Menjadi satu-satunya pewaris dari sebuah butik besar dan terkenal, membuat laki-laki bermarga Byun itu harus pandai dalam membagi waktunya. Di usianya yang baru akan menginjak 18 tahun, tentu saja mendapatkan banyak kesulitan dalam menangani berbagai macam tugasnya di butik tersebut. Semenjak Ibunya meninggal setelah kecelakaan tragis itu, Baekhyun menjadi anak yang mandiri dan pekerja keras. Ya, sepertinya sifat pekerja keras itu menurun dari ibunya.
Statusnya yang masih sekedar siswa membuat Baekhyun mau tidak mau harus fokus dalam sekolahnya. Sementara waktu semua tugasnya mengurus butik harus dialihkan kepada ibunya, So Eun. Memang sebenarnya Ibunya-lah yang menjabat sebagai direktur di butik tersebut. Terlihat lebih pantas memang. Bagaimana bisa seorang anak laki-laki berusia 18 tahun-an menjadi seorang desainer disebuah butik besar. Dan itu untuk design baju wanita.
Baekhyun bersekolah di sebuah sekolah kesenian yang cukup terkenal di kota Seoul. Letaknya memang sedikit jauh dari daerah komplek rumahnya. Namun, ia sangat rajin sekali untuk datang kesekolah. Entah itu hanya sekedar untuk tidur atau berceloteh ria. Byun Baekhyun bukanlah orang yang pandai dalam bidang akademik. Dengan kata lain, ia hanya pandai dalam bidang kesenian saja, khususnya design dan musik.
Perlu diketahui bahwa Baekhyun sekarang telah menjadi anak dari wanita bernama Jung So Eun. Sejak kecelakaan yang menimpa ibu kandungnya dan menyebabkan seorang wanita meregang nyawa, Baekhyun hanya ingin tinggal bersama ibu ke-2 nya. Bahkan ketika usianya beranjak 10 tahun, ia pernah dikirim ke Belanda untuk tinggal bersama neneknya. Namun, ia berontak. Dengan segenap perjuangannya ia ingin dipulangkan ke Korea dan tinggal bersama dengan ibu dan kakak tirinya. Ya, setelah satu tahun Byun Ha Ra meninggal, So Eun menikah dengan seorang pria berkebangsaan China dan telah mempunyai anak. Usianya tak berbeda dengan Baekhyun, hanya terpaut dua tahun lebih tua.
Walaupun mereka semua bukanlah keluarga kandung Baekhyun, namun ia sangat merasakan kenyamanan dan kehangatan dalam sebuah keluarga.****
Seorang pria bertubuh tinggi dan tegap tengah bersender disebuah balkon apartemennya. Menikmati sejuknya angin pagi di Kota Amsterdam, Belanda. Menyeruput secangkir kopi cappucino seraya memejamkan mata perlahan merasakan terpaan angin segar mengenai wajah mulusnya.Drrtt..Drrtt
Ting !"Hallo ? Ya ? Dimana? Baiklah."
Ucap pria itu mengakhiri pembicaraan ditelepon.Kedua maniknya menatap sebuah gantungan kunci yang terpasang rapih disebuah kotak berwarna merah muda dengan balutan pita cantik berwarna senada. Pikirannya menerawang jauh pada kejadian masalalu yang indah. Dimana ia mempercayai bahwa kesetiaan itu nyata adanya.
Dengan perlahan ia membuka kotak tersebut lalu mengambil gantungan kunci itu. Digenggamnya erat seraya memejamkan manik coklat kelam tersebut. Indah. Ya, hanya itu yang ia rasakan. Tak satupun sepotong kejadian masakecilnya dengan sang pemilik gantungan kunci itu muncul.'Kau harus menemukannya, Park Chanyeol ! Ya ! Aku harus bisa ! Kau bisa, Chanyeol!" monolog pria itu, Park Chanyeol.
'Semuanya akan baik-baik saja' gumamnya dalam hati.
Perlu diketahui bahwa Chanyeol adalah seorang siswa taraf SMA di Belanda. Usia yang telah genap 18 tahun, membuat ia dapat melakukan apa saja yang ia inginkan. Begitu pikirnya. Mungkin, seperti minum alkohol, mengebut dijalanan, atau bahkan bermain di club malam hingga dini hari.
Semuanya telah menjadi rutinitas sehari-hari seorang Park Chanyeol yang tinggal sendiri disebuah apartemen mewahnya. Atau bahkan tidak hanya bisa disebut mewah, sangat mewah. Dengan semua uang yang diberikan Ayahnya, tentu saja membuat Chanyeol tak segan-segan menghabiskan uang tersebut untuk menuruti kesenangannya.
Ayahnya adalah seorang pemegang saham utama 'Park Coorporation' di Korea. Dan lagi, Kakak perempuannya yang telah sukses menjadi seorang disigner muda ternama di Negeri kincir angin itu, Park Yoo Ra. Tak hanya itu, Ibunya adalah seorang direktur disebuah restaurant bernuansa Italia di Korea.
Semuanya bekerja, sibuk dengan segala masalah perbisnisan. Mungkin hanya Park Chanyeol yang tidak tertarik dengan segala hal yang berbau perbisnisan. Yang ia butuhkan hanya kesenangan dan musik. Tapi, percayalah. Semua tingkah laku nakalnya di luar sangat berbanding terbalik dengan segala prestasi yang ia dapatkan disekolahnya. Baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
_____
Chanyeol tengah berdiri didepan kaca besar dalam kamarnya, Meneliti setiap kerapihan pakaian yang ia gunakan. Dengan setelan kemeja putih yang dilapisi sebuah sweater biru tosca dengan lengan yang dilipat hingga sebatas siku dan celana jeans ketat seakan memperlihatkan lekuk kaki jenjangnya. Belum lagi, sebuah rambut silver yang menghiasi kepala hingga dahinya menambah kesan seksi untuk remaja seusianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ChanBaek] REMEMBER ME [HIATUS]
FanfictionMereka dipertemukan lagi dalam sebuah kejanggalan suatu perasaan yang mungkin akan menyakiti beberapa pihak. Baekhyun adalah seorang murid yang menyukai seniornya, Taeyeon. Chanyeol, siswa taraf SMA di Belanda yang kembali kenegri asal untuk mencar...