Cherilyn, kamu pindah saja dibelakang Cheri kan kosong" Kata wali kelasku

"Tapi kan bu--"

"Darrele, Tidak ada tapi tapian. Gerard kamu boleh duduk dengan Cherilyn."

"Terima kasih bu," Gerard pun berjalan kearah kursi Darrele dengan penuh kemenanangan.

Saat dia duduk disampingku, aku merasa ada hawa hawa menyebalkan yang sangat kuat ia pancarkan. dia hanya diam duduk disampingku tanpa berkata apa apa. Dia ganteng sih tapi aku tak tertarik dia terlihat terlalu cuek dan nampaknya dia dingin sedingin es yang ada di kutub utara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ÉtoilesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang