21.taken

396 14 0
                                    

Keesokan harinya,semua para siswa disuruh kumpul di lapangan upacara. Bukan karena upacara,karena hari ini bukan hari senin. Ya,mungkin apel pagi atau apalah itu..
Dan ternyata pengumuman,bahwa besok dilaksanakan jalan santai. Lebih tepatnya,dipaksakan jalan santai. Dengan rute,seperti ular mengantri beras. 8 km? NICE!

What the h-

"Gila! Jalan santai sampai segitu? Sekalian aja dari sabang sampai merauke"ucap Fina

"Lo besok bareng gue ya"bisik Naufal di dekat telinga

"Ra,ngomong paan tu naufal"celutuk Fina

Aku hanya menggelengkan kepala,seolah olah aku  mendengarkan ceramah dari Bu Tini yang galak abiss,cerigiss.

***
Hari berganti,aku bergegas ke kelas karena aku berangkat kesiangan.
Saat aku melewati kelasnya Reivan,salah satu orang dari segerombolan cewecewe kelasnya Reivan menyandungku dan yak ! Brug jatuh

"Mata lo itu digunain!"

"Ups mata lo bisanya cuma liat reivan doangkan ya? fans blagu"

Sial. Memangnya anda itu siapa? Sabar ra sabar..
Niatnya mau bangkit, Reivan dateng eh?
Melewatiku begitu saja,oke aja. Stop,kenapa aku masih mengharap dia menolongku?

"Bangun ra.."

Dengan sigap aku menghadap wajah Naufal dengan tampang melongo.
"Makasehh"

Aku dan Naufal bareng,bareng jalan santainya. Sejujurnya aku paling gaksuka,pake seragam olahraga yang warnaya kuning cerah. Ampun,sepanjang jalan bakalan dipenuhin seragam kuning-kuning gitu.
Udah gitu,aku liat Reivan gandengan tangan dengan Anis?
Apaan lagi Anis pegang idungnya reivan? Hidung reivan mancung iya. Tapi? eh . Hell no--
Aku masih suka,ya suka . Hanya itu.

Naufal menarik tanganku dan menepi lalu mengajakku ke jalan yang bukan rute jalan santai.
"Eiii fal,ngapain? Salah, kita mau kesasar?" Tanyaku

"Lo ngikut gue aja,pasti lo seneng"jawab Naufal

Ngikut? Bete banget hari ini! Entah karena apa,dan ya aku ngikut Naufal seperti anak ayam yang selalu ngikut induknya. Anak ayam.

Aku ternganga,ternyata Naufal membawaku ke tempat yang menurut aku terbaik. Air mancur
"Yaampun lo bawa gue kesini? Jalan yang amat singkat. Keren"

"Iya kan gue pinter nebak jalan,apalagi jalan hatimuu"jawab Naufal

"Ya lo itu lucu ya"

"Serius?kalo gitu gue bawain hadiah ini" Naufal menyodorkan ice cream. Entah kapan dia membelinya.

"Loh kok bisa? Gak melting lagi ni ice cream,kapan lo belinya?"

"Pake jurus jitu ala naufal"

"Entah lo belinya kapan,yang penting thanks ice creamnya"

"Hem,ra jujur gue suka sama lo. Bukan sekedar suka tapi gue sayang sama lo gue cinta sama lo. Itu isi hati gue"ceplos Naufal

Eitss?isi hati? Suka sayang cinta? Paling doyan banget deh ya Naufal. Sok romantis

"Ampun,sok sokan banget dih lo"

"Gue serius ra,gue tertarik sama lo sejak pandangan pertama saat mos"

"Maksut lo? Jadi cewe nangis dihukum atau apalah itu..?"

"Ya itu lo,lo mau gak jadi pacar gue? Gue tau lo belom bisa ngelupain reivan sepenuhnya tapi gue bakal bikin lo bahagia,gue gak mau lo disakitin sama reivan"Jelas Naufal

--------
"Gue tau,timingnya gak tepat. Dan gue tau gue bukan orang yang pandai berkatakata romantis. Tapi gue gabisa bohongin perasaan gue lagi ra,gue janji gue gak bakalan ninggalin lo"jelas ulang Naufal

Jujur saja,jika aku berada di dekat Naufal memang nyaman tapi aku tak tau arti nyaman sesungguhnya itu apa. Mungkin memang aku harus move on dari Reivan ke Naufal? Gak salahkan?

"Ya.."jawabku lirih

"Ya? Maksutnya kita seekaarang jadian?"

Aku tau aku salah langkah,entah hari ini aku sangat kesal melihat Teivan bergandengan tangan dengan Anis. Anis temen sekelas waktu mos.
Aku salah memang,dari Reivan ke sahabatnya Reivan?
Mungkin bakalan banyak orang berpikir,aku bukan cewe baikbaik. Ya terserah.
Entah aku terpaksa atau ngikut maunya hati ini. Naufal pelampiasan? Tidak!!

Be My ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang