PROLOG (2)

342 22 2
                                    

DILARANG KERAS MEMFOTOKOPI ATAU MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI BUKU INI TANPA IZIN TERTULIS DARI PEMBUAT CERITA INI!!!

( Translate » Inggris → Indonesia )

Hai gadis-ku..
Pujaan hidup-ku..

Yang menyukai kristal-kristal salju.
Dan tertawa bahagia saat menangkapnya.

Senyumanmu, tawa-mu, mata binar indah mu, membuat jiwa dan hatiku menghangat.

Kamu tau, gadis-ku?
Meski sikap ku sedingin salju, tapi rasa sayangku bagai sebuah bunga indah yang membuatmu tersenyum sepanjang hari dan menghangatkan mu.

Dan kamu tau, gadis-ku?
Siapa yang membuat sifat dinginku berubah menjadi sehangat ini? This is a because you.

Karena kamu sudah membuatku
Menjadi tau tentang semua yang namanya
Perhatian..
Penyayang..
Pengertian..
Cinta..
Kasih..

Dan sayang...

Thank's you for this all a baby.

Untuk semua yang telah kamu kasih untuk aku.

Termasuk cinta-mu.

Jika kamu mencintai-ku,
Maka aku jauh lebih mencintai-mu.

kau harus tau, hanya satu yang membuatku bertahan.

karena aku tak ingin kehilangan-mu.

~ Alianstuart Glennick ~

-
-

★★★★★★★★★★★★★★★★★★★

-

Begitu pusing nya memikirkan ini semua. Aku harus menjadi guru les private murid cantik ku. Apa? Tunggu! Tadi aku bilang apa? Cantik?

Oh ya, harus ku akui. Dia memang cantik. Kalau tak salah ia bernama Prilly Claryssya Sacca. Namanya saja sudah cantik, bagaimana orangnya bukan?.

Aku hanya tak suka masuk ke kelas itu karena ada temannya. Kalau tak salah juga namanya Nicole Cristina. Hell, kau tahu?

pasti sudah. Ya! Sifat dan sikapnya sangat ergh! You know?

Memang jika di California ini wajar-wajar saja. Namun justru itulah yang membuatku cuek, dingin, dan acuh. Aku merasa jijik.

Kau tahu? Selama aku tinggal di California ini, aku bahkan tidak pernah mencium seorang wanita. Kecuali ibu-ku. Dan itu pun terpaksa.

Ah, membicarakan seorang ibu. Membuat ku kembali teringat akan kejadian itu.

Kembali ke kisah nyata.

" argh sudah pukul 15:30 . Apa aku beneran akan datang ke apartemen-nya? Tapi sial! Aku tak tahu dimana apartemen-nya!! Damn!."

Aku lagi-lagi melirik jam quartz yang setia melingkar dilengan ku. Yang benar saja aku akan menjadi guru les private nya sedangkan hari ini aku tak tahu apartemen-nya.

mau tak mau aku harus ke pintu sebelah untuk bertanya dimana alamat apartemen-nya. Hell, mengapa aku mengucapkan kata "nya"? Karena aku akan mengatakannya dengan sebutan yang lain nanti.

Aku bangkit dari dudukku yang bersandar dari kepala sofa. Menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Dan menuju lemari untuk berpakaian setelah usai mandi. Menggunakan kaos putih polos dan jaket hitam. Dan jeans senada dengan jaketnya.

My Snow Girl and My Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang