"Dia kira ini gurauan?" Hee Jin berkicau sambil berjalan menuju tempat kerjanya. Dan kebetulan setelah dia berpisah dengan Kyung Soo tadi, ia teringat dengan bosnya dan harus melaporkan apa yang ada dalam otaknya, ide. "Ck, aku benar-benar ingin melupakannya... tapi kenapa dia muncul dan membuka cerita lamaku?"
____
"Kita rapat hari ini, Hee Jin-Sii persiapkan presentasimu." Bos Hee Jin yang sering dipanggil "Madam Su" itu memang sering sekali mengatur Hee Jin ini itu, tapi bukan karen dia membenci Hee Jin atau apa, itu hanya sebagai ketegasannya dan untuk mengajari Hee Jin lebih banyak tentang fashion. Dia sudah dianggap Hee Jin sebagai guru besarnya, walau Hee Jin sering mengajukkan permintaan untuk memanggilnya dengan panggilan Ssaem, tetap saja orang itu selalu menolak dengan keras.
"Ne! Ssaem!" Hee Jin mengumbar senyumannya.
"Apa kau mau aku tendang dari sini?? Bersikap yang selayaknya!" Tegas Madam Su
"Ne...." Hee Jin hanya membalasnya dengan gumamam malasnya.
"Ah, ya... jika presentasi yang kau jelaskan tidak menarik perhatianku, KAU TAMAT." Sambil berlalu Madam Su meninggalkan Hee Jin yang sedang dibuat frustasi oleh gurunya sendiri.
"Aisshh, orang itu memang sinting!"
"AKU MENDENGARNYA!!" Teriak Madam Su dari dalam ruang rapat. Hee Jin pun mulai melangkah gontai ke dalam ruang rapat dengan membawa catatan yang selalu dibawanya setiap saat dan juga laptop.
. . . . . . . .
"Aku suka idemu." Ujar Madam Su, "Lalu... bagaimana dengan modelnya?"
"Mmm.... itu, aku belum memikirkannya." Jawab Hee Jin.
"Kau! KAU INI KENAPA? BODOH ATAU POLOS? Ck." Bentak madam Su sambil menepakan tangannya ke atas meja membuat semua yang ada dalam ruang rapat tersentak kaget.
Hee Jin menanggapinya dengan memejamkan mata mendengar gurunya berbicara senyaring itu. "Akan kupikirkan lagi Madam."
"Kapan Kau pernah berpikir? Ini sudah tengah musim dingin dan Kau belum menentukan modelnya!" Madam Su benar-benar murka, lalu dia bangkit dari kursinya dan berniat pergi.
Hampir saja Madam Su meraih kenop pintu, suara salah satu karyawannya membuat langkah Madam Su terhenti.
"Bagaimana dengan model Hollywood asal Korea? Itu akan menarik minat masyarakat lebih banyak." Jelas orang itu.
Madam Su mengernyitkan dahinya, "Lalu?"
"Iya... karena jika kita memakai model dalam negeri saja, banyak orang sudah lumrah melihatnya, dan jika kita memakai model barat masyarakat kurang suka dengan wajah non-oriental."
"Bukankah jarang model Hollywood asal kewarganegaraan korea?"
"Akhir-akhir ini beredar kabar hangat bahwa ada salah satu model pendatang baru Hollywood yang sedang naik daun, dan dia berasal dari korea." Ungkapnya.
"Baiklah, dia asli korea atau blaster? Aku harus tau dulu dia siapa dan bagaimana respon masyarakat kita dengan model tersebut." Ucap Madam Su, dia kwmbali berjalan mendekati meja dan berdiri di samping Hee Jin.
"Anda bisa mengecek SNS atau naver, disana sedang hot issu tentang model itu."
"Apa Kau sedang menyuruhku?" Sinis Madam Su.
"Bu..bukan begitu maksudku Madam." Orang itu menunduk.
Lalu Hee Jin dengan sigap mengambil ponselnya den membuka internet, dan benar saja, hot issu adalah model hollywood berkebangsaan korea.
Hee Jin memberikan ponselnya pada Madam Su membiarkannya untuk melihat wajah model itu.
"Dia memakai kacamata hitam, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas." Ketus Madam su.
Semuanya diam, namun tiba-tiba madam Su mengeluarkan suara.
"Baiklah kalau begitu, siapa namamu?" Tanya Madam Su ambigu.
Semua yang ada di ruangan terbengong-bengong untuk siapa pertanyaan itu diajukan.
"Siapa lagi kalau bukan Kau, si anak baru yang mengajukan ide itu!" Jelas Madam Su sambil menunjukkan jarinya kepada orang yang ia sebutkan tadi.
"A..aku?" Wajah orang itu memerah.
"Ya..." jawab Madam Su malas sambil melipat tangannya di atas dada.
"Annyeonghaseyo!" Sapa orang itu sambil menbungkuk 90°, "Saya Oh Se Hun karyawan baru bidang marketing, mohon bimbingannya."
"Oh Se Hun? Baiklah kau bekerja samalah dengan Hee Jin."
"Ne?" Hee Jin terkejut, "Madam, aku bisa melakukannya sendiri."
"Kau? Kau bisa apa?"
"Madam...." rujuk Hee Jin.
"Sudah aku putuskan. Hee Jin buat desainnya dan serahkan kepadaku nanti, lalu Kau Se Hun... cari tahu tentang model itu." Titah Madam Su.
"Ne!" Jawab Sehun bersemangat.
Sedangkan Hee Jin lemas, karena proyeknya akan dibagi bersama anak baru itu. Padahal dia sudah yakin akan mengerjakannya dengan baik. Tapi kesempatan itu hilang karena munculnya orang itu.
"Ne..." jawab Hee Jin malas.
"Sunbae-nim mohon bimbingannya." Mohon Sehun, ia tersenyum manis pada Hee Jin, namun entah kenapa Hee Jin malah dibuat kesal dengan senyuman konyol juniornya itu.
"Jangan buat masalah, mengerti?"
"Ne."
"Tapi sunbae-nim, apa kau tak mengenaliku?"
????????
Sudah dulu untuk chapter 2 yang super membosankan ini!
Salam, Dzee'Aunt

YOU ARE READING
My Ex-Flower
FanfictionKetika kau diposisikan pada situasi kesalahpahaman, dan bahkan kau pun tak bisa menyelesaikannya, apa yang akan kau perbuat jika itu terjadi?? Akankah semua kembali seperti sedia kala? Akankah dia kembali melirikmu dan mendampingimu? Akankah denda...