Oneshot

4.2K 394 44
                                    


"Ting....Tong!"

Terdengar suara nyaring bell pintu apartemen Hana malam ini. Hana yang sedang asyik bermalas-malasan dikamar terkejut mendengar suara bell apartemennya. Hana melihat jam dindingnya, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Hana bangun dari acara tidur-tidurannya lalu mengendap-endap keruang tengah menyalakan lampu. Gadis itu mengambil tongkat bisbol adiknya yang terletak dibawah meja ruang tengah dan berjalan pelan-pelan kearah pintu.

"Nuguseyo?" Tanya Hana takut-takut.

"Ini aku!" jawab seseorang dibalik pintu.

"Nugu? Apa kau hantu atau perampok yang ingin merampok apartemenku?" tanya Hana sambil memasang kuda-kuda didepan pintu.

"Aku hantu penunggu pohon besar didepan apartemen," jawab orang itu lagi.

"Yak! Jangan bercanda! Cepat katakan siapa kau?" teriak Hana ngeri. Ia takut diluar benar-benar hantu karena menurut cerita, penghuni apartemen disini sering dihantui oleh hantu penunggu pohon besar yang berada didepan bangunan apartemen ini.

"Aish! Nona Jeon ini aku tetanggamu. Cepat buka pintunya, sampai kapan kau membiarkan aku berdiri didepan pintu mu." kata orang itu kesal.

Hana memberanikan dirinya membuka pintu sambil memegang erat tongkat bisbol ditangannya. Gadis itu hanya membuka sedikit pintunya lalu bersiap-siap dengan kuda-kuda untuk memukul. Hana menutup mata takut saat mendengar pintu apartemenennya terbuka lebar.

"Oh God! Apa yang kau lakukan Nona Jeon?" kata orang tersebut.

Hana yang mendengar suara itu cepat-cepat membuka mata dan betapa terkejutnya ia saat melihat wajah seseorang yang hanya beberapa centi dari wajahnya. Gadis itu mundur dan menjatuhkan tongkat bisbol yang dipegangnya tadi.

"Omo! Namjoon babo kau gila, hah? Kau bisa membuatku mati muda dengan wajahmu itu?" pekik Hana.

"Aku tau wajahku sangat tampan. Aku akan memakluminya jika kau terkejut," kata seseorang itu yang ternyata bernama Namjoon dengan percaya diri.

"Aish! Apa yang kau lakukan malam-malam ke apartemenku? Kau tau kan ini pukul berapa?" kata Hana ketus.

"Aku ingin minta tolong. Ini sangat darurat," jawab Namjoon dengan muka serius.

"Minta tolong apa? Aku tidak melihat kau sedang dalam keadaan darurat," jawab Hana sambil menatap Namjoon.

"Aku ingin minta tolong masakkan untukku makanan. Aku sangat lapar dan ini benar-benar sangat darurat," kata Namjoon dengan senyum kelewat lebarnya tersebut.

"Mwo?" kata Hana kaget.

Jadi, Namjoon datang keapartemennya malam-malam begini hanya untuk itu. Hana menatap Namjoon dengan kesal. Tetangganya ini memang aneh, datang tanpa diundang dan selalu meminta tolong dengan seenak jidatnya. Semenjak Jungkook adiknya mengundang Namjoon makan malam diapartemennya dua minggu yang lalu, laki-laki ini sering keapertemen Hana meminta tolong untuk memasakkan makanan untuknya dengan alasan masakan Hana sangat enak dan masakan Hana mirip racikan ibunya. Namjoon adalah sunbae adiknya Jungkook dikampus dan merupakan sahabat baik Jungkook.

-00-

"Kau mau kan Nona Jeon? Aku tidak sempat memesan makanan dan kau tau ini terlalu malam untuk memesan makanan. Aku membawa bahan untuk kau masak jadi kau tidak usah khawatir. Aku membelinya tadi pagi," cerocos Namjoon lalu menyodorkan satu kantong belanjaan besar kepada Hana.

"Shireo! Ini sudah larut malam dan aku mau tidur. Kau masak saja sendiri!" jawab Hana melempar kantong belanjaan ke Namjoon dan meninggalkan laki-laki tersebut.

My Weird NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang