Chapter 1 : "Berikan sedikit tempat!!!!"

36 2 0
                                    

Chapter I

Na na na na na na,,,,,
Na na na na na na,,,,,
I wanna sleep tonight,,,,,
In the midnight,,,,,

Konon, senandung sederhana itu mampu menaklukkan Dragon yang mengamuk lepas kendali. Dia akan menghancurkan apa saja yang ada di depan matanya, termasuk sesuatu yang sangat berharga baginya. Hingga tersadar semua hancur, dia akan semakin lepas kendali. Lagi, lagi dan lagi. Hanya mendengar senandung kecil dari Soul nya, Dragon dapat mengendalikan diri nya kembali. Namun, apa senandung itu juga berlaku untuk Dragon yang satu ini??????????????????

Namanya Yong Junhyung, dia keturunan ras Dragon yang hampir punah. Dari sekian banyak keturunan yang terlahir, hanya persilangan antara Dragon murni dan Elf lah yang menghasilkan keturunan layaknya manusia. Kenapa aku bilang begitu, karena dia satu-satu nya Dragon yang mampu menyembunyikan ciri fisik ras dragon yang sangat identik dengan mata semerah darah, sayap yang mengepak dan cakar. Hanya dia yang mempu menyembunyikan itu. Ketika dalam bahaya saja dia akan berubah menjadi Dragon yang menyeramkan. Dalam wujud Elf nya, dia merupakan pribadi yang sangat tenang, diam, dan tidak banyak bicara.

Namun, sifatnya tidak jauh berbeda dari ras Dragon lainnya. Dia dingin, bertempramen buruk, dan kejam. Yahhhh hanya orang bodoh yang mau mendekatinya. Eummm sebut saja itu aku . Namaku Choi Yonggie. Aku tidak tahu masuk ras apa??? Aku imut, lucu dan menggemaskan (memuji diri sendiri). Yahh ini memang kenyataan tahu. Aku bukan manusia, juga bukan elf, apalagi peri. Aku ini tidak tahu bisa di kategorikan apa karena sebelum nya tidak ada makhluk seperti ku. Mereka bilang seharusnya aku tidak ada. Karena makhluk sepertiku yang tidak masuk kategori apapun bisa mengakibatkan bencana.

Awalnya aku sangat terpuruk karena semua ras menjauhi ku. Mereka takut terkena dampak kalau dekat dengan makhluk asing seperti ku. Tapi aku kembali bangkit saat bertemu dengan nya. Yaa dia, keturunan ras dragon yang menolong ku dari pemburu yang akan memusnahkan ku. Bisa di bilang dia adalah dewa penyelamatku. Maka sejak hari itu, aku memutuskan akan mengikutinya kemana pun dia pergi dan siap mempertaruhkan nyawaku untuk menyelamatkan hidupnya kelak jika terjadi sesuatu yang membahayakannya.

''''' ''''''

"bisakah kau berhenti mengoceh?" nada suara itu begitu datar di balik keheningan malam, membuat Yonggie yang sibuk menceritakan kisah hidupnya pada seekor kodok duduk tenang di atas teratai kolam dekat tempat mereka berdua berkemah, merinding merasakan aura kematian.

Plung!!!

Si kodok melompat ke dalam kolam. Seakan mampu merasakan aura yang sama, makhluk itu mencari aman. Yonggie menatap penuh harap ke arah kolam. Dalam pikirannya, andai aku bisa melakukan hal yang sama seperti kodok itu, pasti aku tidak akan mengalami situasi ini. Di tatap dengan pandangan datar yang membekukan segalanya. Yonggie mendengus dan berdiri dari duduknya menjauhi kolam.

"kenapa suka sekali mengganggu ku sich?" keluh Yonggie mendekat ke arah api unggun yang dibuat Junhyung.

Junhyung yang sudah memejamkan matanya, membuka mata kirinya seakan mengintip ke arah Yonggie yang bermain dengan api. Mendengus dan melempar Yonggie dengan kerikil yang ada di dekatnya.

"kau yang mengganggu ku" desis nya.

Puukkk!!!!!

"Appoo,,," Yonggie mengaduh kesakitan. Mengelus kepala nya korban lemparan tepat sasaran Junhyung. Sungguh lemparan yang bagus. Yonggie memungut batu yang jadi tersangka utama insiden memar kepalanya. Dia menengok ke arah Junhyung yang memejamkan matanya tenang. Padahal dia tidur, kenapa bisa melempar tepat sasaran begini, batin Yonggie.

Yonggie manyun mendengar respon Junhyung yang seakan tidak suka akan kehadirannya. Ingin membalas ucapan Junhyung, namun diurungkannya. Menelan mentah-mentah kata-kata yang belum sempat terlontar. Sesekali mata nya menengok ke arah Junhyung yang tertidur bersandarkan pohon oak. Nyaman sekali jika ada diposisi nya, itulah yang ada di benak Yonggie.

"wajahnya menenangkan ketika tidur" gumam Yonggie terus memandangi Junhyung yang tertidur pulas (sepertinya). Yonggie mengulum senyum karena merasa bangga bisa ada di dekat namja tampan, keren, dan penyelamatnya. Dia merasa hidupnya yang baru menginjak 30 hari tidak akan sia-sia jika mati pun sekarang tidak masalah baginya. Karena sudah bisa menikmati hidup dengan adanya kehadiran Junhyung.

Kcipaak!!!

Sebuah suara dari danau menarik perhatian Yonggie yang sejak tadi memandangi Junhyung. Penasaran, dia mendekat ke arah kolam.

Kcipaakk!!

Kcipaakkk!!

Suara itu makin jelas. Dapat dilihat air kolam yang awal nya tenang, menunjukkan riak yang menyebar luas seluas kolam. Yonggie semakin dekat ketepian kolam, tanpa memikirkan apa yang akan dihadapinya setelah ini. Dia semakin dekat ke pinngir kolam.

Graaaaaaaghhhh,,,!!!!!

Sesuatu dari kolam keluar berusaha menarik Yonggie, namun gagal karena kalah cepat dengan insting Junhyung yang sudah menyadari kehadiran makhluk itu sejak tadi. Yonggie terduduk di tepi kolam, menatap sosok yang berusaha menariknya. Tubuhnya gemetaran menandakan betapa takutnya dia.

"Slavic" gumam Yonggie takut.

Junhyung yang merasakan ketakutan Yonggie, perlahan sayapnya muncul dan mengembang. Menatap benci ke arah makhluk yang berdiri tenang di tengah kolam, seakan dia menginjak sesuatu yang mampu menopang tubuhnya.

"aku tidak ingin menyakitimu dragon tampan. Aku hanya ingin melenyapkan penganggu itu" Slavic itu tersenyum sinis menunjuk ke arah Yonggie.

Yonggie mundur perlahan. Tubuhnya semakin gemetaran menatap senyum Slavic. Bagaimana tidak gemetaran?? Dari buku yang pernah di baca nya di perpustakaan tua kota Wicth, Slavic adalah ras berbahaya yang membunuh mangsa nya dengan menenggelamkannya dalam kolam tempat nya tinggal. Bukan hanya itu, hanya dengan menatap matanya saja, bisa merasakan dingin nya kematian. Bayangan-bayangan kematian menghampiri Yonggie. Dia membayangkan slavic jelek itu akan menariknya ke dasar kolam, kemudian memakannya hidup-hidup tanpa sisa. Bulu kuduk nya merinding, dia ingin menangis membayangkannya.

"tenanglah" Junhyung tiba-tiba sudah berjongkok di depan Yonggie.

Tangannya mengelus lembut kepala Yonggie, menenangkan Yonggie. Sama seperti sebulan yang lalu. Yonggie mendongak dan mendapati tatapan hangat dari Junhyung. Seketika dia tenang dan mengangguk mengerti.

"aku akan melindungi mu" ucap Junhyung berdiri menarik pedang nya dan mengarahkan ke arah Slavic yang tersenyum remeh pada nya.

"kau memang nya bisa apa?? Mangsa ku yang tampan, menyerahlah selama aku masih ramah" ucap Slavic itu sombong.

Junhyung mengayunkan pedang nya sekali tebas dan shuuuu~~~~ Slavic itu terbelah dua lalu lenyap. Yonggie menunduk. Tubuhnya masih bergetar ketakutan mengingat Slavic itu di belah dua pedang Junhyung.

"jangan lemah begitu, bagaimana kalau kita tidak bersama lagi?" pertanyaan telak yang membuat Yonggie kembali terpuruk. Butir-butir air mata nya menganak sungai di pipi nya.

"aku mohon jangan katakan itu." Isak Yonggie. Junhyung menatap datar ke arah Yonggie yang terisak.

"sejak awal kau tahu kan kita memang tidak akan bisa bersama seterus nya? Aku punya tujuan lain yang tidak bisa melibatkanmu" ucap Junhyung berjalan kembali ke bawah pohon Oak dan menyandarkan punggung nya. Yonggie menatap tanah yang sudah basah karena air matanya.

"tapi, hidupku sudah ku serahkan padamu, aku"

"aku bilang tidak perlu balas budi. Aku hanya tidak suka penindasan." Potong Junhyung. Yonggie terdiam. Dia menghapus air matanya dan membelakangi Junhyung.

"berikan aku tempat kecil untuk tetap bersama mu" ucap Yonggie namun tidak dihiraukan Junhyung. Yonggie melirik ke arah Junhyung. Dilihatnya Junhyung sudah tertidur. Yonggie mendengus dan membaringkan tubuhnya di dekat api unggun, tanpa alas dan bantal, terlentang menatap langit malam.

"andai ada satu saja yang sama seperti ku, aku tidak akan menempelimu seperti ini" gumam Yonggie.

Junhyung yang sejak awal belum tidur membuka matanya dan ikut menatap langit malam. Entah apa yang ada dipikirannya. Matanya menyiratkan kebingungan yang mendalam.

To Be Continue~~~~

Soul Of DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang