2

421 47 0
                                    

Ryusei terkejut di pagi-pagi ketika ia melihat Anri berjalan dengan seorang laki-laki. Tidak ! mereka bahkan bergandengan tangan. Ryusei mengepalkan tangannya emosi menjadi-jadi. Lalu dengan cepat ia berfikir dan tersenyum, sebuah rencana hebat telah ia rangkum secepat kilat di otaknya.

Ryusei berjalan menghampiri Anri. Anri berhenti ketika Ryusei berdiri di hadapannya. Yudai hanya berusaha untuk melindungi Anri disamping nya. Lalu menatap Ryusei dengan tatapan sinis. Ryusei membalas tatapn itu dengan tidak kalah tajam nya.

“jadi kau menolakku, karena kau punya pacar” tanya Ryusei santai

“itu bukan urusanmu” kata Anri terus  berjalan. Ryusei menarik tangannya dan menahannya. Melihat itu Yudai langsung melepas paksa cengkraman Ryusei

“tidak usah ikut campur urusanku. Ini tidak ada hubungannya denganmu” kata Ryusei meraih kerah baju yang dikenakan Yudai. Yudai tersenyum sengit dan mendorong Ryusei

“tentu saja ini ada urusannya dengan ku juga. Dengar, Nakagawa Ryusei. Anri adalah milikku !!! aku tidak habis berfikir, laki-laki yang dipuja banyak wanita masih terus mengejar seseorang yang sudah menjadi milik orang lain. Kecuali jika ... kau pecundang” kata Yudai menantang.

“ya ... aku tidak perduli atas status kalian. Urusanku hanya pada Okamoto Anri, bukan padamu”

“bukankah itu namanya kau merebut milik orang lain”

"Yudai sudahlah .. ayo kita pergi” Anri menarik Yudai. Yudai mengikuti apa yang dikatakan gadis itu, namun Ryusei mencegah laki-laki itu bebas begitu saja. Dengan cepat ia memukul Yudai sejadi-jadinya. Anri terkejut dan berusaha melerai keduanya berkelahi. Tapi sayang tampaknya kedua laki-laki itu dipenuhi kebencian luar biasa, sehingga tidak ada yang bisa mencegahnya. Ryusei masih terus memukuli Yudai hingga ia jatuh.

“dengar, jika kau berani macam-macam padaku. Aku tidak akan segan-segan mengeluarkanmu dari kampus ini, dan aku akan membuat hidupmu menderita !!!” ancam Ryusei meninggalkan Yudai, lalu berjalan mendekati Anri yang menatapnya marah.

“Okamoto Anri. Jangan membodoh-bodohi orang pintar sepertiku. (menyeringai) kau tidak perlu menyeret orang lain untuk berpura-pura menjadi kekasihmu dan melindungimu. Karena, satu-satu nya orang yang bisa melindungimu hanya aku. Kau tidak perlu orang lain dalam hidupmu. Hanya aku !!! hanya aku yang kau butuhkan !!!” Ryusei tersenyum mendekati Anri lebih dekat. Anri mundur selangkah,Ryusei menariknya lebih dekat sehingga wajah mereka hanya terpisah beberapa inci.

“Ryusei apa yang kau inginkan” Anri berontak untuk lepas dari cengkraman Ryusei. Ryusei menariknya lebih dekat. Mereka bisa merasakan nafas mereka masing-masing saling beradu.

“aku ingin kau !!! karena kau milikku !!” ucap Ryusei seperti sebuah bisikan. Mungkin itu membuat Ryusei puas tapi membuat Anri bergidik ketakutan.

“sampai jumpa di kelas ... Anri !” Ryusei melepaskan Anri dan pergi begitu saja. Anri berusaha tidak menangis. Ia berbalik dan membatu Yudai untuk bangun mencoba untuk membawaYudai ke suatu tempat di mana tidak ada siapapun yang bisa melihat mereka.

Yudai hanya patuh mengikuti Anri dari belakang. Ia bisa merasakan genggaman gadis itu begitu kuat di tangannya. Yudai tau Anri ketakutan.

Setelah sampai di sebuah taman, Anri melepaskan genggamannya dan menatap Yudai serius.

“kita berhenti ! Ryusei bahkan tau sebelum kita melakukan apa-apa. Aku sudah bilang bukan, Dia tidak bodoh” kata Anri akhirnya menangis.  Ini pertama kalinya ia menagis. Dan Yudai lah orang pertama yang melihat ia menangis.

Selama ini ia selalu menahan air matanya untuk keluar dan ia selalu berhasil, tapi kali ini ia sudah tidak bisa membendung segalanya. Beban yang ia tanggung terlalu berat. Ia berfikir apakah harus ia menyerah dan mengatakan ‘YA’ pada Ryusei dan semua akan selesai. Atau tetap pada prinsipnya, tapi semakin kuat ia memegang prinsipnya .... ia merasa ia semakin jatuh ke jurang menakutkan.
Yudai maju selangkah mendekati Anri. Ia tidak ingin bertanya atau bicara lebih lanjut tentang hal ini. Ia hanya ingin membuat gadis itu lebih tenang. Yudai menyadari bahwa ia benar-benar jatuh cinta pada gadis dihadapannya.

I Only Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang