Sepulang sekolah Jungkook bergegas pergi ke tempatnya bekerja sampingan. Ia bekerja sebagai pelayan sebuah kedai kopi yang jaraknya lumayan dekat dengan sekolahnya, jadi ia tidak perlu mengeluarkan ongkos lagi untuk naik bus. Kali ini Jungkook tidak bercerita kalau ia bekerja kepada Yoongi karena sebenarnya Yoongi melarang Jungkook untuk melakukan pekerjaan apapun. Kau masih terlalu kecil, katanya setiap ditanya oleh Jungkook. Tapi ia tidak suka merepotkan orang lain, dan Jungkook bukan tipe orang yang menumpang tanpa melakukan balas budi apapun.
Ia melakukan shift kerjanya dari jam 3 hingga 6, setelah itu ia pergi ke tempat mereka bertujuh biasa berkumpul. Dan pulang kembali ke apartemen sekitar pukul 9 atau bisa saja mereka menginap semalaman disana.
Jungkook tersenyum ramah setelah mengantarkan pesanan kopi espresso untuk pelanggannya di meja nomor 8. Ia melihat jam dipergelangan tangannya dan betapa terkejutnya ia ketika waktu sudah menunjukan pukul 6 lewat dan seharusnya Jungkook sudah berada di perjalanan menuju basecamp. Dengan cepat, ia kembali ke belakang, mengganti pakaian kerjanya menjadi seragam sekolahnya kembali dan pamit kepada pemilik kafe.
Sesampainya di markas, Jungkook mengutuk dirinya sendiri. Seharusnya ia menghubungi yang lain terlebih dahulu sebelum kesini. Dan sekarang ia harus merasakan seruangan dengan alien bernama Kim Taehyung. Ingat, hanya berdua.
Untuk mencairkan suasana yang canggung dan juga panas, entah karena Jungkook berkeringat dingin atau apa, ia berdehem kecil bermaksud agar Taehyung mengetahui keberadaannya.
Dan benar saja, Taehyung melirik kearahnya. Tatapan matanya sejenak bertemu dengan onyx kelam Jungkook. Hanya beberapa detik, dan Jungkook yang memutuskan kontak mata terlebih dahulu.
"Hai hyung." Sapanya -berusaha- seceria mungkin. "Oh, Hai." Hanya dua kata jawaban singkat yang Taehyung berikan untuknya. Setidaknya Jungkook lega, Taehyung tidak lupa dengannya seperti kejadian tadi pagi.
"S-sedang apa, hyung?" Oh, pertanyaan bodoh sekali Jeon Jungkook. Jelas-jelas ia melihat dengan matanya sendiri kalau Taehyung sedang membaca tumpukan komik one piece disebelahnya.
"Sedang membaca tentu saja." Jawab Taehyung -sedikit- sengit. Namun ia malah menepuk tempat kosong di sofa sebelahnya, mengisyaratkan Jungkook untuk duduk disana. Dan tanpa banyak bicara, Jungkook mengikuti kemauan Taehyung.
Jungkook tenggelam dalam fikirannya sendiri. Bagaimana caranya agar suasana tidak secanggung ini. Kalau ingin tahu, sebenarnya hanya Jungkook yang merasakan. Taehyung terlihat santai saja dengan situasi ini, dia malah semakin asyik dengan komik bacaannya. Daripada ia hanya berdiam diri sampai ke-enam hyung-nya datang, lebih baik ia mengerjakan tugas sekolah. Untung Jungkook termasuk anak rajin, jadi ia tidak protes -walaupun sebenarnya kesal sudah mendapat tugas di hari pertamanya masuk sekolah.
Baguslah sekarang ia sudah menyibukan diri dengan mengerjakan tugas fisika. Alisnya bertaut karena menemukan soal yang ia kurang mengerti. Ia bisa saja meminta bantuan Taehyung, siapa tahu ia mengerti mengingat Taehyung sudah kelas 3 -yang tentu saja pelajarannya sudah lewat. Tapi melihat keadaan, Jungkook kembali mengurungkan niatnya.
Saat sedang serius, sebuah suara mengintrupsi kegiatannya. "Tugas sekolah?" Jungkook menoleh kearah kiri dan menemukan wajah Taehyung yang sedang menatap buku sekolahnya. Jungkook membulatkan matanya, jarak wajah Taehyung dan miliknya sangat dekat. Hanya berjarak beberapa senti, hembusan nafas Taehyung menggelitik kulit wajahnya membuat rona merah di pipi gembul Jungkook.
"H-hyung." Taehyung bergeser semakin dekat dengan Jungkook. Sedangkan Jungkook yang sudah berada di ujung sofa sudah tidak ada lagi celah untuk bergeser.
"Fisika? Aku bisa membantumu." Ujarnya sambil menjilat bibir tebalnya. Sepertinya Taehyung bisa membaca fikiran Jungkook kalau ia membutuhkan bantuan. Oh, nampaknya Jungkook akan menolak dengan halus bantuan Taehyung. Dijamin, ia tidak akan konsen kalau posisi mereka seperti ini terus. Terlihat agak.....intim?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Dulces |vkook
Fanfiction"Hai manis. Siapa namamu?" Mendengar kata 'manis' meluncur begitu saja dari pemuda dihadapannya membuat semburat merah menjalar hingga ke telinga Jungkook. "Hyung, aku menghindarinya karena jantungku berdetak lebih cepat saat bersamanya." [BTS vkoo...