Meet Again

87 12 0
                                    


"Ini..." ucapku sambil memberikan uang korea baruku ini. Mahal? Memang. Aku memakluminya karena aku sedang di bandara. Lalu aku melanjutkan perjalan berkeliling bandara ini.

Tiba-tiba ada sesuatu yang menghantamku.

Bruukk
.
.

Ice cream yang kubeli dengan sepuluh ribu won itu mengenai baju milik seseorang dan akhirnya terjatuh di lantai. Di depanku terdapat sesosok pria tinggi dengan rambut hitam dan kulit putihnya yang menghalangi indahnya pandanganku pada pesawat-pesawat yang akan take off.

"Yakk, apakah kau punya mata huh? Jalan pakai mata jangan pakai ice cream vanilla itu!"

"MWO? bukankah kau yang menabrakku huh? Kenapaa kau menuduhku tanpa bukti"

"Haishh.. baju baru pemberian Appaku dari New York sudah tercemar cairan busuk itu. Ah Appa mianhae" kletus pria itu sambil membersihkan bajunya dari ice cream vanilla itu.

"Udah songong, bego, gapunya mata. Sok kaya" sindirku.

"Apa kau bilang?" marahnya.

"Ani, kau harus menggantinya sekarang juga!!"

Kring
Kring
Kring

'Yoboseyo'
...
'Nee appa'
...
'Aku segera kesana'

"Ah beruntung sekali aku. Maaf, aku harus pergi sekarang. Annyeong nona ice cream" ucap pria itu dengan cepat dan langsung meninggalkan Nara.

"Yakkk, ah sial. Baru saja sampai udah dapet masalah"

.
.
.

JEWON HIGH SCHOOL

"Aish, baju ini. Ah sempit sekali. Sampai kapan aku harus menggunakan baju sesempit ini. Dan ini, huh rok mini. Aaa eomma, ini sangat membosankan" teriaknya yang sedang berada di dekat gerbang sekolah.

Teriakannya tadi berhasil membuat sekitarnya keheranan melihat tingkah anehnya.

"Apakah kau Park Nara?" panggil seseorang pria dari samping kanannya.

"Ah ne. Maaf, kau siapa?"

"Aku ketua kelasmu, Kim Taehyung. Salam kenal" ucapnya sambil mengadahkan tangannya. Bermaksud untuk bersalaman. Nara malah menghadap ke sisi yang lain.

"Baiklah. Aku akan mengatarkan ke kelas barumu."

"Aku masuk kelas berapa?"

"XI-2. Disana ada banyak anak yang masuk paralel. Sebaiknya kau harus mulai berlatih dari sekarang."

"Apakah itu sindiran bagiku? Aku mendapat peringkat dua paralel di City of London. Apakah itu belum cukup?" ucapku dengan kasar.

"a..e.. Aniya , Kita sudah sampai. Kau bisa duduk di dekat Jung Jieun"

"Baiklah. Terima kasih telah mengantarkanku."

"Tak apa. Jika kau ingin berkeliling ajaklah Jieun, dia tau isi satu sekolah ini."

"Nee!"

Nara pov

Aku segera masuk ke dalam kelas baruku. Kursiku berada di samping jendela yang dapat membuatku tersenyum karena diluar sana ada banyak bunga yang indah.

"Nara-shi?"

"Ah ne?"

"Aku Jung Jieun, teman sebangkumu. Apapun yang kau tanyakan aku akan menjawabnya" jelasnya dengan senyumnya.

"Jieun-ah apakah kau bisa mengantarkanku ke kantin? Aku  belum sarapan"

"Baiklah, tapi aku harus ke kelas sebelah dulu"

Paper Hearts [semi hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang