3. Farel

42 2 0
                                    


"Nanti gue mau cerita sama lo Sa. Istirahat kedua gue cerita. Ok?" ucap Rara saat dirinya berada di samping Tessa.

Tessa menjawab dengan mengacungkan jempolnya kepada Rara tanda setuju.

"Woy! Kumpulin tugas sejarahnya gc sekarang!"Perintah Dito kepada anak anak kelas.

Rara yang menyadari Dito berkata seperti itu ia langsung menghampiri Dito yg ada didepan meja guru.

"Nih dit" sambil meletakan bukunya di atas meja guru "Dit gue rasa bakalan jamkos lagi hari ini. Tadi gue sempet denger dari anak-anak kelas 12 yang lain. Biasalah guru rapat. Gak bosen kali ya rapat muluk" Dito yang sadar informasi tersebut ia langsung memberi tau teman-teman kelasnya. Dan teman-teman yang lain langsung berhamburan keluar kelas ada juga yang berbincang dengan teman-temannya.

...

Sambil berjalan santai dikoridor, Rara mengetikan sebuah line untuk Tessa agar menemuinya di taman belakang sekolah.

Saat Rara berada di koridor yang menuju taman belakang dia melihat Riri bersama teman temannya sedang mengobrol. Rara berjalan sambil menunduk supaya tidak di perhatikan oleh Riri dan teman-temannya itu. Namun Rara salah ia malah di halangi jalannya oleh salah satu teman Riri.

"Cewek....sendirian aja mau kemana?" Sahutnya sambil menghalangi jalan Rara

Diam. Rara tak membalas.

"Hei mau kemana cantik? Jangan diem aja"

Lagi-lagi diam. Rara masih tetap diam di posisinya.

Sebenarnya Rara kesal kenapa orang yang di hadapannya ini menghalangi jalannya. Padahal Rara hanya ingin ke taman belakang.

Dengan keberaniannya mau tak mau Rara menjawab.

"Ma-mau ke taman belakang. Misi mau lewat" jawab Rara gugup. Sekarang ia benar benar ketakutan. Dan Rara sesekali melirik ke depan melihat orang yang menghalanginya jalan.

Ini kan Rico. Cowok pembuat onar disekolahnya. Pikir Rara dalam hatinya

Suara teriakan teman teman Riri semakin menjadi kala Rico terus saja menggoda Rara.

"Gak usah ganggu orang yang lewat bisa kayanya ko" tiba-tiba ada suara orang yang berada dibelakang Rara.

"Berisik lo"

Dengan menarik tangan Rara pelan cowok ini membawa Rara jauh-jauh dari orang yang bernama Rico.

Riri yang melihat kejadian tersebut hanya diam saja di tempat.

Rara masih diam. Ia takut benar benar takut.

"Lo gak apa kan? mereka ngapain lo?" tanya cowok itu hati-hati sambil melepas genggamannya di tangan Rara. Ia tau betul kalau Rara sekarang ketakutan.

Rara masih saja diam menatap kearah sepatunya. Tidak menghiraukan cowok yang sedang bertanya pada dirinya.

"Hei" panggil cowok itu pelan sambil menyentuh dagu Rara agar Rara melihat kearahnya.

Mata mereka bertemu. Rara tau cowok yang di hadapannya ini siapa. Rara ingat dia teman Smp-nya. Farel. Ya dia Farel.

Farel benar-benar tidak tega melihat Rara seperti ini. Terlihat dari cara Rara menatapnya. Tanpa seijin Rara, Farel langsung memeluk tubuh Rara. Rara yang kaget terhadap sikap Farel yang tiba-tiba dia hanya diam. Tidak membalas pelukan Farel.

Tanpa Rara sadari air matanya sudah jatuh membasahi seragam milik Farel.

Setelah Rara agak sedikit tenang Farel mengajak Rara duduk di salah satu bangku yang ada di koridor. Sepi. Koridor ini memang sepi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Confused. raaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang