Nama gua Raihan cerita berawal dari
Smp, saya sekolah di smp marsud gua beradi di kelas 7.
Gua kira sekolah-sekolah setelah sd akan menyenangkan seperti di film,
Tapi ternyata smp tidak terlalu seru.
Gua berada di kelas 7.3 belum kenal siapa-siapa, gua terpaksa duduk paling depan karena belum kenal siapa-siapa di kelas gua duduk di depan bersama galvin, gua dengan pedenya perkenalkan diri."Halo,nama gua Raihan nama lu siapa", "......gal-vin" dia berjawab dengan gagap "gua,dari sdn lu dari sd mana " "...." Dia tidak ngasih tau dia dari mana dan percakapan kita berhenti disitu.
Dibelakang gua ada dua lelaki dan gua pun perkenalkan diri ke mereka.
"Yo nama lu siapa?,gua raihan" "gua Ralki,gua dari sd darsa" "gua gentra gua dari sd 11 pagi" "hahaha,salam kenal"kami berbicara tentang hal macam-macam sampai dimarahin guru. Dan akhirnya gua berkenalan dengan anak-anak yang dikelas lain.
Hari ke-2
Hari dimulai ketika gua masuk kelas ternyata ada anak yang baru masuk,dia tinggi kaya gua dan berbadan besar, gua mendatangi nya dan memperkenal kan diri.
"Hey,nama lu siapa" "gua dika,lu siapa?" "Gua raihan kok lu baru keliatan,kemaren gak ada ya" "iya rumah gua jauh jadi gua telat" pertama dia kelihatannya biasa aja,dia sangat baik kepada guru dan selalu mengerjakan tugas dengan rajin.Pada saat itu dikelas gua makin nambah orang dan mendapat total 23 orang 13 cowo 10 perempuan.
Gua dengan biasa bermain dengan semua dan masih ngobrol dengan galvin yang ternyata dia agak susah bicara,sementata dika mulai menarik perhatian para perempuan dan bukan menarik perhatian dengan baik, perempuan mulai tidak suka dengan kelakuan dika terutama dalangnya Tia.
Dia bersama kelompoknya perempuannya: Jamie,Likha,Ariz,Hanif,berlian.
Tia sangat tidak suka dengan dika,dan dika mulai tidak suka dengan Tia, awalnya mereka saling mengejek dan ternyata yang laki ikut mengejek tia,karena tia orangnya gendut.
Pada saat itu lah kelas terpecah menjadi dua bagian, kanan cowo bagian kiri cewe.Setelah hari berlalu para cowo sadar dika adalah pemarah dan tia mengambil kesempatan itu untuk membuat para cowo menusuk belakang dika. Gua pada saat itu orang yang gampang di pengaruhi tetapi gua emang tidak terlalu dekat dengan dika pada saat itu dan dengan alasan itu gua ikut apa kata-kata lita. Dika menjadi sendirian di dalam kelas dan akhirnya dika meminta maaf kepada lita dan semuanya kembali tenang.
Terkadang dikelas kami suka mengejek dan dika ternyata tidak menyukai gua karena gua sempat berpihak dengan lita, pada saat itu gua abaikan tapi semua berubah ketika guru wali kelas menyuruh gua duduk sebelah dia karena kita yang paling tinggi dikelas dan kita disuruh duduk di paling belakang. Awalnya sanga cagung antar gua sama dia tapi akhirnya kita mengobrol dan ternyata dika adalah orang yang baik dan perhatian, setelah kejadian itu gua sama dika selalu bareng dan dia menjadi sahabat gua.