Hidden Feeling

1.8K 23 8
                                    

Bradford, London 2013

Pagi hari yang Indah di musim semi, semua pepohonan mulai tumbuh, daun dan bunga bermekaran di mana-mana. Suasana ini dapat memberikan pertanda baik bagi hati seorang gadis bernama Oliver Chery, karena hari ini ia akan mulai bekerja di toko bunga yang baru saja didirikan oleh ayahnya.

Cher, begitu biasanya ia di sapa—sangat menyukai bunga dan tertarik dengan segala macam bentuk bunga.  Baginya, bunga adalah symbol keindahan dan kelembutan, juga keceriaan. Persis seperti dirinya.

Rencananya pagi ini, ia akan membujuk sahabat kecilnya, Zayn Malik—untuk mengunjungi toko bunga itu, ia sudah terlanjur janji pada Zayn. Hitung-hitung melepas kerinduan karena beberapa minggu ini Zayn sangat sibuk dengan kuliahnya. Well, Zayn sebaya dengannya, namun mereka kuliah di kampus yang berlainan.

“Dad, aku pergi dulu yah! Katakan pada mom, bye!..eits dan jangan lupa do’akan aku” Ujar Cher yang mendaratkan ciuman di pipi ayahnya sebelum ia melesat pergi.

“Ya pasti, goodluck dear. Today is your first day!” Sambung James yang menatap kepergian anaknya, ia bergeleng-geleng sembari tersenyum melihat keceriaan Cher.

*****

*Cher’s Pov*

Setibanya di toko bunga.

“Benarkah ini Toko bungaku? Oh my god I still cannot believe it” Teriakku begitu aku sampai tepat di depan pintu pagar bangunan mungil tersebut.

Holy cowly ! Impianku sejak kecil telah menjadi kenyataan, toko bunga yang kuimpikan..berada di depan mataku sekarang.

Itu berarti hari-hariku untuk selanjutnya akan ditemani oleh rangkaian bunga-bunga indah yang menerbarkan wangi surga.

Aku meneruskan langkahku, sebelum kubuka pengait yang terpasang di pintu aku mendongak keatas. Di sana tertera plang yang bertuliskan “CHER FLOWERY SHOP”. “Well, done” ujarku tersenyum bangga,  lalu kembali melanjutkan langkahku.

Bangunan tersebut memang berukuran sedang—tidak terlalu besar. Aku dipercaya dad untuk mendekorasi seluruh isi toko ini. Dindingnya ku beri berwarna cream, dan kupadu dengan warna cokelat serta hijau. Yeah, coklat dan hijau adalah warna favoritku, yang melambangkan dua musim yang aku sukai, coklat untuk autumn dan hijau untuk spring. Keramik untuk lantai yang kupilih adalah yang bermotif koral, sangat indah.

Di sana terdapat beberapa rak serta meja yang nantinya akan kupenuhi dengan ratusan bunga. Oh ya, untuk bunga, aku memilih untuk menjual bunga-bunga yang terkesan klasik dan romantis, seperti mawar, tulip, aster, etc. Dan bunga-bunga itu sebentar lagi akan tiba, suruhan ayahku, Mr Darley yang akan mengantarkannya sebentar lagi.

Wait… aku lupa untuk menelpon Zayn!

Aku menekan beberapa digit angka pada ponselku—yang tentunya sudah aku hapal di luar kepala.

“Hello, Zaynie?”

“Hei, ini aku Cher.. kau sudah bangunkan? Jangan bilang kau baru bangun..

“Hah? Apa? jadi kau  benar-benar baru bangun? Oh my god. Cepat dong, kau harus lihat toko bunga milikku sekarang”

“Oh okay, see ya zaynieeee!”

Click.

Aku mematikan panggilan keluarku dan mendekati kursi empuk yang berada sebelah rak, merebahkan diri sejenak sebelum Zayn dan Mr Darley datang.

*AUTHOR's Pov*

Zaynie, begitu Cher biasa memanggilnya. Ya, benar..dia sahabat kecil Cher. Dulu sekali,  Cher  memang sempat berpisah dengan Zayn karena ayah Cher—James, memutuskan untuk pindah dari Bradford, lalu tinggal di Manchester karena urusan pekerjaan. Namun, pada saat Cher berusia 17 tahun, James memutuskan untuk kembali ke Bradford lagi, itulah mengapa sampai detik ini mereka masih berhubungan, menjadi sahabat baik tentunya. Tidak hanya Cher dan Zayn, tapi James dan Yaser Malik, ayah Zayn juga berteman cukup dekat, mereka saling mengunjungi  jika ada waktu senggang dan sometimes menghabiskan waktu mereka untuk bermain golf bersama.

It's Gotta Be You [Zayn Malik Fanfiction]Where stories live. Discover now