"Surga untuk Ayah"

16.9K 376 46
                                    


"Surga untuk Ayah"

Teriakan, bentakan, cacian adalah hal biasa yang selalu dia dengarkan dan baginya ketiga hal itu sudah seperti alunan musik rock yang tengah di gandrungi kawala muda saat ini. Jangan lupa juga tangisan ibu tirinya menjadi pelengkapnya, dan teriakan itu berasal dari ayahnya. Dia tak lagi memperdulikan nasehat ataupun teguran dari sosok yang dulu ia hormati itu, bukan tanpa alasan jika Serra menjadi pembangkang saat ini. Karena sosok sang Ayah adalah penyebab utamanya.
.

.

Kejadian itu sudah terjadi sejak 3 tahun lamanya, dan kejadian itu masih berbekas dalam hati dan fikiran Serra. Saat itu Serra masih menjadi anak yang manis dan sopan, karena kehidupannya yang bahagia akan keharmonisan dan limpahan kasih sayang dari kedua orang tua KANDUNGnya.
Tapi kondisi itu tiba-tiba berubah saat Serra menginjak usia 14 tahun. Ayah dan ibunya berubah, tak ada lagi kata-kata romantis yang terdengar dan terucap saat menikmati waktu bersantai dan tak ada lagi Quality time yang mereka habiskan dengan liburan keluarga. Seiring waktu berjalan sang ibu yang wajahnya di isi dengan raut bahagia berganti menjadi raut kesedihan.

Serra yang awalnya menutup mata dengan keadaan orang tuanya akhirnya jengah saat melihat kondisi ibunya, ayahnya yang dulu adalah sosok family man kini seolah menghiraukan kondisi anak dan istrinya. Ayah Serra jarang pulang, jika ia pulang yang ada hanya pertengkaran antara ia dan ibu Serra. Dan hal itu membuat kesehatan ibu Serra menurun dan memburuk, hipertensi yang memang ia miliki kambuh dan menyebabkan pembuluh darahnya pecah dan fatalnya ibu Serra dinyatakan meninggal.

Tak lama setelah itu Ayah Serra menikahi seorang perempuan yang diketahui Serra sebagai perusak hubungan keluarga bahagianya, termasuk hubungan ayah ibunya dan sejak saat itu Serra berubah ia menjadi pembangkang dan menjadi anak yang membenci rumah.

Ayah Serra sudah hampir menyerah dengan kelakuan Serra yang di luar batas tapi dukungan dari perempuan yang sudah menjadi pengganti istri dahulunya itu adalah sosok yang membuatnya bertahan dengan sikap Serra meski Serra sama sekali tak menerima kehadirannya. Marsa menyayangi Serra layaknya anak kandungnya sendiri, Serra mengingatkannya pada anaknya yang sudah lama meninggal.

"Aku udah gak sanggup lagi dengan kelakuan Serra." ucap Rafa, ayah Serra mengusap kasar wajahnya

" Mas adalah satu-satunya orang yang Serra miliki sekarang, dan aku yakin di lubuk hatinya paling dalam nama mas tercetak abadi sebagai pahlawan dan cinta pertamanya. Jangan menyerah,"ucap Marsa yang memijit kedua bahu suaminya itu

"Kenapa kamu masih peduli dengannya saat dia sama sekali tak menganggap mu ada?" Lagi-lagi Rafa menanyakan hal yang sama, ia sangat tahu bagaimana kepeduliaaan sang istri terhadap anak tunggalnya itu.

"Mas tahu aku sangat sayang pada Serra, aku tak perlu dia menerima keberadaanku dan menyebutku Bunda. Yang utama dia bisa memaafkan mas dan menerima mas kembali." jawab Marsa tulus dengan air mata yang berlinang dan Rafa langsung memeluknya.

Serra yang kebetulan sedang lewat depan ruang kerja Ayahnya itu sempat mencuri dengar pembicaraan ayahnya dan Marsa sang ibu tirinya, ia berdiri tegang mendengar ucapan ibu tirinya.

Selama 3 tahun Ini Serra sudah mencari tahu tentang Marsa, dan ia sudah tahu jika Marsa bukan orang ketiga atau lebih tepatnya penghancur keluarganya. Yang ia tahu Marsa menikah dengan Ayahnya itu karena permintaan dari ibu Serra sendiri yang notabene adalah sahabat karib ibu Serra.

Serra pun tahu kalau Marsa sangat menyayanginya layaknya anak kandungnya sendiri, dan itu membuat rasa bersalah di hati Serra bertambah. Dan itu pun masuk dalam beberapa alasan mengapa Serra tak menyukai rumah, ia tak kuat melihat wajah tulus Marsa saat menatapnya.

Surga Untuk AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang