Back to School - Bagian akhir

182 14 10
                                    

- -

Menjadi seorang murid kelas 12 memang melelahkan. Apalagi mereka kini tiga bulan lagi menuju Ujian Nasional.

Dan semuanya pun kembali lagi. Adrian yang dulu dekat dengan Naomi, sekarang menjadi dekat lagi. Sampai seantero sekolah bilang kalau mereka pacaran.

Adrian tak masalah dengan perkataan mereka terhadap dirinya dan Naomi. Namun, yang jadi masalah adalah dirinya.

Entah apa yang difikiran Naomi hingga ia bisa jatuh cinta sama cowok tengil bernama Reno itu. Adrian dan semuanya pun dulu tau bahwa Naomi sangat membenci Reno.

Adrian melihat Naomi yang sedang berjalan kearah pinggir lapangan. Adrian tersenyum lalu menyapanya.

"Naomi!"

"Sendirian aja, biasanya sama Sazkia-Nino," kata Adrian.

"Oh, iya! Mereka 'kan sibuk pacaran ya." tambah Adrian sambil tertawa. Mendengar itu Naomi hanya tersenyum menanggapi.

"Lo gak mau ikutan kaya Sazkia-Nino, gitu?" tanya Adrian. Naomi menoleh kearah Adrian sambil mengernyitkan dahinya.

"Ikutan apa? Pacaran? Sama siapa kali,"

"Sama gue, misalnya?" kata Adrian.

Perkataan Adrian membuat Naomi bungkam seribu bahasa, begitu juga Adrian.

"Ren!" panggil Aldi yang memecahkan keheningan Adrian dan Naomi. Mereka menoleh ke arah Aldi dan Reno.

Raut wajah Aldi terkejut saat Adrian dan Naomi kompak menoleh ke arahnya, lalu pandangan Aldi beralih ke arah Reno yang kini sudah berbalik badan menjauh dari mereka.

"Reno?" Naomi mencoba memanggil Reno dengan tatapan yang bahkan Adrian belum pernah ditatap seperti itu. Jujur saja, Adrian merasa iri.

Reno berbalik, "Ya?"

"Lo, ngupingin gue?" tanya Naomi. Reno menggeleng.

"Engga, gue tadi buang sampah," dusta Reno.

Melihat Naomi yang terdiam, Adrian membuka suaranya.

"Lo denger?"

"Denger apa?" kata Reno berdusta lagi.

Adrian mendengar Naomi yang berada di sampingnya sedang menghela nafas. Adrian menatap Reno tak percaya.

"Yaudah, gue ke kelas, ya! Yuk, di!" Reno sudah berbalik ingin menjauh dari Adrian dan Naomi.

"Lo gak cemburu ngeliat gue sama Naomi?" Dengan bodohnya, Adrian bertanya hal itu kepada Reno dengan rangkulannya terhadap Naomi.

Reno berbalik, "Kenapa gue harus cemburu?" jawab Reno sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Naomi dan Adrian.

- -

Keesokan harinya, semua berjalan seperti biasa, seperti semula. Tidak ada perkataan Adrian yang mengajak Naomi untuk berpacaran.

Adrian datang terlambat karena pagi tadi dirinya baru pulang dari rumah neneknya di Bandung. Namun, Adrian tidak terkena hukuman karena dirinya sudah izin untuk pelajaran pertama.

Adrian melewati lapangan sekolah yang menunjukkan kelas Naomi yang sedang berolahraga, namun disana terdapat Reno juga. Adrian menghela nafasnya, lalu kembalu berjalan menuju kelasnya.

"Akhirnya dateng juga lo!" kata Miguel saat Adrian datang ke kelasnya. Adrian celingak-celinguk mencari kehadiran guru.

"Ga ada guru?" tanya Adrian. Miguel mengangguk.

"Bosen parah, untung lo dateng," kata Miguel. Adrian terdiam.

"El, apa gue salah jatuh cinta sama cewek yang mencintai cowok lain?" tanya Adrian. Miguel membelalakan matanya.

"Ngomong apaan sih lo, yan! Kaya cewek aja!"

"Gue cinta sama Naomi, El. Tapi kebahagiaan dia mungkin bukan dari gue," lanjut Adrian menghiraukan perkataan Miguel.

Miguel menghela nafasnya pasrah. "Coba lupain dia, yan. Buka lembaran baru di hidup lo, gua yakin banyak cewek yang lebih dari Naomi dan mau sama lo."

"Gue ga yakin, gua bisa."

"Lo bisa, percaya sama gue."

"Anjir, apaan sih. Kok jadi mellow gini?" kata Miguel sambil tertawa.

- -

"Naomi tuh apaan sih. Kemaren deket sama Reno, kak Adrian sekarang malah jadian sama Reno." cibir seorang adik kelas yang sedang bergerombol saat Adrian dan Miguel lewat kantin.

Miguel terkejut bukan main, Adrian hanya terdiam di tempatnya menghela nafasnya dan tersenyum lesu.

"Yan, gue ga nyangka," kata Miguel.

"Apalagi gue." balas Adrian lalu pergi dari tempatnya.

Adrian berjalan menuju ke lapangan basket untuk menenangkan dirinya. Semua sudah tau bukan kalau dirinya sedang cemburu?

Saat menuju ke lapangan basket, Adrian berpapasan dengan Naomi dan Reno yang sedang tertawa sambil berpegangan tangan. Ingin rasanya Adrian melepas genggaman mereka, tapi Adrian bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan.

Reaksi Naomi terkejut saat berpapasan dengan Adrian yang pasalnya kemarin Adrian telah menembaknya secara tidak langsung. Rambut Adrian terlihat acak-acakan dan juga lesu. Dampak kecemburuannya membuat Adrian menjadi begini.

Mulut Naomi terbuka ingin berbicara, namun tidak jadi karena Adrian langsung melengos pergi dari Naomi.

Adrian mendesah. "Sepertinya, gue harus memikirkan kata-kata Miguel tentang lembaran baru."

- -

Tbc

Dear, AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang