Bel masuk berbunyi, aku masuk ke kelas dan duduk di kursiku. Namun aku sama sekali tidak konsentrasi untuk belajar, pikiranku melayang memikirkan Matt yang duduk disebelahku. Sedangkan Matt ?? Dia sedang bahagia bersama teman2 cewek yang terbuai wajah tampannya.Tiba-tiba perutku berbunyi tanda kelaparan dan itu membuat aku tersadar dari lamunanku. "Aishh.. perutku sakit sekali, aku tidak makan apa2 dari tadi pagi! Ini semua gara2 kau Matt!" Seruku dalam hati. Saat aku melihat jam tanganku, jarum jam menunjukkan angka 3 dan artinya aku harus menunggu selama 2 jam lagi untuk bisa mengisi perutku, aku tidak yakin aku bisa menahannya sampai pulang sekolah.
Beberapa saat kemudian, Matt memanggilku, "Jess... Jessie, kau mendengarku ?? Kenapa wajahmu ? Kau pucat sekali, apa kau sakit ?".
Kenapa aku merasa pusing ? Rasanya pengelihatanku gelap dan kepalaku seakan ......
....
"Dia itu siapa! Aaahh Jessie kau tidak boleh seperti ini" teriakku kesal. Aku sekarang berada di apartemenku. Aku sangat frustasi, jantungku berdegup kencang, dan pikiranku kacau."Apa mungkin aku menyukainya ?? TIDAK! Pertama, aku tidak bisa membaca pikirannya dan bisa saja dia membenciku. Kedua, dia itu playboy! Ketiga, aku belum mengetahui kepribadiannya. Dan keempat, ada suara yang Matt yang terdengar di telingaku. Apa aku sudah gila? Sadarlah Jessie"
Flashback
Aku terbangun di uks dan sadar bahwa Matt menggenggam tanganku sampai tertidur. Aku melihat wajahnya yang bagai pangeran, sesaat aku terbuai oleh wajahnya sampai pada akhirnya aku sadar dan ingin menarik tanganku dari genggamannya. Saat aku hendak melepasnya, dia tersadar dan saat melihatku, wajahnya seakan melepaskan kekhawatiran. Tak lama, tiba2 saja Matt marah padaku, "apa kau bodoh ? Seharusnya kau itu makan! Kenapa kau tidak makan saat di atap ? Kau sibuk dengan pikiranmu itu ? Aishh.. dasar wanita aneh". Setelah dia berkata begitu, Matt mengambil bubur yang ada di atas meja dan dia pun menyuapiku karena tubuhku masih lemas. "Matt, kenapa kau mengkhawatirkanku ??" Tanyaku. Namun yang kudapatkan hanyalah kesunyian karena Matt tidak menjawab apa2. Saat kesunyian itu, aku menatapnya dan mencoba untuk melihat kedalam pikirannya, namun sia2 saja. Aku pun menyerah untuk melihat kedalam pikirannya, namun sesaat aku mendengar suara yang berkata, "We Will Always Together, I'll Promise". Aku bingung darimana asal suara itu sebab aku sedang tidak melihat kedalam pikiran siapapun. Namun suara itu terdengar seperti suara Matt!
Aku bingung sesaat dan Matt melihat wajahku yang sedang berpikir keras saat itu. Aku pun sadar sedang diperhatikan dan langsung tersenyum pada Matt, untunglah Matt tidak bertanya apa2.
Matt terus menyuapiku bubur, tiba2 saja dia berkata, "apa kau merasa aneh saat bertemu denganku ?"
"Aneh? Apanya yang aneh ?" Tanyaku dengan (pura2) heran
"Entahlah, tapi rasanya saat bertemu denganmu aku merasa nyaman di dekatmu"
"Hah? Tapi sepertinya kau tenang2 saja saat para gadis mendekatimu(?) "
"Kau tidak tau! aku muak dan terganggu dengan semua itu. Aku hanya ingin ketenangan, tapi karena wajahku ini aku susah mendapatkannya dan sekarang, sejak kau datang aku kehilangan semua kenyamanan ku karna kau mengambil tempat kesukaanku, ATAP!" Katanya dengan nada sedikit kesal
"Apa? Kenapa kau menyalahkanku ? Kalau kau mau aku akan berhenti makan siang di atap"
Sesaat dia terdiam dan berkata, "tidak, tidak perlu. Kauu.. apa kau mau makan siang selalu bersamaku ?"
"Aa.. aa.. apaa?! Ma.. makan siang bersamamu ??"
"Kenapa?? Kau tidak mau ??"
"Ti.. tidakk, aku mau". Matt pun tersenyum puas, aku gugup saat melihatnya tersenyum.
Note: kayakny aku bakal lama buat nyambungin cerita ini, jadii tetapp nunggu dengan sabarr yaaa
Next: Jessie menemui foto dirinya saat kecil di dompet Matt
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mind
RandomBagaimana rasanya memiliki sebuah kelebihan ?? Orang lain berpikir kelebihan itu sebuah anugrah dan itu menguntungkan. Namun bagiku, semua itu KUTUKAN.