Untukmu wanita yang saat ini ada di genggamannya.
Perkenalkan namaku Shaira Azhari, terserah kau mau memanggilku apa.
Kau tahu tidak mengapa aku tulis ini untukmu.
Ya sekarang aku kasih tahu, untukmu wanita yang saat ini berada di genggamannya kau dan dia mungkin sekarang sedang bahagia, bagaimana tidak? Kau dan dia baru saja merajut asa. Kau tahu tidak saat ku tulis ini perasaanku bagaimana? Aku wanita lemah yang saat ini sedang tak tahu arah, aku wanita yang perasaannya sedang hancur berkeping-keping. Bagaimana hatiku tidak hancur saat laki-laki yang sangat aku sayang kini sudah tak ada di genggamanku lagi, laki-laki yang sangat aku sayang malah jatuh ke pelukmu. hangat peluk tubuhnya saat ini tak aku rasakan lagi. Hancurrrr sehancur-hancurnyaaaaa.. kau tak usah menganggapku berlebihan karna kau wanita dan aku pun wanita kau harusnya tahu begamana hancur dan rapuhnya aku.
Kau tahu tidak apa alasan dia saat ini? Dia menyuruhku pergi dari hidupnya, dia menyuruhku untuk tak menjadi pengganggunya lagi.
Tapi kenyataannya? Dia memilihmu, dia sekarang di pelukmu. Hatiku lebih hancur lagi, andai kau tau kepingan hatiku. Hatiku sudah remuk seremuk remuknya.butuh waktu lama untukku bisa mengikhlaskan kepergiannya, butuh sabar yang exstra untuk aku bisa menerima semua ini..
Untukmu wanita yang saat ini ada di genggamannya, jagalah dia, sayangi dia, pelihara dia, perlakukan dia dengan lembut. Jangan sepertiku, caraku menjaga dia mungkin keras, mungkin caraku menjaga dia menyakitinya.
Untukmu wanita yang saat ini ada di genggamannya, kau tahukan dia sangat berarti di hidupku. Berikanlah dia kenyamanan, bahagiakan dia. Tugasku untuk membahagiakannya sudah selesai.
untukmu wanita yang saat ini ada di genggamannya, tolong jangan kau sakiti dia, peluk dia disaat dia kehilangan arah, tenangkan dia disaat dia marah. sekuat apapun caraku untuk menenangkan dia percuma aku sudah tak dibutuhkan lagi di hidupnya.
Untukmu wanita yang saat ini ada di genggamannya, sungguh aku tidak membencimu, sungguh aku tidak akan mengganggunya lagi, sungguh aku titip dia untukmu.
Sekali lagi tugasku sudah berakhir, saatnya aku harus merelakan....