Part 1

1K 70 7
                                    

Seorang gadis kecil terduduk diatas tanah matanya menatap makam kedua orang tuanya itu. Air matanya tidak pernah berhenti menetes dari mata indah nya. Kenapa tuhan begitu tega mengambil kedua orang tua nya di saat dia masih sangat membutuhkan kasih sayang dari mereka. Umur nya bahkan masih 8 tahun sudah harus kehilangan keluarganya. Siapa nanti yang akan menjaga, merawat, dan menyangi nya seperti kedua orang tuanya?.

Saat itu kedua orang tuanya mengajaknya liburan untuk merayakan kesuksesan proyek yang baru di menangkan oleh appanya itu. tapi dari arah berlawanan ada sebuah truk melintas dengan kecepatan diatas rata-rata dan parahnya supir truk itu sedang dalam kondisi mabuk sehinga kejadian sangat mengerikan itu tidak bisa di hindari. Mobil orang tua suzy terdampar cukup jauh dan kondisi mobilnya sudah sangat memperhatinkan. Appa suzy sudah tidak bisa di selamatkan lagi karena sudah kehabisan banyak darah akhirnya appa suzy meninggal di tempat kejadian.

Sedangkan kondisi Eomma suzy masih kritis, seluruh tubuh Eomma suzy penuh dengan luka dan darah segar mengalir dari kepala akibat pecahan kaca mobil. Sedangkan suzy yang duduk di kursi belakang hanya terdapat luka kecil  di bagian wajah dan tubuhnya. Dia sangat shok melihat kejadian yang baru saja terjadi itu. Suzy menangis kencang melihat kedua orang tuanya tidak sadarkan diri dengan kondisi penuh luka dan darah. Suzy menghampiri kedua orang tuanya di depan.

"Eomma, Appa bangun" kata suzy menguncangkan tubuh kedua orang tuanya tapi sayang nya Eomma dan Appa tidak membukakan mata mereka.

"Appa kau sudah berjanji akan membawa ku ketaman bermain!" ucap suzy dengan berlinang air mata, suaranya serak karena terus menangis.

Lalu suzy beralih pada Eomma nya "Eomma bangunlah kau sudah berjanji akan memberikan ku hadiah kalau aku menjadi anak yang pintar dan tidak pernah menangis. Eomma bangun lah aku berjanji akan menuruti semua perkataan mu! Aku berjanji Eomma... aku akan menjadi anak yang pintar seperti keinginan mu. Tapi kau harus bangun aku mohon" kata suzy menguncangkan tubuh Eomma nya suara nya bergetar, tangisannya terdengar sangat memilukan.

Perlahan kedua mata Eomma nya suzy terbuka saat mendengar suara tangisan dari anaknya yang sangat memilukan. Suzy sangat senang melihat Eomma nya membuka mata dia pun mendekat ke Eomma nya dan memeluk Eomma nya suzy tidak ingin Eomma nya pergi meningalkannya.
Dengan susah payah Eomma suzy membuka suaranya dan menatap putrinya.

"Suzy-ah Mianhae Eomma tidak bisa menjaga mu lagi sayang. Eomma harus pergi sayang, kau harus jaga dirimu baik-baik Eomma sangat menyangi mu Suzy-ah. Berjanjilah pada Eomma sayang kau harus menjadi anak yang pintar seperti keinginan Eomma dan Appa" suzy dari tadi hanya menganguk mendengar ucapan Eomma nya suara nya bergetar menahan sesak dida nya.

"Suzy-ah Berjanji lah pada Eomma kau tidak boleh bersedih, kau harus jadi anak yang kuat seperti Appa kau sayang. Eomma dan Appa mencintai mu sayang" kata Eomma suzy di ciumnya anak satu-satu nya itu untuk yang terakhir kalinya tanganya mengusap air mata yang mengalir di pipi gadis kecil itu. Ibu nya sangat sedih harus pergi meningalkan putri kesayanganya yang masih kecil tapi mau bagaimana lagi takdir sudah menentukan. Perlahan kedua mata Eomma nya tertutup dan tangan ibu nya pun terlepas dari wajah nya. Tangisan suzy semakin kencang melihat Eomma nya menutup mata.

Diguncang nya tubuh Eomma nya agar Eomma nya kembali membuka matanya" Eomma jangan tingalkan aku sendirian! Aku mohon Eomma bangunlah.. Siapa yang akan membacakan cerita untuk ku sebelum aku tidur, siapa yang akan menemani ku bermain lagi, siapa yang akan mengajariku belajar." ucap suzy perlahan tangisan nya semakin pelan dan akhirnya suzy tidak sadarkan diri. Kemudian ambulan datang membawa mereka ke rumah sakit.

Setelah tiba di rumah sakit kedua orang tua suzy di bawa ke ruang darurat untuk memeriksa kondisi kedua orang tua nya itu. Sedangkan suzy yang masih tidak sadar kan diri sedang di periksa oleh dokter.
Kemudian Datanglah sepasang suami istri berlari menghampiri dokter yang ada di ruang darurat tersebut wajah mereka sangat kacau saat mendengar kabar bahwa mobil adiknya bertabrakan dengan sebuah truk.

"Dokter bagaimana kondisi adik, dan ipar saya dokter? Tanya seorang perempuan dengan cemas . matanya sembab karena banyak menangis sedangkan suaminya berada di sampingnya menenangkan istrinya itu.

Dokter mengelengkan kepalanya "Maaf kami sudah berusaha dengan sepenuh tenaga tapi sayang nya tuan bae dan istrinya tidak bisa di selamatkan. Beliau sudah kehabisan banyak darah sehinga tidak bisa tertolong, kami turut berduka semoga keluarga yang di tingalkan tetap tabah menerima kepergian mereka." ucap dokter

Terdengar suara tangisan dari wanita tersebut. Ya tuhan kenapa cepat sekali mereka di pangil. Baru kemarin sore adiknya menelpon memberitahukan kepadanya kalau mereka akan berlibur untuk merayakan kesuksesan suaminya yang memenangkan proyek besar tersebut. Dan sekarang adik dan juga ipar nya sudah meninggal. Sangat sulit di percaya kenapa takdir dengan mudahnya mempermainkan keluarga kecil yang bahagia itu.

"Dokter bagaimana dengan keponakan saya apa dia selamat?" tanya wanita itu teringat keponakan nya juga ikut bersama orang tuanya itu. Ya tuhan bagaimana kabar gadis kecil yang manis itu ucap wanita itu dalam hatinya.

"Dia selamat hanya saja kondisi nya sangat terguncang. Berdoa saja semoga anak yang manis itu tabah menerima kepergian kedua orang tuanya" kata dokter menenangkan suami istri tersebut. "Anda harus kuat menerima cobaan yang di berikan oleh tuhan, Berdoa lah semoga mereka pergi dengan tenang. Saya permisi" ucap dokter lalu pergi dari hadapan suami istri tersebut.

"Yeobo tenanglah, kau harus kuat kita harus menemui suzy mungkin dia sudah sadar" kata suaminya menenangkan istrinya. Istrinya menganguk dalam pelukan suaminya. Bagaimana kabar keponakannya itu?, kasian sekali suzy masih kecil sudah harus kehilangan kedua orang tuanya. Suzy pasti sangat terpukul kehilangan kedua orang tuanya. Semoga gadis kecil itu kuat menghadapi cobaan yang menimpanya.

Suzy akhirnya membuka mata nya dia melihat ruangan berwarna putih seingatnya dia berada dalam mobil bersama kedua orang tuanya. Dimana dia sekarang fikirnya lalu datanglah suami istri menghampiri nya. Dia tau siapa orang itu, mereka adalah paman dan bibinya. Suzy melihat mata bibi nya sembab karena banyak menangis sama seperti matanya.

"Suzy-ah kau tidak apa-apa sayang?" kata yerin bibi nya membelai wajah suzy. Suzy hanya diam menganguk dia teringat orang tua nya dia mencoba bangun dari tempat tidur tapi di tahan oleh bibi nya.

"Eomma... Dimana Eomma dan Appa? Aku ingin melihatnya" kata suzy dengan suara bergetar ingin menangis, suzy menatap paman dan bibinya ingin mengetahui keberadaan kedua orang tuanya.

Bibi nya terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan suzy lalu pamannya menjawab pertanyaan nya itu.
" Suzy-ah Eomma dan Appa kau sudah tenang di surga. Kau tidak boleh menangis lagi Eomma dan Appa mu akan sedih melihat kau menangis seperti ini" ucap pamannya menenangkanya.

* *

Di acara pemakaman sangat ramai rekan bisnis Appa suzy turut hadir untuk berduka cita atas kepergian tuan bae dan istrinya. Suzy terduduk di tanah memandang makam orang tua nya dia masih menangis tersendu-sendu.

"Yeobo kasian sekali suzy harus kehilangan orang tuanya" kata nyonya kim pada suaminya.

"Anak itu sangat terpukul atas kepergian orang tuanya, lihat wajahnya sangat pucat. Bae soo  joon dan istrinya cepat sekali meningalkan putrinya" ucap tuan kim melihat suzy sedang termenung.

Sedangkan seorang namja yang melihat orang tuanya yang bersedih membuatnya tidak tahan, akhirnya namja kecil itu menghampiri suzy. "Hei berhenti menangis kau sangat jelek dengan mata sembab kau itu!" kata namja itu pada suzy. Suzy menoleh saat ada namja seusia dengan nya berbicara dengannya.

"Eoh kau berhenti menangis juga" ucap namja itu keget menatap suzy yang juga menatap matanya."Eomma coba kau lihat yeoja ini sudah berhenti menangis" ucap namja kecil itu senang. Eomma nya tersenyum melihat putranya yang sedang menghibur suzy.

"Baiklah Karena kau sudah berhenti menangis aku akan memberikan sesuatu untuk mu" ucap namja itu pada suzy yang hanya diam sejak namja itu berbicara kepadanya.

Namja itu mendekatkan wajahnya pada suzy "Cupp ~ " suzy membulatkan matanya menatap namja yang baru saja mencium bibirnya itu.

"Eomma selalu mencium ku agar aku berhenti menangis. Karena Eomma mu sudah tidak ada jadi aku yang mengantikanya supaya kau tidak menangis lagi." kata namja yang seumuran dengan suzy. Namja itu tersenyum sangat tampan walau dia masih kecil.

"sudah sore aku harus pulang. Kau jangan menangis lagi eoh! "Kata namja itu memperingatkan suzy. Lalu namja itu pun bangkit menghampiri orang tuanya. suzy menatap kepergian lelaki itu bersama orang tuanya.

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang