Prolog

105K 3.7K 146
                                    

Okay... karena banyak yg minta akhirnya aku publish ulang ini cerita.. hahahaha ini karena aku sayang kalian... *KissKiss sekali lagi makasih bgt dukungannya selama ini buat aku... :* :*

Tittle: My Cool lady
Cast : Aaron Revaldi & Issabella aditya
Genre: Roman dewasa
Seri : The Soulmate #3

PROLOG

-SDN 1 Jakarta. - Kelas VI A.-

Bella masih sibuk menata paralatan sekolahnya kedalam laci meja kelasnya. Ini adalah hari pertama dirinya masuk kelas 6 SD yang tandanya dirinya harus belajar lebih giat lagi supaya bisa lulus dengan nilai terbaik. Walau taun lalu dirinya sudah menjadi juara umum namun tidak ada kata santai pada Kamus Bella.
Issabella Aditya, seorang anak perempuan cantik di sekolah nya dengan kepintaran diatas rata-rata.... pendiam, cuek, jutek dan tidak punya banyak teman. Mengikuti segala macam organisasi salam sekolah, lebih memilih membaca buku di kelas saat istirahat.
"Hai Bell..." itu adalah suara yang sangat di kenali Bella, suara jail yang bertaun-taun ini mengganggunya.
Bella mengangkat wajahnyandan sudah mendapati Aaron duduk di mejanya dengan senyuman mengejeknya.
"Akhirnya kita sekelas ya..." Kata Aaron penuh Arti.
"Kamu itu nggak lulus, dan tinggal kelas, masak malah seneng gitu." Ucap Bella dengan ketus.
"Aku nggak lulus karena ingin sekelas sama kamu." Aaron masih tersenyum mengejek.
"Kalau bodoh bilang saja bodoh. Ingat, jauhin aku, aku nggak suka punya teman bandel dan Bodoh kayak kamu." Kata Bella lalu pergi meninggalkan Aaron begitu saja.

***

-SMPN 1 Jakarta - kelas IX A. -

"Wahhh selamat yaa Bell... kamu juara lagi..." kata seorang teman yang memberi selamat kepada Bella. Sedangkan Bella hanya sedikit tersenyum lalu kembali berdiam diri lagi
Hari ini adalah hari pertama masuk setelah penerimaan Rapor. Tentu saja Bella menjadi juara kelas se sekaligus juara umum lagi.. kepintarannya benar2 di atas rata2..
IQ nya mencapai angka 180 menurun dari sang ayah.
Saat Bella terdiam di bangkunya, dirinya merasakan ada beberapa pasang kaki mendekatinya. Bella mengangkat kepalanya dan mendapati senyuman evil dari seorang yang baginya sangat menyebalkan. Dia Aaron..
"Selamat yaa Bell... kamu juara lagi." Kata Aaron dengan nada mengejek, lalu diikuti tawa dari.beberapa teman dibelakangnya.
"Terimakasih." Kata bella dengan cuek lalu meninggalkan Aaron begitu saja dengan teman2nya.
"Bell... bisa ajarin aku nggak??" Tanya Aaron masih dengan nada mengejek.
"Maaf aku nggak beminat." Jawab bella dengan ketus.
"Hahaha siapa juga yang mau di ajarin sama cewek judes kayak kamu bell". kata salah satu teman Aaron.
"udah judes sombong lagi, makanya nggak punya teman." Lanjut yang lain.
Dan masih banyak lagi ejekan dari teman-teman Aaron untuk Bella yang membuat Telinga Bella teras panas.

***

-SMAN 1 Jakarta Kelas XII A-

Bella sedang menulis beberapa tugas yang diberikan guru matematika di taman belakang sekolah. Dia sedang duduk bersama dengan Dimas, teman lelakinya yang juga merupakan juara di kelasnya. Mereka memang berteman dan saling kejar-mengejar dalam masalah prestasi di kelas.
"Dim.. aku yakin pasti nanti aku yang jadi juara lagi."
"Hahahaha mana mungkin. Akulah yang akan jadi juara.." jawab dimas tak mau kalah. Keduanya lalu tertawa bersama masih dengan belajar pelajaran matematika kesukaan keduanya.
"Ehhmm..." suara Deheman itu memaksa Bella dan Dimas mengangkat kepala mereka dan mendapati Aaron sedang bersedekap dengan beberapa teman di belakangnya.
Bella kembali menatap buku2nya tak menghiraukan keberadaan Aaron sama sekali.
"Kalian pacaran ya.. anak baik2 bisa pacaran juga." Dengus Aaron.
"Bukan urusan kalian." Bella menjawab dengan ketus.
"Heii Bell.. apa hebatnya si dimas, dia biasa2 saja, Culun dan pakek kacamata kuda lagi.. hahahhaha" kata teman Aaron lalu di ikuti tawa teman2 Aaron yang lain.
"Mereka kan sejenis, sama2 cupu, culun dan sok pintar." Kata Aaron dengan tajam, entah kenapa dirinya sangat tidak suka melihat bella dengan lelaki lain.
Dimas lalu berdiri. "Lalu apa Urusan Lo untuk ngurusin masalah kita, mau kita pacaran atau tidak itu bukan urusan Lo??"
Aaron akhirnya tepancing dengan perkataan Dimas. Ditariknya kerah dimas dan ditatapnya mata dimas penuh dengan Amarah. "Nggak ada satu orang pun yang boleh deketin dia. Termasuk Lo." Aaron berkata penuh dengan penekanan.

My Cool Lady (The Soulmate #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang