Author POV
"Yeayyy.."suara teriakan menggema disekitar lapangan sekolah SMP Nuansa Bakti. Murid murid baru tengah bersenang senang karena telah diterimanya mereka disekolah Favorite yang mereka inginkan.
"Oke, adik adik Saya mau bicara sebentar. Jika kalian sudah tidak dibimbing oleh kami, jangan lupakan kami, jangan lupa sopan santun terhadap kakak kelas kalian nanti"ucap Rendi sang Ketua Osis.
semua murid bersorak ria, ada yang berjingkrak jingkrak, teriak teriak, sampai berjungkir balik.
Inilah kesenangan. Bukan hanya didapatkan dari seseorang, tetapi melewati cita cita kita pasti ada kesenangan yang tak mampu dilupakan.
*********
FarahPOVTeetttttt.... teetttt....
Suara bel telah mengganggu telingaku. Tetapi aku pun senang karena tidak terjebak dalam pelajaran lagi. Apalagi pelajaran Matematika, siapa sih yang senang dengan pelajaran itu? Membuat memusingkan kepala saja. Jangan ditanya materi apa, ya aljabar dan kawan kawannya, kalau urusan itu Farah angkat tangan aja.
"Oke anak anak, kita sudahi pelajaran ini jangan lupa kerjakan PR kalian Hal 104 no 1-5"ucap pak Feri menyudahi pembelajaran ini.
Yang tadi aja belum selesai, gimana mau ngerjain PR? Angkat tangan pemirsa.
"Far, lo naik jemputan?"tanya Fadilah menghampiri Farah.
"Iya"jawabnya sambil tersenyum.
"Yaudah, gue duluan ya. Bhayyyy... jangan kangen ya"teriaknya menggelegar mengalahi bel sekolah. Gak bisa dibayangin.
-Parkiran Sekolah
"Farah!!"
Yang dipanggil menoleh dan tersenyum pada sahabatnya itu. Jangan ditanya sahabatnya Farah siapa?
Karena selain dia staff osis dia juga banyak bergaul dan rendah hati.
"Haii, ada apa?"
"Tidak apa apa. Hanya menyapa saja.mungkin"
Yang disapa hanya bergumam dan pergi berjalan menghampiri jemputannya.
Jangan tanya kenapa Farah naik jemputan?
Yah, begitulah orang tua Farah takut Farah kenapa napa. Takut diculik lah, takut dibegal lah. Terlalu over protective menurut Farah. Farah sih awalnya ngebantah, dengan adanya ancaman gak dapet uang jajan apa boleh buat? nurut aja daripada gak dapet uang jajan.Hehe.*****
AuthorPOV
Hening
Satu kata itu menghampiri murid sekolah yang berada satu mobil. Hanya keheningan yang menemaninya, karena tidak ada pembicaraan yang harus dibahas.
Satu murid lelaki hanya menggelengkan kepalanya, entah apa yang ada dipikirannya sampai dia menggelengkan kepalanya.
Lalu hanya keheningan lagi yang menyelimuti mereka sampai semua murid turun dari mobil itu lagi.
"Assalamualaikum"ucap Farah ketika sampai dirumahnya.
"Waalaikumsalam"ucap mama Farah yang sedang menonton Televisi diruang keluarga.
Farah menghampiri mamanya mencium punggung tangannya yang selalu mengurusinya dari kecil hingga besar saat ini.
"Farah kekamar ya ma"ucapnya dan melenggang pergi kekamarnya yang menjadi saksi jika Farah berubah ubah emosinya.
Lama dia termenung dalam lamunannya. Dia memikirkan sesuatu yang selalu mengganjal hatinya akhir akhir ini.
Memikirkan apakah dia?
TBC
Hay hay kembali lagi sama Wid. Maaf kalo chapter ini sedikit dan membingungkan, jujur aku juga bingung ko bisa nukis ini tapi yang ada diotak aku cuma ini ya jadi tulis aja. Typo bertebaran.
Leave Voment++
Thx.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Hanya Disosmed
Teen FictionDia hanya menganggapku sebagai pacarnya di sosial media. Jika kita berdua bertemu langsung, dia tidak menganggapku sebagai pacarnya... Jangankan menyapa, menolehpun tidak.