"I fall for you, you fall for another."Setiap orang, pasti menginginkan akhir yang bahagia di dalam kisahnya masing-masing. Tidak ada yang menginginkan akhir yang menyedihkan. Maka, kebanyakan dari kita berekspektasi terlalu tinggi, terlalu percaya semua akan berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Tetapi kenyataan tetaplah kenyataan. Hidup tidak semudah itu. Apa yang kita ingingkan, tidak selamanya akan kita dapatkan. Dan ketika kenyataan itu ternyata tak sesuai dengan apa yang diekspektasikan, kita terjatuh. Dan kita terluka.
Dan kebanyakan dari kita berujung membiarkan diri kita sendiri terjebak di dalam lubang kenelangsaan yang terlalu dalam. Menyalahkan keadaan. Menyalahkan orang-orang yang kita anggap telah menyakiti kita.
Tetapi sebenarnya kita buta. Rasa sakit itu justru dasarnya diciptakan oleh ilusi yang kita buat sendiri.
Kita selalu menyalahkan si berengsek yang telah menyakiti. Tetapi tanpa sadar, sebenarnya kesalahan ada di diri kita sendiri. Kita tidak akan tersakiti jikalau kita tidak berekspektasi terlalu tinggi, bukan?
Cinta terkadang seperti domino. "I fall for you, you fall for another" , they said. Kita sering mengklaim bahwa kita lebih baik dari seseorang yang Si dia itu cintai. Kita merasa kita lebih pantas untuk dia. Lalu kita berusaha mati-matian mengejar si dia. Dan ketika pada ujungnya si dia tetap memilih orang yang dicintainya, kita kecewa. Kita menangis. Dan kita mengatakan "Dia berengsek!"
Tapi sadar tidak? Kita juga pernah menjadi Si Berengsek dari seseorang yang lain. Seseorang yang kita abaikan eksistensinya, ketika kita tengah sibuk mengejar si dia.
Seseorang yang juga pernah mengatakan "Aku lebih baik dari dia. Kenapa kamu tidak memilih aku?"
Dan kita tetap mengabaikannya.
Dan seperti itu fase seterusnya. Cinta yang seperti domino. Ada yang beruntung mendapatkan, ada yang tidak.
Intinya, yang ingin aku katakan pada kalian adalah, tidak apa-apa jika kita ingin berusaha. Tetapi kita juga harus tetap membentengi diri dan juga hati. Jika hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, kita tidak akan terlalu tersakiti. Setidaknya, kita telah mencoba, bukan?
Jadi kita tidak akan bertanya-tanya seperti apa rasanya. Jadi kita tidak akan menyesal dan mengatakan "Kalau saja dulu aku mencoba."
Cinta memang tidak semudah itu. Tapi, jika kita memberi dengan tulus, aku yakin ketulusan itu juga akan kembali kepadamu. Meskipun melewati seseorang yang berbeda. Atau dengan cara yang berbeda pula.
4 Februari 2016